19 Agustus 2025
09:43 WIB
Ada Aksi Profit Taking, IHSG Dibuka Bervariasi
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black inverted hammer, masih di atas MA5 dan MA20, indikator MACD golden cross.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.905,34 pada perdagangan Selasa (19/8).
IHSG mulanya dibuka di zona hijau. Tapi tak lama kemudian berbalik ke zona merah dan kembali lagi ke zona hijau. Pada pukul 09.28 WIB, IHSG menguat sebesar 7,9 poin atau 0,10% menjadi ke level 7.906,27.
PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.854 dan resistance pada level 7.974.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.854 dan resistance pada level 7.974 dengan kecenderungan menguat," tulis Tim Riset, Selasa (19/8).
Baca Juga: Pasar Cermati Pertemuan Bank Sentral Dunia, IHSG Diprediksi Mendatar
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Indeks Nikkei 225 melemah 0,05% dan Indeks Kospi melemah 0,38.
IHSG pada hari Jumat (15/8) ditutup pada level 7.898,37 atau terkoreksi 0,41%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor infrastructure sebesar 2,20% dan energy 1,09%.
Sementara itu, asing membukukan net buy sebesar Rp1,23 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dibeli seperti BBRI, BMRI, TLKM, BBCA, dan AMMN.
Sentimen negatif datang dari pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS dan aksi profit taking dari investor.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black inverted hammer, masih di atas MA5 dan MA20, indikator MACD golden cross.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: BREN, BRMS, BMRI, dan ARTO," urainya.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup cenderung flat. Sentimen datang dari adanya potensi penurunan suku bunga The Fed pada bulan depan dan rilisnya laporan keuangan kuartal II.
Bergerak Bervariasi
Secara terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada Selasa akan bergerak bervariasi dalam range 7.850-7.950.
"IHSG hari ini (19/8) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 7.850-7.950," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (19/8).
Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG pekan lalu mencapai level tertinggi (ATH) 8.017. Jika diakumulasi dalam sepekan, IHSG naik 5,53% hingga Jumat (15/8).
Saham Big Caps menopang pergerakan IHSG seiring dengan inflow investor asing Rp6,6 triliun.
Menjelang hari kemerdekaan RI (16/8), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis postur APBN 2026 dengan proyeksi pendapatan negara Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8% (yoy) dibandingkan outlook APBN 2025. Penerimaan pajak ditargetkan tumbuh paling tinggi 13,5% (yoy) sebesar Rp2.357,7 triliun.
Dari sisi lain, belanja negara diproyeksikan naik 7,3% (yoy) sebesar Rp3.786,5 triliun. Sektor prioritas, di antaranya ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, pembangunan desa koperasi, pertahanan, investasi, dan perdagangan global.
Baca Juga: Bursa Sepekan: Rata-rata Nilai Transaksi Naik 24,86%
Jika akumulasi target defisit APBN 2026 Rp638,8 triliun atau 2,48% dari PDB, lebih rendah dari proyeksi defisit APBN di tahun ini sebesar 2,78% dari PDB.
Dari mancanegara, Bursa Wall Street bervariasi cenderung terbatas. Pelaku pasar mencermati risalah FOMC The Fed edisi Juli 2025 pekan ini.
Selain itu, pekan ini pasar juga mencermati agenda Jackson Hole Economic Symposium membahas arah suku bunga dan pasar keuangan.
Di sisi lain, pada awal pekan, Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Washington, setelah akhir pekan lalu bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mendorong Ukraina untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia.
Dari Asia, pasar menanti rilis suku bunga Bank Sentral China (PBoC) untuk tenor 1 dan 5 tahun yang diproyeksikan tetap sama di level terendahnya 3% dan 3,5%.