13 September 2019
10:23 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Membukukan penjualan hingga tiga kali lipat pada paruh pertama 2019 mendorong Grab untuk memperkuat GrabFood. Salah satunya lewat Grabkitchen yang hingga akhir tahun ini ditargetkan berkembang menjadi 50 gerai.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Jakarta, Kamis (12/9) mengklaim nilai penjualan kotor (GMV) GrabFood telah tumbuh tiga kali lipat pada semester pertama tahun 2019 dan meyakini GrabFood siap menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia akhir kuartal ini.
“GrabFood merupakan pilar utama pertumbuhan Grab di Indonesia dan kami sangat senang mengumumkan bahwa kami segera menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini,” ungkapnya.
Meski tidak menyebut angkanya, ia mengatakan ekspansi signifikan GrabFood di Indonesia didukung pertumbuhan signifikan bisnis GrabFood di berbagai kota di Indonesia. Termasuk juga kota Surabaya, Medan, dan Bandung dimana nilai penjualan kotornya tumbuh empat kali lipat melalui dorongan penerapan strategi hyperlocal.
Pertumbuhan GrabFood menurutnya tercapai berkat adanya kerja sama dengan restoran cepat saji dan kedai makanan lokal favorit masyarakat Indonesia. Sehingga, lanjutnya, jumlah merchant pada platform GrabFood tumbuh dua kali lipat sejak awal tahun ini dan menyediakan lebih banyak pilihan santapan bagi pelanggan.
Ke depannya, ia ingin memperkokoh kemitraan GrabFood melalui berbagai macam produk kuliner.
“Kami bangga dapat tumbuh bersama mitra merchant kami, mulai dari merek terkemuka nasional dan internasional, hingga ke warung-warung lokal, dan siap memperkokoh kemitraan kami untuk mempersembahkan kuliner terbaik di Indonesia melalui layanan GrabFood,” pungkasnya.
Guna mendukung pertumbuhan bisnis GrabFood, perusahaan teknologi ini pun mendorong pengembangan jaringan GrabKitchen dengan membuka satu gerai baru yang berlokasi di Capital Place, Jakarta.
Sebelumnya, sudah ada delapan gerai yang berlokasi di Jakarta yakni di Kedoya, Cideng, Kramat, Tendean, Pondok Aren, Fatmawati, Cengkareng, Cililitan, dan Capital Place wilayah Jakarta. Selain itu, terdapat satu GrabKitchen yang berlokasi di Tubagus Ismail, Bandung.
“GrabKitchen merupakan inovasi solusi kami dalam menjembatani kesenjangan permintaan pelanggan, sembari menyediakan peluang-peluang bisnis baru untuk para mitra merchant kami dan mendorong mereka untuk tumbuh dengan pesat,” kata Head of GrabKitchen, Sai Alluri.
Perlu diketahui, GrabKitchen merupakan sebuah cloud kitchen milik Grabfood yang menyatukan berbagai merchant makanan dan minuman (F&B) dalam sebuah fasilitas pusat. Tujuannya, untuk menjawab permintaan pasar yang belum terpenuhi di wilayah-wilayah tertentu. Lewat layanan ini, konsumen bisa memesan sajian tanpa khawatir jarak yang terlalu jauh dan ongkos kirim (ongkir) yang terlalu besar.
Melalui GrabKitchen, diharapkan mitra merchant dapat mendorong pertumbuhan bisnis mereka dengan biaya dan risiko yang rendah. Dengan demikian, proyek ini akan mendorong mereka untuk menjangkau lebih banyak pelanggan melalui GrabFood.
Proyek tersebut diresmikan sejak April 2019. Sai Alluri menyebut hanya dalam waktu enam bulan, GrabFood telah meluncurkan 10 GrabKitchen.
Rencananya, Sai Alluri mengatakan, GrabFood akan mengembangkan jaringan cloud kitchen dengan menargetkan lebih dari 50 GrabKitchen di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2019 ini.
“Kami siap melayani pelanggan dan mitra merchant kami dengan lebih dari 50 GrabKitchen di seluruh Indonesia pada akhir tahun ini,” ungkapnya. (Agil Kurniadi)