c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2020

08:56 WIB

Komitmen IKM Jadi Tantangan Digitalisasi Manufaktur Nasional

Program Startup4Industry hadir untuk menjadi penghubung antara pelaku industri dan penyedia teknologi

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Komitmen IKM Jadi Tantangan Digitalisasi Manufaktur Nasional
Komitmen IKM Jadi Tantangan Digitalisasi Manufaktur Nasional
Sejumlah pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur, Senin (12/10/2020). Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan bisa menumbuhkan 750 wirausaha baru berbasis teknologi informasi atau startup digital setiap tahun untuk mendorong lebih banyak pelaku UMKM terakses digital. ANTARAFOTO/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA - Komitmen pengusaha jadi tantangan terbesar bagi pemerintah untuk menerapkan digitalisasi Industri Kecil dan Menengah di dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, komitmen perusahaan sangat diperlukan untuk mempercepat penetrasi digitalisasi sektor industri. Hal ini berlaku pada seluruh komoditas dan produk yang berasal dari IKM.

"Pemilik usaha dengan pola pikir lebih terbuka terhadap perubahan dan keinginan perbaikan berkelanjutan akan mmebuat keberhasilan dari implementasi yang lebih besar," katanya dalam Konferensi Pers 'Startup4Industry' di Jakarta, Rabu (14/10).

Selanjutnya, kehadiran penyedia layanan teknologi juga menjadi faktor lanjutan dalam mewujudkan visi digitalisasi sektor perindustrian. Keberadaan keduanya akan mempermudah langkah penerapan misi Kemenperin.

Sejauh ini, ia mengakui terus membantu perusahaan rintisan ini dengan penyediaan target pasar, bantuan para ahli-praktisi, hingga akses layanan go global. Sementara, akses pendanaan dari dalam negeri juga akan terus diakomodasi oleh pemerintah kepada seluruh perusahaan ini.

Sumber pendanaan dari dalam negeri dipandang Gati jauh lebih baik daripada pinjaman yang berasal dari luar negeri. "Saya minta tolong Kemenko Ekonomi untuk meningkatkan pendanaan via Kredit Usaha Rakyat atau KUR atau sumber finansial lainnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, program Startup4Industry hadir untuk menjadi penghubung antara pelaku industri dan penyedia teknologi. Apalagi, perusahaan teknologi rintisan lokal memiliki keunggulan karena memahami secara gamblang kebutuhan dalam menyediakan solusi bagi IKM. Sehingga, teknologi yang tersedia jadi lebih tepat guna dan terjangkau.

Kemenperin meluncurkan program Startup4Industry 2020 bertajuk 'Indonesia Percaya Diri Dengan Teknologi Dalam Negeri' dalam acara Seminar Nasional Startup4Industry. Sebagai strategi dalam mensosialisasikan teknologi Indonesia, Startup4Industry 2020 dapat memiliki andil dalam menekan dampak pandemi dengan memanfaatkan teknologi.

Dampak Lanjutan Digitalisasi IKM
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini berupaya untuk mendorong implementasi teknologi 4.0 dengan menjembatani kebutuhan dunia industri dan masyarakat dengan startup Tanah Air sebagai technology provider.

Upaya ini dipercaya akan menimbulkan multiplier effect terutama kepada sektor industri prioritas dalam Making Indonesia 4.0. Yaitu, industri otomotif, elektronik, makanan-minuman, tekstil, kimia, alat kesehatan dan farmasi. Serta tentunya memberikan dampak sosial yang positif kepada masyarakat.

Sejak 2018, presiden meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai inisiatif untuk merevolusi industri dengan implementasi teknologi. Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong implementasi teknologi 4.0. Diantaranya pilot project implementasi industri 4.0, pelatihan digital transformation manager, sosialisasi dan seminar tentang industri 4.0, peluncuran Indonesia Industri 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0, serta program Startup4Industry.

Gati menambahkan, program ini juga menghadirkan serangkaian kegiatan yang bakal berlangsung hingga akhir tahun. Terdapat kompetisi berbasis pemecahan masalah dengan menggunakan teknologi industri 4.0 untuk penanganan dampak pandemi, diskusi solutif antara problem owner dan technology startup, tech Link atau temu bisnis startup dengan industri khususnya IKM, serta webinar dan serial workshop.

“Seminar nasional ini merupakan sarana penyampaian kemanfaatan teknologi industri 4.0 serta untuk menguatkan keberadaan dan peran startup sebagai technology provider utamanya di masa adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya.

Penyelenggaraan program Startup4Industry pada 2018 dan 2019 berhasil menorehkan sejumlah pencapaian. Termasuk jumlah peserta kompetisi mencapai  220 startup. Terdapat 15 proyek implementasi yang dikerjakan startup di IKM. Juga, ada 26 IKM memakai solusi teknologi dari startup.

Serta Finalis pada kompetisi 2018, MSMB berhasil menjuarai Hermes Startup Award 2020. Yaitu, kompetisi tingkat internasional yang diselenggarakan pertama kali oleh Deutsche Messe, penyelenggara Hannover Messe.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru dapat dirasakan bahwa seluruh sendi perekonomian nasional teramat mengandalkan kemanfaatan teknologi. Karenanya, kebutuhan inovasi teknologi akan mengalami peningkatan pesat dan menjadi pasar potensial bagi teknologi digital untuk dapat diisi oleh peran serta startup Tanah Air sebagai implementator dan problem solver.

Kemenperin optimistis melalui ekosistem solusi teknologi yang dibentuk oleh Startup4Industry akan mendukung terwujudnya ekosistem Making Indonesia 4.0. (Khairul Kahfi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar