c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

23 April 2025

08:00 WIB

AdaKami Ingatkan Masyarakat Jangan Ajukan Pinjol Untuk "Gengsi"

AdaKami mengatakan generasi muda sering kali meminjam dana pinjol untuk memenuhi keperluan konsumtif, dibandingkan kebutuhan yang bersifat mendesak.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">AdaKami Ingatkan Masyarakat Jangan Ajukan Pinjol Untuk &quot;Gengsi&quot;</p>
<p id="isPasted">AdaKami Ingatkan Masyarakat Jangan Ajukan Pinjol Untuk &quot;Gengsi&quot;</p>

 Media gathering halal bihalal AdaKami di Jakarta, Selasa (22/4). ValidNewsID/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Perusahaan Penyelenggara peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) mengingatkan kepada masyarakat, terutama generasi muda agar jangan mengajukan pinjaman daring alias pinjol untuk memenuhi gengsi semata.

Head of Government Relations AdaKami Adelheid Helena Bokau mengatakan generasi muda sering kali meminjam dana untuk memenuhi keperluan konsumtif, dibandingkan kebutuhan yang bersifat mendesak.

"Ada yang pinjam cuma untuk tiket konser, apalagi anak muda, gen Z sekarang, atau memang hal-hal yang sebenarnya enggak perlu," kata Adelheid kepada media di Jakarta, Selasa (22/4).

Padahal, menurut Adelheid, calon peminjam atau debitur juga harus memperhatikan kesanggupan membayar agar tidak terkena kredit macet.

Asal tahu saja, kredit macet adalah kondisi di mana debitur tidak mampu membayar cicilan maupun melunasi utangnya sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Imbasnya, skor kredit akan menumpuk dan berdampak pada riwayat kredit yang buruk.

"Jadi harus dilihat, sanggup enggak kita bayar cicilan setiap bulan misalnya Rp300 ribu. Untuk apa keperluannya? Renovasi rumah, misalnya, atau biaya anak sekolah, atau apapun yang kita rasa dalam kehidupan baik rumah tangga, atau rumah pribadi itu yang memang perlu, benar-benar urgent," tegas dia.

Adelheid kembali menekankan agar masyarakat Indonesia jangan mengajukan pinjaman daring untuk hal-hal yang tidak berguna.

Untuk itu, dibutuhkan edukasi kepada masyarakat sebagai solusi pinjaman dan agar hati-hati dalam melakukan pinjaman daring.

Prinsip Kehati-hatian
Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Sjawaldy menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab. Dengan menjalankan prinsip kehati-hatian (prudent) dan pemanfaatan inovasi teknologi, diharapkan bisa memperkuat posisi AdaKami sebagai penyedia layanan keuangan digital berizin yang transparan dan mengedepankan perlindungan konsumen.

Selain itu, ia menyebut perusahaan berusaha menjaga keseimbangan antara perluasan akses keuangan dan pengelolaan risiko secara menyeluruh, sebagai kepatuhan pada regulasi terbaru, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 40 Tahun 2024.

Ia menjelaskan, pihaknya percaya penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi canggih, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal.

"Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini," ujar Karissa.

Adelheid menambahkan AdaKami secara konsisten mengembangkan strategi penyaluran dana yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga kualitas.

Sebagai platform yang berizin dan bertanggung jawab, AdaKami memastikan perluasan akses keuangan tetap berjalan seiring dengan perlindungan terhadap konsumen dan keberlangsungan ekosistem.

"Bagi kami, inklusi keuangan yang sehat tidak cukup hanya dengan memperluas akses. Yang lebih penting adalah memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan yang sesuai dengan kemampuan mereka," ungkap dia.

Teknologi menjadi tulang punggung dalam pendekatan ini. Dengan memanfaatkan mobile platform, integrasi e-KYC, dan analisis berbasis big data, AdaKami memastikan proses pengajuan pinjaman berlangsung cepat namun tetap akurat. Sistem ini secara otomatis menilai riwayat kredit dan kapasitas finansial calon pengguna untuk menentukan kelayakan pinjaman secara adil dan bertanggung jawab.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar