18 April 2020
12:28 WIB
CHICAGO - Harga emas berjangka memperpanjang penurunannya untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Harga emas melesu setelah Presiden Donald Trump berencana membuka kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) dari penguncian (lockdown) untuk menahan laju penularan covid-19. Rencana Presiden Trump mendorong investor menuju aset-aset berisiko.
Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh US$32,9 atau 1,9%, dan ditutup pada US$1.698,8 per ounce.
Emas berjangka melemah US$8,5 atau 0,49% menjadi US$1.731,7 per ounce pada Kamis (16/4), setelah merosot US$28,7 atau 1,62% menjadi US$1.740,2 sehari sebelumnya.
Analis percaya daya tarik safe haven emas berkurang karena banyak investor mulai percaya ekonomi dunia akan dibuka kembali dalam beberapa minggu. Semula, investor memiliki ekspektasi ekonomi baru akan dubka bukan berbulan-bulan kemudian, ketika dunia pulih dari wabah virus corona. Pembukaan ekonomi lebih awal memberi dukungan pada ekuitas AS dan menekan emas.
"Emas dan saham berkorelasi negatif hari ini dengan reli ekuitas menekan emas. Pedoman dari Trump untuk membuka kembali perekonomian telah mendorong pasar ekuitas," kata kepala perdagangan derivatif logam dasar dan logam mulia di BMO, Tai Wong, seperti dikutip oleh Reuters.
Jika saham bisa memperpanjang kenaikannya, lanjut Wong, itu bisa memicu lebih banyak aksi ambil untung dalam emas.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 438,05 poin atau 1,86%, ke level 23.975,73 pada pukul 18.00 GMT, juga meredam emas.
Namun, penurunan emas lebih jauh tertahan ketika indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,38 poin atau 0,38%, ke level 99,65 pada pukul 17.50 GMT.
"Selera investor akan aset berisiko melonjak, tetapi mungkin berlebihan karena kerusakan permanen pada perekonomian dengan konsumen AS yang terpukul," kata analis pasar senior di broker OANDA, Edward Moya.
Ia menilai, emas akan tetap didukung oleh muatan stimulus moneter dan fiskal yang akan diberlakukan untuk waktu mendatang.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 32,7 sen atau 2,09%, menjadi ditutup pada US$15,295 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$8 atau 1,01%, menjadi menetap pada US$785,3 per ounce.
Baca Juga:
Seiring merosotnya harga emas di pasar global, logam mulia milik Antam anjlok Rp15.000 per gram ke level Rp927 per gram.
Emas Antam semakin jauh meninggalkan rekor tertinggi di angka Rp963.000 per gram yang dicetak pada 7 April 2020. Namun, jika dibandingkan enam bulan lalu, harga emas naik 22,61%. Pada 19 Oktober 2019, harga emas terpatok di angka Rp756.000 per gram.
Senada, harga pembelian kembali atau buyback juga turun Rp15.000 menjadi Rp825.000. (Fitriana Monica Sari)