c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

01 Desember 2022

12:39 WIB

Ada 183 Investor Malaysia Berminat Berinvestasi Di IKN

Minat investor dari negeri jiran tersebut, utamanya mengarah pada mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial

Editor: Faisal Rachman

Ada 183 Investor Malaysia Berminat Berinvestasi Di IKN
Ada 183 Investor Malaysia Berminat Berinvestasi Di IKN
Pekerja dengan alat berat menyelesaikan pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 2 di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022).Antara/Rivan Awal

JAKARTA - Sebanyak 183 investor Malaysia dikabarkan meminati proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Sektor-sektor yang diminati seperti perumahan, rumah sakit, pendidikan, startup, energi, dan sebagainya.

"Saya kemarin ke Kuala Lumpur karena diundang oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Malaysia. Mereka mengadakan forum dan para investor dari Malaysia, yang hadir banyak sekali sekitar 183 investor," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Basuki di sela-sela acara CreatIFF di Jakarta, Kamis (1/12) seperti dilansir Antara.

Karena bukan dengan dana APBN, sejumlah skema investasi pun disiapkan untuk menggandeng investor-investor tersebut. Bisa dengan investasi murni, Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) dan sebagainya, tergantung pada jenis kegiatannya.

Basuki menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Di ajang tersebut, ia menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo dalam market sounding pertama 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022,

Pesan yang disampaikan kepada lebih dari 800 calon investor itu di antaranya, IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia. Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor. 

Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara.

"Minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial. Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada di sini. Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," ucapnya.

Intinya, kata Basuki, pemerintah akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi investor Malaysia yang akan berpartisipasi dalam pembangunan  IKN Nusantara.

"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara. Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia sebagai sahabat Indonesia," kata Basuki.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada tahun 2021Malaysia merupakan salah satu investor yang masuk dalam sepuluh negara yang menanamkan investasi terbesar di Indonesia dengan nilai total transaksi sekitar US$2,2 miliar per tahun. 

Investasi Malaysia umumnya mengalir ke bidang perbankan, perkebunan, konstruksi, industri makanan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.

Lokasi pembangunan istana presiden di jalan lingkar Sepaku segmen 3 di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). Antara Foto/Rivan Awal Lingga 

 

Minat Meningkat
Sejauh ini, selain Malaysia, negara-negara lainnya yang tertarik dan telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN, antara lain Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan. 

Khusus untuk Korea Selatan, kata Basuki, saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk immersed tunnel, di mana pembangunannya, bisa juga dilakukan dengan skema investasi non-APBN.

"Banyak sekali minat-minat investasi di IKN ini dan itu tentunya pasti bukan dengan APBN. Saya undang mereka nanti sesuai programnya Presiden RI, pada triwulan kedua atau ketiga tahun depan bapak Presiden RI akan mengantar investor ke IKN untuk pembangunan di sana," ujar Basuki.

Asal tahu saja, anggaran pemerintah yang dialokasikan sejauh ini hanya dapat mencakup sekitar 20% dari total kebutuhan investasi IKN sebesar US$30 miliar. 

Selebihnya, sekitar 80% akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.

"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," tuturnya.

Menurut Basuki, perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat, setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu. 

Hal ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 hektar di zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 hektar.

Sekadar mengingatkan, pada kunjungan kenegaraanya, 1 April 2022 lalu, Perdana Menteri Malaysia kala itu, Dato' Sri Ismail Sabri Yaakob mendukung rencana pemerintah Indonesia membangun Ibu Kota Negara IKN Nusantara. 

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah kesiapan pemerintah Malaysia untuk meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan darat dengan Indonesia di Pulau Kalimantan.

"Dengan pembukaan ibu negara (IKN) Nusantara, kami bersetuju supaya pembangunan di kawasan sempadan (perbatasan) akan diperhebatkan," ujarnya.

PM Ismail Sabri juga menyatakan, pihaknya dan Presiden Jokowi memiliki pandangan serupa, bahwa kedua negara harus mengenal lebih jauh mengenai kawasan-kawasan yang perlu ditingkatkan pembangunannya dalam menyambut IKN Nusantara. Baik di wilayah Malaysia maupun Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar