16 April 2021
09:32 WIB
JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengantisipasi dan memitigasi kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan usai menggelar pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Laut, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Dirut Pelindo II, hingga perwakilan asosiasi dan instansi terkait lainnya.
Langkah itu dikarenakan sebelumnya terjadi penumpukan arus kendaraan pengangkut kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok akibat kapal karam di Terusan Suez, Mesir yang mengakibatkan gangguan lalu lintas logistik.
Menhub menegaskan jika satu pelabuhan mengalami penumpukan jumlah kedatangan, maka harus dialihkan ke pelabuhan lain. Pasalnya, saat ini terdapat ketimpangan antara pelabuhan satu, dua, dan tiga di Pelabuhan Tanjung Priok.
Untuk itu, ia menyebutkan penerapan SOP hingga digitalisasi memiliki urgensi yang tinggi dalam mengatasi ketimpangan itu. Ia meminta stakeholders terkait untuk mengatur ketimpangan yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Saya telah menugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengoordinasikan hal itu dengan Bea Cukai," ujar Budi Karya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (15/4).
Baca Juga:
Kemudian, Budi Karya juga meminta untuk meningkatkan penertiban dan penegakan hukum terhadap korporasi yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya sehingga menyebabkan penumpukan di sejumlah titik.
"Dalam hal ini, kami sudah koordinasikan dengan Gubernur DKI Jakarta agar menyeleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri masing-masing," tegas Menhub.
Ia turut meminta agar koordinasi antarpemilik barang ditingkatkan demi kelancaran arus lalu lintas. Hal ini dilakukan agar truk dengan muatan yang masuk bisa keluar juga dengan membawa barang atau tidak kosong.
Menhub Budi Karya menjelaskan, pihaknya ingin ada perbaikan dan meningkatkan indeks logistik menjadi lebih baik, apalagi pada masa Hari Raya Idul Fitri dimana angkutan logistik tetap bisa bergerak secara leluasa.
"Pelabuhan Tanjung Priok ini saya harapkan bisa melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik pada masa lebaran," tandasnya. (Yoseph Krishna)