c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 Agustus 2018

11:35 WIB

Pasca-Gempa, Bandara dan Pelabuhan Beroperasi Normal

PT Angkasa Pura I menyatakan kegiatan operasional Bandara Internasional Lombok Praya, NTB

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Pasca-Gempa, Bandara dan Pelabuhan Beroperasi Normal
Pasca-Gempa, Bandara dan Pelabuhan Beroperasi Normal
Suasana Bandara Praya Lombok NTB, Senin (6/8). twitter@BNPB_Indonesia

KUALA LUMPUR – AirAsia Kuala Lumpur menegaskan bahwa penerbangan ke dan dari Lombok serta Bali beroperasi secara normal usai gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) pukul 19.46 Wita.

Bagian Komunikasi AirAsia, Heiddy Gan, mengemukakan hal itu kepada media di Kuala Lumpur, Senin (6/8).

Meski begitu, tamu yang bepergian ke atau dari Lombok atau Bali mulai 6 hingga 10 Agustus 2018 dapat memilih salah satu dari opsi pemulihan layanan yang ditawarkan. Opsi pertama yang dapat diambil oleh konsumen adalah memindahkan penerbangan.

"Ubah ke tanggal perjalanan baru di rute yang sama dalam 14 hari kalender dari waktu penerbangan asli tanpa biaya tambahan, tergantung ketersediaan kursi," katanya, dikutip dari Antara.

Kedua, lanjutnya, adalah memanfaatkan akun AirAsia BIG Loyalty, yakni dengan mempertahankan nilai kredit untuk perjalanan selanjutnya dengan AirAsia.

"Akun kredit online berlaku untuk pemesanan dalam 90 hari kalender sejak tanggal penerbitan." katanya.

Informasi ini berlaku untuk pemesanan yang dilakukan sebelum tanggal 5 Agustus 2018 dengan periode perjalanan dari 6 hingga 10 Agustus 2018.

Dia mengatakan para tamu yang ingin memilih penerbangan bergerak bisa untuk mengisi e-Form yang tersedia di support.airasia.com.

Pihaknya akan terus memantau situasi dengan seksama dan menjaga penumpang mendapatkan pembaharuan pada perkembangan terbaru.

"Para tamu disarankan untuk memeriksa airasia.com dan saluran media sosial AirAsia untuk pembaruan lebih lanjut," katanya.

Gempa yang menggoyang Lombok dan sekitarnya dilaporkan memberikan dampak yang luas. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan hingga Senin dini hari (6/8) pukul 02.30 tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Sementara itu, ratusan lainnya luka-luka dan ribuan warta mengungsi ke tempat aman.

Gempat yang sempat ditandai peringatan dini tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tersebut menyebabkan ribuan rumah mengalami kerusakan.

Beroperasi Normal 
Menyusul gempa tersebut, PT Angkasa Pura I menyatakan kegiatan operasional Bandara Internasional Lombok Praya, NTB, sudah kembali normal.

"Tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara (airside), seperti runway, taxiway, dan apron. Hanya ada kerusakan minor pada fasilitas di terminal," ujar Corporate Communication Senior Manager AP I Awaluddin di Jakarta, Minggu (6/8), dikutip dari Antara.

Sekitar pukul 20.00 Wita, jaringan listrik bandara sempat padam kemudian pegawai bandara dan penumpang segera dievakuasi ke luar terminal. Namun, menjelang pukul 20.30 para calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal.

Selain Lombok, gempa bumi juga berdampak pada Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Meski gempa bumi mengakibatkan beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal, tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara sehingga operasional Bandara Internasional Ngurah Rai berjalan normal.

"Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang kami sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa," kata Awaluddin.

Senada, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan layanan lintasan Lembar-Padangbai di Cabang Lembar yang menghubungkan wilayah Lombok dan Bali, dan di Cabang Kayangan telah beroperasi kembali Senin (6/8) pagi pascapenghentian sementara.

"Jaringan listrik sudah menyala kembali, dan aktivitas pelabuhan sudah dibuka. Kapal juga sudah mulai melakukan pemuatan penumpang dan kendaraan. Demikian juga, layanan di Pelabuhan Kayangan (melayani lintasan Kayangan-Pototano), sejak pukul 05.30 Wita telah kembali beroperasi normal," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini, Senin pagi, seperti diwartakan Antara.

Ia mengungkapkan, pada Minggu (5/8) malam memang sempat tidak ada layanan penyeberangan maupun aktivitas di pelabuhan Lembar maupun Kayangan pascagempa bumi yang kembali mengguncang Lombok.

Pasalnya, pascagempa bumi berkekuatan 7 SR Minggu malam, jaringan listrik padam hampir di seluruh wilayah NTB, termasuk Pelabuhan penyeberangan yang ada di Lembar maupun Kayangan. Sehingga, situasi benar-benar tidak aman bagi layanan penyeberangan maupun aktivitas di pelabuhan. Dilaporkan, pemadaman listrik di Pelabuhan Lembar terjadi hingga Minggu (5/8) pukul 22.30 WITA.

Kendati demikian, dilaporkan tidak ada kerusakan signifikan pada fasilitas sisi pelabuhan maupun kapal baik di pelabuhan Lembar maupun Kayangan.

Tercatat, di Pelabuhan Kayangan terdapat empat unit kapal milik ASDP dari total 24 unit kapal yang beroperasi di sana.

Sementara, di Pelabuhan Lembar tercatat ada empat unit kapal milik ASDP dari total 37 unit kapal yang beroperasi di lintasan Lembar-Padangbai tersebut.

Selain itu, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Bali dilaporkan juga kondisi operasional penyeberangan di sana tetap berjalan normal.

Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan Pelabuhan, pihak manajemen ASDP Cabang Lembar terus melakukan pemantauan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area pelabuhan.

"Kami turut prihatin atas bencana gempa bumi yang kembali melanda NTB. Dan kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pascagempa bumi dimana layanan penyeberangan sempat dihentikan sementara. Kami berharap seluruh tim dan aparat yang tergabung dalam proses pencarian dan evakuasi pascagempa bumi Lombok dapat bekerja maksimal dan melakukan penanganan sebaik mungkin," tuturnya. (Fin Harini, Fuad Rizky)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar