c

Selamat

Jumat, 3 Mei 2024

EKONOMI

17 Desember 2022

09:50 WIB

Ada Kekhawatiran Resesi, Harga Minyak Jatuh US$2

Harga minyak jatuh sekitar US$2 per barel pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Ini terjadi karena adanya kekhawatiran global akan terjadinya resesi.

Editor: Rheza Alfian

Ada Kekhawatiran Resesi, Harga Minyak Jatuh US$2
Ada Kekhawatiran Resesi, Harga Minyak Jatuh US$2
Pekerja mengecek pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

New York – Harga minyak jatuh sekitar US$2 per barel pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tersapu dalam kekalahan yang lebih luas di ekuitas global di tengah kekhawatiran resesi yang tinggi. Ketakutan ini terjadi setelah bank-bank sentral di seluruh Eropa dan Amerika Utara mengisyaratkan akan terus memerangi inflasi secara agresif.

Melansir Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari tergelincir US$2,17 atau 2,7%, menjadi menetap di US$79,04 per barel, setelah mencapai terendah sesi di US$78,30. Namun untuk minggu ini, patokan minyak mentah global ini 4,0% setelah penurunan 11% pada minggu sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari merosot US$1,82 atau 2,4%, menjadi ditutup pada US$74,29 per barel, setelah mencapai terendah sesi di US$73,33. Untuk minggu ini, WTI terangkat 4,0% setelah penurunan 11% pada minggu lalu.

Baca Juga: Minyak Naik Karena Ketidakpastian Operasi Pipa Keystone

Federal Reserve (The Fed) AS mengindikasikan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun depan, bahkan ketika ekonomi tergelincir ke arah kemungkinan resesi. Pada Kamis (15/12/2022), Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa juga menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.

"Pembicaraan seputar campfire tiba-tiba menjadi tentang penghancuran permintaan dalam menghadapi resesi," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Robert Yawger.

Ia melanjutkan, situasi ekonomi sedang tidak bagus. “Tidak hari ini, tapi kita melayang ke arah pengujian WTI US$70 per barel lagi, dan segala sesuatunya bisa menjadi sangat buruk dari sana,” lanjutnya.

Brent berjangka masih mengejar kenaikan mingguan terbesar mereka sejak Oktober setelah reli di awal minggu. Namun, kenaikan minggu ini mengikuti penurunan mingguan terburuk sejak Agustus untuk patokan minyak.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Merosot Ke Level Terendah Tahun Ini

Harga acuan minyak mentah berat telah menguat karena penghentian jalur pipa Keystone dari Kanada ke AS berlanjut tanpa jadwal untuk memulai kembali operasi. 

Sementara pemadaman itu mendukung harga minyak mentah kelas berat, itu "tidak melakukan apa-apa" untuk harga acuan minyak global yang lebih ringan, kata Analis Minyak Utama Kpler, Matt Smith.

Harga minyak secara singkat menghapus beberapa kerugian setelah para pejabat mengatakan Departemen Energi AS akan membeli kembali 3 juta barel minyak mentah domestik untuk Cadangan Minyak Strategis, pembelian pertama sejak rekor pelepasan 180 juta barel tahun ini dari persediaan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar