c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2019

11:02 WIB

Penataan Jalan Ciawi-Puncak Bogor Rampung Tahun Depan

Penataan tersebut berupa pelebaran jalan, pembuatan saluran drainase, pembangunan jembatan duplikat, dan perkuatan tebing pada titik-titik rawan longsor

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Penataan Jalan Ciawi-Puncak Bogor Rampung Tahun Depan
Penataan Jalan Ciawi-Puncak Bogor Rampung Tahun Depan
Ilustrasi - Macet total di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, dituding sebagai faktor utama terus menurunnya angka kunjungan wisatawan dan sulit berkembangnya tempat wisata baru di wilayah tersebut, sehingga berbagai lapisan berharap pembangunan Jalur Puncak II sebagai solusi atas keterpurukan tersebut. Antarafoto/Ahmad Fikri

JAKARTA –Penataan ruas Ciawi–Puncak, Bogor, berupa pelebaran jalan, pembuatan saluran drainase, pembangunan jembatan duplikat, dan perkuatan tebing pada titik-titik rawan longsor ditargetkan rampung pada 2020.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan ruas jalan tersebut dilakukan secara bertahap sejak tahun 2018. Penataan tersebut dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI, Ditjen Bina Marga.

“Strategi penanganan jalur Puncak, kita perbaiki dahulu Jalur Puncak eksisting dengan pelebaran jalan dan jembatan dan penataan untuk menampung pedagang. Kami sudah menyiapkan rest area seluas 5 hektar di Gunung Mas yang bisa digunakan para pedagang,” kata dia, seperti pada keterangan tertulis, Rabu (7/8).

Menurut Basuki, paket pelebaran jalan Ciawi-Puncak mencapai 5 km yang terbagi menjadi empat segmen. Sejauh ini, segmen 1 yang berada di wilayah Selarong telah rampung pengerjaannya. Segmen 2 di Cipayung masih menyisakan pekerjaan pelebaran jalan sepanjang 510 meter.

Segmen 3 di Cisarua menyisakan pekerjaan box culvert dan trotoar. Sementara, segmen 4 Gunung Mas masih dalam tahap penggalian untuk pelebaran jalan. 

Pembangunan rest area Gunung Mas diketahui juga telah mulai dikerjakan sejak akhir tahun 2018.   

Ada pun biaya pelebaran jalan dan pembangunan rest area tersebut senilai Rp73,1 miliar dengan target selesai akhir tahun 2019. Biayanya menggunakan skema kontrak tahun jamak APBN tahun 2018-2019

Penanganan ruas jalan Puncak Bogor juga dilakukan melalui pekerjaan preservasi jalan Ciawi–Benda–Batas Kota Cianjur. Anggaran preservasi ruas jalan ini menggunakan anggaran 2019 sebesar Rp30,5 miliar. 

PT Lumbung Pinayung Risqi menjadi kontraktor pelaksanaan proyek ini dengan masa pelaksanaan 313 hari kalender sejak kontrak 21 Februari 2019. Hingga akhir Juni, progres fisiknya mencapai 20% dengan target selesai akhir tahun 2019.

Ruang lingkup pekerjaan dari penanganan tersebut diantaranya pemeliharaan jalan rutin sepanjang 37,84 km; rekonstruksi jalan sepanjang 1,38 km; dan penanganan longsor sepanjang 80 meter.

Kemudian, ada juga pembangunan drainase dan bangunan pelengkap sepanjang 1,6 km; pemeliharaan rutin jembatan 295 meter; dan rehabilitasi jembatan sepanjang 46 meter.

Terkait penataan Jalur Puncak, lanjut Basuki, sejauh ini Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan duplikasi Jembatan Gadog sepanjang 52 meter di Kecamatan Ciawi pada 2018.

PT Bumi Duta Persada menjadi kontraktor dalam pembangunan jembatan ini. Perusahaan itu melaksanakan nilai kontrak senilai Rp12,63 miliar.

Jembatan tersebut berfungsi meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi beban lalu lintas jembatan lama yang tetap dipakai. Pembangunan jembatan tersebut berefek pada berkurangnya kemacetan.

Dengan adanya jembatan baru selebar 9 meter yang menambah lebar keseluruhan jembatan menjadi 16 meter, hal itu mengurangi macet yang kerap terjadi di sekitar pusat oleh-oleh, sebelum tikungan jembatan dari arah Ciawi hingga sebelum Tanjakan Selarong.

Basuki melanjutkan, penataan Jalur Puncak akan dilanjutkan dengan pembangunan Puncak II.

“Kalau sudah selesai, kita pikirkan yang Puncak II dari Sentul ke Taman Bunga yang jaraknya sekitar 50 Km,” kata Basuki.

Sebelumnya, dilansir dari Antara, Jumat (2/8), Basuki menyebutkan pembangunan jalur alternatif Puncak II sebenarnya tidaklah sulit. Dalam tinjauannya ke lokasi, Basuki mengatakan tapak jalan untuk jalur alternatif itu juga telah tersedia.

"Tapi kita utamakan dulu untuk memperbaiki yang sekarang (eksisting) dulu," katanya.

Volume kendaraan yang melintas di jalur Puncak, terus meningkat sehingga Pemerintah Kabupaten Cianjur berharap realisasi rencana pembangunan jalur Puncak II sebagai solusi satu-satunya guna mengatasi antrean panjang di Puncak–Cipanas yang selalu terjadi setiap akhir pekan dan momen libur panjang.

Kementerian Perhubungan juga mengusulkan agar ada pembangunan dua jalan baru menuju kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Jalan itu akan menjadi alternatif selain jalur puncak yang biasa digunakan oleh masyarakat. (Agil Kurniadi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar