c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

22 Desember 2020

09:27 WIB

Periode 2015-2020 PUPR Rampungkan 18 Bendungan Baru

Hingga kini, air yang sudah dimanfaatkan baru sepertiga dari potensi yang ada

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Periode 2015-2020 PUPR Rampungkan 18 Bendungan Baru
Periode 2015-2020 PUPR Rampungkan 18 Bendungan Baru
Foto udara aliran Sungai Cimanuk Bendung Rengang dari saluran irigasi pemanfaatan Bendungan Jatigede di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (27/11/2020). Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede merupakan proyek strategis nasional untuk mendukung infrastruktur di kawasan Metropolitan Rebana yang bertujuan untuk mendistribusikan air bersih secara merata dan meningkatkan cakupan area layanan air bersih di Wilayah Cirebon Raya dengan total kapasitas sebesar 3.500 liter per detik. ANTARAFOTO/Adeng Bustomi

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah merampungkan pembangunan 18 bendungan baru selama periode 2015–2020, untuk menambah volume tampungan air di Indonesia. Hingga kini, air yang sudah dimanfaatkan baru sepertiga dari potensi yang ada.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi, sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun.

Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun. Sementara yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 32,12% atau 222 miliar meter kubik per tahun,  untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

“Potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Di mana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/12).

Adapun 15 bendungan yang selesai pada kurun waktu 2015–2019 telah menambah volume tampung sebesar 1.106,04 juta meter kubik untuk dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian seluas 109.790 hektare.

Penambahan volume tersebut juga mendukung penyediaan air baku 6,28 meter kubik per detik, mereduksi banjir sebesar 1.859,89 meter kubik per detik, menyediakan energi sebesar 113,42 MW dan potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Lima belas bendungan tersebut adalah Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh; Jatigede di Jawa Barat; Titab di Bali; Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur. Lalu, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur; Raknamo dan Rotiklot di NTT; Tanju dan Mila di NTB; Logung dan Gondang di Jawa Tengah; Sei Gong di Kepulauan Riau; serta Sindang Heula di Banten.

Baca Juga:

Penyelesaian pembangunan bendungan dilanjutkan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air pada 2020, dengan tambahan 3 bendungan baru sehingga menjadi 18 bendungan. Ketiga bendungan yang selesai tahun ini adalah Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur, Tukul di Jawa Timur, dan Tapin di Kalimantan Selatan.

Tiga bendungan tersebut akan menambah suplai irigasi menjadi 116.162 hektare dan air baku sebesar 7,29 meter kubik per detik.

Pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kementerian PUPR menargetkan sebanyak 61 bendungan baru tuntas secara bertahap hingga 2024 sehingga akan menambah jumlah tampungan air sebesar 3.836,38 juta meter kubik.

Basuki menambahkan, pembangunan bendungan dilanjutkan pada 2020 hingga 2024 untuk memenuhi target Visium Kementerian PUPR Tahun 2030. Yakni, rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun. Meningkat dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun. (Fin Harini)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar