02 Oktober 2018
14:44 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat menyiapkan tujuh destinasi wisata sebagai lokasi pelesir para delegasi Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia saat berlibur di Labuan Bajo.
"Tempat wisata yang dikunjungi itu merupakan lokasi wisata unggulan yang digandrungi wisatawan mancanegara," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Theresia Primadona Asmon, seperti yang dilansir Antara, Selasa (2/10).
Dia mengatakan pemerintah bersama pelaku wisata telah menjual sejumlah paket wisata unggulan di Labuan Bajo melalui website IMF yang disiapkan Kementerian Pariwisata.
Ketujuh lokasi wisata yang disiapkan bagi delegasi IMF dan Bank Dunia untuk berlibur setelah mengikuti pertemuan di Bali pada 8-14 Oktober 2018 di antaranya adalah Taman Nasional Komodo, Rinca serta beberapa titik skin-diving dan snorkeling di perairan Labuan Bajo.
"Ada sekitar enam paket yang kesemuanya merupakan jenis wisata laut," katanya.
Theresia mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah delegasi IMF dan Bank Dunia yang akan berlibur ke Labuan Bajo. Hal tersebut terjadi lantaran belum adanya informasi dari para agen penjual yang menjual paket wisata kepada delegasi IMF dan Bank Dunia.
"Kami belum mendapatkan data jumlah delegasi IMF dan Bank Dunia yang datang berlibur ke Labuan Bajo. Datanya belum disampaikan kepada kami. Kami berharap setelah mereka tiba di Indonesia jumlahnya sudah bisa diketahui," ujarnya.
Meskipun demikian pemerintah di ujung barat Pulau Flores itu telah melakukan berbagai persiapan, seperti pembenahan infrastruktur dan pelatihan peningkatan kapasitas SDM pelaku industri wisata.
"Sebagai tuan rumah tentu kami harus memberikan yang terbaik bagi para tamu negara," tuturnya.
Keelokan alam NTT kian tersohor dan mengundang wisatawan untuk pelesiran di provinsi yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT melonjak hingga 42,68% pada 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam publikasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2018, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 93.455 orang. Sementara, pada tahun sebelumnya sebesar 65.499 orang.
Sepanjang tahun lalu, rata-rata lama wisatawan yang menginap di NTT mencapai 2,22 hari. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari wisatawan domestik dan mancanegara. Adapun, angka rata-rata tertinggi lama menginap biasanya terjadi pada akhir tahun, yakni November dan Desember.
Tahun lalu juga merupakan capaian paling rendah angka menginap rata-rata wisatawan di NTT dalam tiga tahun belakangan. Pada periode 2015 tercatat rata-rata lama menginap wisatawan adalah 2,29 hari, kemudian pada 2016 adalah 2,39 hari.
Sementara itu, kunjungan wisatawan yang menginap di hotel di NTT pada Agustus 2018 sebanyak 38.364 orang, naik 6,98% dibandingkan Juli sebanyak 35.860 kunjungan.
Rinciannya, sebanyak 33.833 merupakan wisatawan nusantara dan 4.531 wisatawan mancanegara. (Andry Winanto)