c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Januari 2018

10:37 WIB

Lampung Selatan Garda Terdepan Lokomotif Sumatra

Di triwulan III 2017, ekonomi Lampung tumbuh sebesar 5,21%, jauh di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata provinsi-provinsi di Sumatra yang tercatat 4,43%

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Lampung Selatan Garda Terdepan Lokomotif Sumatra
Lampung Selatan Garda Terdepan Lokomotif Sumatra
Suasana di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan, Lampung. ANTARA FOTO/Tommy Saputra

BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung tampak serius menjadikan kawasannya sebagai lokomotif ekonomi di Pulau Sumatra. Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo pun mencanangkan menjadikan Kabupaten Lampung Selatan sebagai garda terdepan dari lokomotif yang hendak dibangunnya.

"Kami akan terus memperkuat Lampung Selatan sebagai garis terdepan dalam mengambil alih tongkat estafet dengan makin padat Pulau Jawa,” ujarnya di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (29/1), seperti dilansir Antara

Pilihan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, letak geografis kabupaten tersebut dianggap yang paling strategis. Lampung Selatan yang berada di tepi selatan Sumatra merupakan daerah yang berbatasan paling dekat dengan Pulau Jawa.

Karena itu, kawasan tersebut dianggap sebagai pangkal pembangunan infrastruktur Lampung. Pembangunan di Lampung Selatan, Ridho berpendapat, akan membuat dampak jauh lebih besar.

"Ketika pembangunan dimulai dari Lampung maka Lampung Selatan yang harus siap terlebih dahulu," tukasnya. 

Niatan menjadikan Lampung sebagai lokomotif ekonomi Sumatra muncul pertama kali pada tahun triwulan III 2017 silam. Kala itu daya saing Lampung melesat drastis ke posisi ke-11 nasional. Padahal, posisinya pada tahun 2014 masih bertengger di peringkat 25 nasional.

Sebelumnya, Sumatra Selatanlah yang menjadi unggulan dalam dunia bisnis di Sumatra. Dari investasi Rp75,2 triliun yang diserap Sumatra pada 2015, investasi yang masuk ke provinsi beribu kota Palembang ini tercatat Rp18,49 triliun atau hampir seperempatnya.

Penanaman modal yang tertanam di Lampung sendiri pada dua tahun lalu hanya Rp5,15 triliun. Walaupun tidak terlalu besar, nyatanya Lampung sangat potensial. Nominal yang ditanamkan di provinsi ini selalu bertambah besar dari tahun ke tahun. Sebagai informasi, penanaman modal di Lampung pada 2012 hanyalah Rp1,33 triliun.

Di triwulan III 2017, ekonomi Lampung pun tumbuh menjanjikan sebesar 5,21%. Pertumbuhan ini secara tahunan memang melambat dibandingkan triwulan III 2016 sebesar 5,26%. Akan tetapi, ini tetap jauh di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata provinsi-provinsi  di Sumatra yang tercatat 4,43%.

Kawasan Industri dan KEK
Menjadikan Lampung Selatan sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi Sumatra membuat kawasan ini dilalui banyak pembangunan infrastruktur strategis. Ridho menjelaskan, beberapa pembangunan yang bersinergi dengan Kabupaten Lampung Selatan, di antaranya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Bandara Radin Inten II, dan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.

Ada juga pembangunan kawasan untuk markas Polda Lampung. Selain itu, pada peresmian JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar pekan lalu, telah disiapkan pula lahan Register I seluas 3.000 ha untuk dialihkan menjadi kawasan industri daerah tersebut.

Kawasan industri tersebut kelak akan menghadirkan lapangan kerja bagi puluhan ribu orang. Pembangunan ini pun dinilai dapat mendatangkan investasi puluhan bahkan ratusan triliun rupiah untuk masyarakat Lampung.

"Pertumbuhan ekonominya jelas untuk Kabupaten Lampung Selatan," seru Ridho.

Memiliki potensi pariwisata yang besar, Gubernur Lampung pun hendak mendirikan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata di kabupaten ini. Terkait hal tersebut, Kementerian Pariwisata telah menyetujuinya.

Apresiasi
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengapresiasi kinerja Gubernur Lampung M Ridho Ficardo terkait pembangunan daerahnya. Contoh dari usaha pemprov memajukan pembangunan Lampung Selatan adalah ikut andil memberikan anggaran Rp400 miliar untuk pembangunan Bandara Radin Inten II.

"Program beliau juga mengusulkan penambahan dermaga di Pelabuhan Bakauheni,” ujar Zainudin, seperti dilansir Antara

Pemprov Lampung bersama-sama dengan Dinas Perhubungan juga disebutkannya telah menyelesaikan pembangunan pelabuhan di Kecamatan Katibung dan pelabuhan menuju destinasi pariwisata Gunung Anak Krakatau di Pulau Sebesi.

“Total, pembangunan tersebut menelan biaya lebih kurang Rp30 miliar dan sudah diresmikan pada 31 Desember 2017 yang lalu," imbuhnya.

Zainuddin juga menyebutkan pintu exit tol yang pertama pada Km 7 atau Bakauheni Utara telah diresmikan beberapa waktu lalu. Panjang total jalan tol yang dibangun di Kabupaten Lampung Selatan kurang lebih 103 km. Selain itu, ada pembangunan Kampus Institut Teknologi Sumatra (Itera) dan beberapa ruas jalan yang sudah mulai dikerjakan.

"Salah satunya adalah jalan lingkar keliling Gunung Rajabasa akan dimulai tahun 2018 secara bertahap. Inilah program-program yang telah dilakukan oleh Pemprov Lampung," tukas Bupati Zainudin lagi.  (Teodora Nirmala Fau)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar