c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

31 Maret 2023

10:54 WIB

AFCDM Momentum Peran Penting Indonesia Di ASEAN

Keketuaan Indonesia menjadi momentum peran penting Indonesia mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

AFCDM Momentum Peran Penting Indonesia Di ASEAN
AFCDM Momentum Peran Penting Indonesia Di ASEAN
Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN (AFCDM), Bali, Kamis (30/3). Bank Indonesia/Dok

BALI - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengungkapkan, Keketuaan ASEAN untuk keempat kalinya menjadi momentum peran penting Indonesia dalam kawasan. Terutama, posisi Indonesia dalam mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia.  

Hal ini mengemuka dalam pada pertemuan level Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN (ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting/AFCDM).

Febrio menyebutkan, Indonesia meyakini, AFCDM dengan tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’ begitu relevan dengan kondisi saat ini.

“Ini mencerminkan ketahanan atau resiliensi ASEAN sebagai kawasan di tengah-tengah ketidakpastian global, seperti inflasi, disrupsi rantai pasok, dan krisis geopolitik, serta dampak pandemi yang masih berlangsung,” jelas Febrio, yang juga menjabat sebagai Deputi Keuangan ASEAN untuk Indonesia ini, dalam pernyataan resmi, Jakarta, Jumat (31/3). 

ASEAN diharapkan dapat terus tumbuh di atas 4% pada 2023 dan tetap menjadi tujuan kawasan investasi yang menarik. 

“Hal ini dapat dicapai dengan penguatan kerja sama, kolaborasi dan koordinasi antar negara ASEAN sebagai kawasan,” imbuhnya.

Selanjutnya, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Bank Sentral ASEAN menyampaikan, pentingnya ASEAN untuk memperkuat koordinasi kebijakan. Untuk mendukung pemulihan ekonomi, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan stabilitas keuangan. 

Lebih lanjut, Dody menekankan, perlunya ASEAN mempererat sinergi dan secara kolektif melakukan langkah dan kebijakan yang berkaitan dengan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, ekonomi digital dan keuangan berkelanjutan. 

“Selain itu, penting melakukan asesmen menyeluruh untuk memperkuat kerja sama ASEAN dalam rangka menjawab tantangan dan dinamika ke depannya,” tegas Deputi Dody.

Dalam pertemuan AFCDM ini, terdapat beberapa agenda utama, yaitu kesepakatan adopsi agenda pembahasan dan pengaturan rangkaian kegiatan, pembahasan prioritas Keketuaan ASEAN Jalur Keuangan, laporan integrasi keuangan ASEAN dan peta jalan integrasi keuangan dan moneter, termasuk agenda terkait lainnya, serta persiapan agenda pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM).

Tiga Agenda Prioritas
Dody juga menyampaikan, Pertemuan AFCDM juga membahas tiga agenda prioritas dalam Jalur Keuangan ASEAN, yaitu Local Currency Transaction (LCT) dan pembayaran lintas batas (cross-border payment), kerja sama bidang keuangan dan kesehatan, dan ketahanan pangan.

Ketiga agenda prioritas tersebut bersama dengan agenda lainnya akan dibahas dalam tiga klaster utama strategis (strategic thrusts). Yaitu, agenda pemulihan-pembangunan (recovery-rebuilding), agenda digitalisasi (digitalization), dan agenda keberlanjutan (sustainability).

“Jalur Keuangan ASEAN merupakan jalur di bawah Pilar Ekonomi ASEAN, di mana dalam Keketuaan ASEAN 2023 ini, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan mengusulkan tiga target capaian ekonomi atau priority economic deliverables (PEDs),” sebutnya. 

Dia menjabarkan, ketiga PEDs tersebut adalah menjaga pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN. Kemudian, memajukan konektivitas sistem pembayaran dan mempromosikan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Hal tersebut juga menyertakan pada sisi penguatan ketahanan sektor keuangan. Dan terakhir, mempromosikan keuangan transisi untuk mendorong keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau. 

“Ketiga PEDs ini ditujukan agar ASEAN tetap adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko ekonomi dunia di masa mendatang,” jelasnya.

Selanjutnya, hasil dari pertemuan AFCDM dan pertemuan-pertemuan sebelumnya akan menjadi masukkan untuk dibawa ke dalam pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM) yang akan diselenggarakan pada 31 Maret 2023. 

“Berbagai pembahasan agenda Jalur Keuangan Pilar Ekonomi ASEAN diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata (concrete outputs) yang memiliki manfaat dan dampak positif bagi negara-negara di kawasan ASEAN,” sebutnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar