25 Juni 2018
15:24 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
BANTUL – Daerah Istimewa Yogyakarta akan terhubung dengan wilayah Solo, Jawa Tengah melalui jalan tol. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyepakati pembangunan jalan tol yang menghubungkan kedua wilayah itu, untuk mendukung pengembangan kawasan Jogja, Solo dan Semarang.
"Kami sudah ada kesepakatan dalam pengembangan kawasan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang), jadi untuk Jogja-Solo akan ada jalan tol," kata Sultan di sela acara Silaturahmi dan Syawalan Gubernur DIY di Pendopo Parasamya Kabupaten Bantul, Senin (25/6).
Pilihan yang diambil dan sudah disepakati dengan pemerintah pusat, bahwa di atas jalan tol Jogja-Solo tersebut mulai dari timur Prambanan, akan ada jembatan untuk tol sampai di atas ring road utara. Sebelumnya, Raja Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat ini berkeberatan jika jalan tol Jogja-Solo yang akan dibangun pemerintah pusat itu melewati Jalan Jogja-Solo depan Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, kalau ada pembebasan lahan.
"Kami berkeberatan kalau harus ada pembebasan tanah karena terlalu banyak situs di Prambanan yang belum diidentifikasi. Jadi risikonya sangat berat untuk mengizinkan pembebasan tanah melewati Prambanan," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Nantinya, akan ada jalan bertingkat. Pilihan ini dinilai mungkin lebih murah dari pada pembebasan lahan. Sultan mengatakan, kemudian dari Semarang akan dibangun jalan tol dari Bawen ke Secang selanjutnya dari Secang ke wilayah Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang, selanjutnya dari Borobudur ke Yogyakarta.
"Dari Borobudur ke Yogyakarta itu kira-kira lewat di sebelah utara Markas TNI. Tetapi itu elevasi di atas untuk nyambung di Ring Road utara sebelah barat, lewat di atas Selokan Mataram. Itu sudah disepakati untuk tol," katanya.

Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap pembangunan jalan tol, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan jalan tol yang sedang dibangun saat ini harus terintegrasi dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi, baik kawasan pelabuhan, industri atau juga pariwisata.
“Yang paling penting jalan tol tersebut terintegrasi dengan titik-titik pertumbuhan ekonomi," katanya saat meresmikan ruas tol Gempol-Pasuruan, Jawa Timur, akhir pekan lalu.
Pembangunan jalan tol yang dibangun itu betul-betul berguna, bermanfaat dengan maksimal, baik untuk dunia usaha, pariwisata dan juga industri. Ditambahkan, jalan tol dibangun untuk kecepatan dan ada integrasi dengan kawasan industri, misalnya pelabuhan.
Diuraikannya, pembangunan jalan tol ini merupakan investasi, baik dilakukan oleh BUMN maupun oleh swasta.
"Untuk jalan tol Merak-Banyuwangi bisa segera selesai, ada Deandles baru. Dulu Anyer-Panarukan, sekarang dari Banyuwangi sampai ke Merak," ucapnya.
Presiden Joko Widodo juga optimistis pembangunan jalan tol dari Merak, Banten, menuju Banyuwangi, Jawa Timur, akan selesai pada akhir 2019.
Dalam peresmian itu, Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani.(Rikando Somba)