25 April 2019
15:58 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
SUKABUMI – Pemerintah saat ini tengah berfokus pada pembangunan infrastruktur guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Proyek pembangunan nasional pun dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Kota Sukabumi, Jawa Barat,
"Tiga proyek pembangunan nasional itu yakni Jalan Tol Bocimi dan jalur ganda kereta api Sukabumi-Bogor yang sedang dalam tahap pengerjaan hingga Kabupaten Sukabumi, serta pembangunan Bandara Sukabumi yang lokasinya di Kabupaten Sukabumi tetapi berdekatan dengan Kota Sukabumi," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi sebagaimana dilansir Antara, Kamis (25/4).
Ketiga proyek pembangunan nasional itu pun disambut baik oleh pemerintah Kota Sukabumi. Pasalnya, peningkatan infrastruktur dan transportasi dinilai akan meningkatkan keramaian Kota Sukabumi. Investor pun kemudian tidak enggan untuk datang.
Sejatinya, investor pun sudah melirik Kota Sukabumi yang lokasinya dekat dengan dengan DKI Jakarta dan Ibu Kota Jawa Barat, Bandung, itu. Lokasi yang strategis ini membuat Kota Sukabumi dilirik investor, khususnya yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan. Tercermin dari banyaknya hotel yang mulai dibangun di kota kecil itu, sebagai bukti bahwa penanam modal sudah membaca peluang bisnis yang cocok di Kota Sukabumi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dimuat dalam publikasi Kota Sukabumi Dalam Angka 2016, diketahui jumlah hotel baru sebanyak 32 buah yang terdiri dari 757 kamar dan 1.132 tempat tidur.
Jumlahnya bertambah menjadi 36 hotel, dengan jumlah kamar mencapai 1.028 unit dan 1.511 tempat tidur pada 2017.
Untuk itu, Pemkot Sukabumi pun bersiap dengan membangun infrastruktur pendamping di sekitar lokasi proyek. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang kompeten pun dipersiapkan.
Adapun pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan Pemkot Sukabumi di antaranya akses jalan, pedestrian, dan mal. Dengan demikian, infrastruktur dan pelayanan sudah siap menyambut tiga mega proyek pembangunan nasional yang telah disebutkan sebelumnya.
Kemudian pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi pun akan dilaksanakan di setiap kecamatan khususnya di Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembursitu atau dikenal dengan Bacile.
"Dengan dilaksanakannya pembangunan tersebut, bisa membuat siapapun yang datang ke Kota Sukabumi jatuh hati, sehingga bisa menjadi salah satu tujuan masyarakat dari berbagai daerah," tambahnya.
Fahmi mengatakan pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Pemkab Sukabumi terkait pariwisata, sebab wilayah kota sangat minim tempat wisata alam, berbeda dengan kabupaten yang memiliki segudang objek wisata. Dalam kolaborasi tersebut, Kabupaten Sukabumi akan menyediakan objek wisata, sementara Kota Sukabumi menyiapkan kebutuhan untuk menginap (hotel) dan kuliner.
Sebelumnya, pada sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalikan anggaran kementerian yang masih ragu-ragu ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membiayai pembangunan infrastruktur daerah.
“Melihat perjalanan empat tahun ini, Kementerian PUPR yang bisa merealisasikan anggaran yang diberikan. (Oleh karena itu) mungkin anggaran di kementerian lain yang masih ragu dimasukkan ke PUPR,” kata presiden seperti dilansir Antara, Selasa (23/4) lalu.
Tahun 2018 lalu, Kementerian PUPR menyerap anggaran sampai 89,35% atau senilai Rp103,18 triliun.
Pada tahun 2020 yang akan datang pun, pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas dalam rangka memacu investasi dan ekspor di Indonesia. Seluruh porsi kebijakan maupun instrumen, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk mendukung prioritas ini.
“Terutama bertumpu kepada bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan pembangunan infrastruktur karena berdasarkan pertumbuhan dan berbagai program yang kita lihat di masyarakat. Kebutuhan infrastruktur apakah itu dalam bentuk jalan raya, air, sanitasi, listrik, itu yang masih diusahakan di berbagai tempat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti dilansir Antara, Selasa (23/4). (Sanya Dinda)