24 Desember 2018
15:42 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
JAKARTA – Garuda Indonesia kembali membuka rute penerbangan langsung Jakarta-London dan sebaliknya sejak 13 Desember 2018 lalu. Namun, rute yang dibuka kembali dengan jadwal penerbangan tiga kali dalam seminggu tersebut dinilai tak menguntungkan.
Hal tersebut diungkapkan pengamat penerbangan Gerry Soejatman dari Indoflyer. Ia mengakui, penerbang Garuda ke London secara langsung (direct) hanyalah ambisi yang tidak jelas. Bahkan keputusan tersebut dianggapnya ceroboh.
“Buka rute itu harus melihat masalah pesawat dan landasan bandaranya,” ujar Gerry seperti dikutip dari Antara tanggal Senin (24/12).
Menurut Konsultan Manajer Communicavia ini, pesawat 777-300ER yang digunakan Garuda Indonesia untuk rute penerbangan tersebut sudah jelas tidak bisa terbang dengan maximum take off weight dengan kekuatan runway yang ada pada saat itu.
Pasalnya, pesawat dengan rute tersebut akan selalu kena batasan muatan. Artinya, potensinya meraih keuntungan sudah disunat dari awal, meskipun landasannya di Jakarta kuat. Ia juga menilai jarak jelajahnya pas-pasan dengan rute tersebut.
“Jangan lupa, posisi Jakarta tidak ideal untuk direct flight ke London, kecuali menggunakan pesawat baru seperti 787 atau A350,” imbuh Gerry.
Diketahui saat kembali mengudara, tepatnya Kamis (13/12) lalu pukul 20.51 WIB menuju terminal 4 Bandara International London Heathrow (LHR), Garuda Indonesia tak melakukan peresmian khusus.
Sebagai informasi, rute langsung Jakarta-London tersebut kembali dibuka untuk dua kelas, yakni penerbangan ekonomi dan bisnis. Jadwal penerbangannya terpantau di Selasa, Kamis, dan Sabtu setiap minggunya.
“Tidak ada acara penyambutan resmi dalam penerbangan perdana kembali Garuda di London,” ujar Manajer Garuda London Edi Purnomo, seperti dilansir Antara.
Maskapai pelat merah milik Indonesia satu-satunya yang membuka rute langsung Jakarta-London ini sebelumnya pernah ditutup pada 30 Oktober 2018 silam. Alasannya, menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury, sepinya penumpang dengan tingkat keterisiannya hanya 75%.
“Tentunya karena jumlah penumpang yang bisa diangkut untuk bisa terang langsung Jakarta-London itu ada batasan maksimum, kita hanya bisa sampai 75%,” ungkap Pahala kala itu.
PT Garuda Indonesia juga menjelaskan, penutupan rute dilakukan dalam rangka restrukturisasi rute dan evaluasi terhadap sejumlah rute yang tak menguntungkan. Pahala pun menyebutkan, rute Jakarta-London bisa beroperasi kembali saat perusahaan telah siap baik dari sisi keuangan maupun operasional.
“Kami akan lihat kemungkinan untuk bisa membuka code share London, tapi kami harapkan suatu waktu kami bisa mengoperasikan kembali rute tersebut dengan adanya kesiapan lebih baik,” ujar Pahala.
Penutupan rute yang sudah tersedia sejak April 2017 ini sebetulnya sudah dipertimbangkan pihak Garuda sejak awal tahun 2018. Pahala menyebutkan, Garuda Indonesia akan meninjau ulang penerbangan langsung Jakarta-London untuk mempertimbangkan potensi pasar pada rute jarak jauh itu.
“Mungkin kami akan lihat dulu sampai dengan nanti pemegang saham dalam satu dua bulan ini kami akan review kesiapan dari pada apakah kami perlu melakukan perubahan kebutuhan tersebut,” ucap Pahala, April lalu.
Pro kontra mengenai dihentikannya sama sekali penerbangan Garuda Jakarta London PP sempat disayangkan tidak saja oleh masyarakat Indonesia yang menetap di negeri kerajaan Ratu Elizabeth, tetapi juga warga Inggris yang sering berlibur ke Indonesia.
Sebagian besar penumpang Garuda menilai, penerbangan langsung London Jakarta terasa lebih nyaman ketimbang harus stop over beberapa jam di tengah perjalanan. Lantaran penerbangan langsung London-Jakarta itu dapat ditempuh dalam waktu sekitar 13 jam.
Pada Juni 2016, Garuda Indonesia meningkatkan layanan penerbangan ke London dengan memindahkan destinasi pendaratan dari London Gatwick ke London Heathrow Terminal 3. Terminal tujuan tersebut letaknya diklaim lebih strategis dan dekat ke pusat kota.
London Heathrow terkoneksi dengan 1.052 destinasi lain di benua Eropa. Posisi strategis Bandara London Heathrow pun diharapkan memperkuat branding Garuda Indonesia di Benua Biru.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengatakan, dibukanya kembali rute penerbangan Jakarta-London pp ini dianggap sebagai capaian tersendiri bagi Garuda Indonesia. Ini pun selaras dengan komitmen strategis bisnis terbarukan yang dijalankan Garuda.
"Selaras dengan komitmen strategis bisnis terbarukan dijalankan perusahaan bertajuk Quick Wins Garuda Indonesia,” imbuh Ari awal Desember silam.
Pembukaan kembali rute ini juga, Garuda anggap telah membuktikan peningkatan kinerja maskapai berkat pembenahan cost structure. Kembalinya rute ini juga disebut sebagai upaya strategi pengembangan jaringan penerbangan internasional, khususnya sektor penerbangan Inggris-Indonesia. Sektor penerbangan tersebut dilihat terus menunjukkan pertumbuhan pasar yang semakin menjanjikan. Dibuktikan dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara Inggris ke Indonesia yang meningkat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah wisman asal Inggris ke Indonesia, khususnya melalui Bali, merupakan yang tertinggi keempat setelah China, Australia, dan India. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, jumlahnya mencapai 210.062 kunjungan, tumbuh 9,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kunjungan wisatawan tersebutlah, Ari meyakini, dapat menunjang potensi pengembangan rute Jakarta-London pp tersebut. Khususnya melalui pangsa pasar jaringan penerbangan ASEAN yang saat ini dilayani Garuda Indonesia.
“Kami sangat optimistis dengan kembali dibukanya penerbangan langsung Jakarta-London pp tersebut dapat semakin memperluas pangsa pasar jaringan penerbangan internasional,” tambah Ari.
Rute Jakarta -London akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, melalui penerbangan GA 086 pada pukul 12.05 waktu setempat dan akan di Bandara Internasional London Heathrow (LHR) pada pukul 20.00 waktu setempat.
Sementara itu, penerbangan London-Jakarta akan diberangkatkan dari Bandara Internasional London Heathrow (LHR) pada pukul 21.55 waktu setempat dan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 19.10 waktu setempat.
Sementara itu, Asdep Pemasaran Pariwisata II Regional IV (Eropa), Agustini Rahayu kepada Antara London, Minggu, mengatakan Kemenpar mengundang 20 agen, wholesalers, dan maskapai untuk menawarkan Program Joint Promotion 2019. Program ini demi akselerasi pencapaian target wisman. Acaranya sendiri diadakan dalam business luncheon di Four Seasons Park Lane London, Sabtu. (Zsazya Senorita)