c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

05 Februari 2021

19:39 WIB

Proposal Investasi Diterima, Tesla Ingin Kerja Sama ESS

Kemenko Marves harapkan transfer teknologi dari Tesla, CATL, dan LG

Proposal Investasi Diterima, Tesla Ingin Kerja Sama ESS
Proposal Investasi Diterima, Tesla Ingin Kerja Sama ESS
Fittur pilot otomatis didemonstrasikan di mobil Tesla model S di Palo Alto, Califronia, AS, beberapa waktu lalu. Antara Foto/Reuters/Beck Diefenbach.

JAKARTA – Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves mengonfirmasi kedatangan proposal investasi dari Tesla. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu juga membuka kerja sama di bidang Energy Storage System, yakni sistem penyimpanan energi dengan daya besar.

Menindaklanjuti proposal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto menginformasikan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengadakan pertemuan bersama pihak Tesla, pekan depan. Guna mendapat penjelasan langsung dan resmi terkait proposal yang perusahaan kendaraan listrik Amerika itu ajukan.

“Proposal Tesla sudah diterima kemarin Kamis (4/2) pagi dan sudah dipelajari secara internal. Namun terkait isinya belum dapat dibuka karena dari pihak mereka juga sangat strict,” ungkap Seto dalam konferensi pers virtual bersama wartawan, Jumat (5/2).

Dalam pertemuan pekan depan, Seto menginformasikan BUMN terkait pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik, seperti Antam dan Inalum (MIND ID) juga akan turut dilibatkan.

Sedikit membocorkan tawaran kerja sama Tesla, ia mengungkapkan, proposal investasi yang disampaikan ke Indonesia agak berbeda dengan yang diminta CATL dan LG Chem. Kedua perusahaan itu merupakan produsen baterai kendaraan listrik global, yang juga sudah menunjukkan ketertarikannya untuk terlibat dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

Seto mengatakan, basis teknologi yang digunakan Tesla agak berbeda, namun pemerintah tetap tertarik dengan tawaran yang datang. Karena, Tesla dianggap sebagai salah satu industri terbaik di dunia untuk teknologi baterai litiumnya.

Konferensi pers yang diselenggarakan Biro Komunikasi Kemenko Marves ini beragendakan paparan program kerja 2021. Khususnya perkembangan seputar investasi terkait mobil listrik dan baterai litium, serta hilirisasi pertambangan.

Seto melanjutkan, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi besar untuk pengembangan renewable energy, sehingga kerja sama ini juga diharapkan memberikan manfaat yang maksimal. Sementara terkait kerja sama dengan CATL dan LG, saat ini masih dalam proses negosiasi.

“Untuk CATL rencana 2024 mereka akan mulai pembangunan battery cell-nya. Untuk LG, sudah ada MoU yang ditandatangani dengan BKPM,” tandasnya.

Ia juga mengungkapkan antusiasmenya untuk bekerja sama dengan Tesla sekaligus dengan CATL dan LG, yang termasuk sebagai pemain terbaik di dunia. Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk turut menjadi pemain dalam industri kendaraan listrik maupun baterai litium.

“Saya pikir kalau kita ada investasi dari CATL, investasi dari LG yang adalah produsen lithium battery, ditambah dengan Tesla dengan mobil listriknya. Kita sebagai anak bangsa bisa banyak belajar dari sini karena salah satu yang kita minta adalah transfer teknologi,” imbuh Seto.

Kerja sama dalam industri kendaraan listrik serta baterai litium, Seto sebut, bertujuan memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia, dan bukan hanya sebagai pemasok bahan baku.

Pasalnya, pembangunan industri kendaraan listrik dan baterai litium tidak dapat dipisahkan dari hilirisasi pertambangan, khususnya untuk nikel, tembaga atau copper, dan bauksit. Peran ketiganya dianggap sangat signifikan dalam pengembangan renewable energy di Indonesia. Terlebih lagi, harga tiga produk hilir tersebut naik secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kalau mereka (Tesla) hanya ambil bahan baku, kita enggak tertarik. Detailnya yang lain kita belum bisa disclose, tapi ini beyond dari sekadar hanya ambil bahan baku,” lanjut Seto.

Baca Juga:

Daur Ulang
Kemudian, ia menyampaikan rencana pembangunan smelter copper antara PT Freeport bersama Tsing Shan di Weda Bay. Saat ini masih dilakukan negosiasi yang ditargetkan mencapai kesimpulan pada Maret 2021. Sejauh ini, Tsing Shan sudah memberikan penawaran yang menarik untuk menanggung pembiayaan investasi.

“Pembiayaan investasinya ini sebagian besar akan ditanggung oleh pihak Tsing Shan. Tsing Shan juga berani untuk memberikan pembiayaan yang maksimal secara keseluruhan dari diskusi yang sekarang. Mungkin dari pihak Freeport hanya butuh memberikan pendanaan sekitar 7,5% dari total project cost nya,” papar Seto.

Ia menginformasikan Freeport dan Tsing Shan akan membangun hilirisasi tembaga. Namun pemerintah menginginkan investor asal China itu turut membangun industri turunannya lagi, bukan hanya copper cathode saja.

Pemerintah meyakini, pembangunan pada kawasan industri akan secara langsung berkontribusi pada peningkatan ekonomi regional. Hal tersebut terjadi secara beriringan dengan adanya peningkatan kebutuhan tenaga kerja serta fasilitas pendukungnya.

Di sisi lain, Seto menegaskan pemerintah tidak lepas perhatian untuk menjaga kelestarian. Salah satunya dengan membangun industri daur ulang pada dengan memanfaatkan lithium battery bekas pakai. Industri ini dikabarkan, sedang dalam tahap pembangunan di Morowali.

“Kita lagi bangun di Morowali untuk recycling nikel. Jadi lithium battery yang udah habis pakai itu didaur ulang diekstrak lagi. Ini salah satu cara untuk me-recycle apa yang sudah diproduksi,” terang Seto.

Menurutnya, besaran potensi sumber daya serta terbukanya kesempatan kerja sama yang ada, harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengembangkan Indonesia.

“Saya pikir ini adalah satu momentum untuk bisa menempatkan posisi Indonesia dalam global value chain yang signifikan. Kita bisa jadi pemain utama di sana, undang partner yang tepat untuk hilirisasi dan teknologi sehingga kita bisa mengembangkan juga,” pungkasnya. (Zsazya Senorita)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar