13 April 2021
20:29 WIB
JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pasokan ikan di berbagai daerah Indonesia aman dan bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan. Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga asupan protein selama bulan puasa dengan mengonsumsi ikan.
“Tak perlu kuatir, ikan sebagai sumber protein pasokannya cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga lebaran 2021,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti di Jakarta, Selasa (13/4).
Dalam siaran pers KKP, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP Innes Rahmania memaparkan kebutuhan ikan pada Ramadan 1442 Hijriah atau sepanjang periode April-Mei 2021 diperkirakan mencapai 2.522.500 ton. Sementara, prognosa ketersediaan ikan sebesar 2.696.000 ton.
Perkiraan tersebut merupakan analisis data tahun 2020 dan prognosa 2021 yang digodok Ditjen PDSPKP.
“Permintaan ikan diprediksi meningkat di minggu pertama Ramadan dan stabil kembali di minggu kedua hingga jelang lebaran. Tujuh hari setelah lebaran, permintaan ikan diprediksi naik lagi untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan oleh-oleh,” terang Innes.
Saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan KKP sudah menyusun sejumlah strategi untuk menjaga pasokan tetap aman. Sekaligus mengantisipasi kenaikan harga ikan selama Ramadan dan Lebaran 2021.
Strategi tersebut di antaranya peningkatan produksi perikanan budidaya, memberikan fasilitas cold storage dan kendaraan pendingin, pengembangan koridor logistik ikan, serta mengimplementasikan sistem resi gudang. Kemudian, menggelar bazar atau pasar ikan murah secara daring juga luring, bekerja sama dengan instansi terkait.
Kemudian KKP melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan pemasok besar, asosiasi, BUMN perikanan, ritel modern, rumah makan, dan Dinas KP untuk mengamankan pasokan dan harga ikan. Selanjutnya melakukan monitoring pasokan dan harga ikan melalui portal Satu Data KKP dan memantau langsung di lapangan secara selektif.
Per 31 Maret 2021, KKP juga telah bersurat meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di seluruh Indonesia untuk menggelar pasar ikan murah Ramadan, baik secara daring maupun luring.
Dirjen PDSPKP Artati menyebutkan, penyelenggaraan secara daring dilakukan melalui aplikasi #PasarlautIndonesia dan bekerja sama dengan market place. Sementara gelaran secara luring, bisa dilakukan di pasar tradisional, pasar ikan modern, atau tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Kami berharap pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam penyelenggaraan dan melibatkan UMKM setempat,” jelasnya.
Baca Juga:
Artati menambahkan, sumber protein yang terdapat pada ikan juga bisa menunjang aktivitas masyarakat selama berpuasa. Merujuk kajian praktisi pangan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, disebutkan bahwa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan tuna, tengiri, sardines, belut, bandeng, dan patin bisa mengontrol rasa lapar dalam tubuh.
Tak hanya itu, meski diolah dengan beragam proses seperti direbus, digoreng, dipanggan dan sebagainya, asam lemak omega-3 dari ikan bisa tahan hingga suhu 180°C.
“Peneliti Unair Muhammad Nur Ghoyatul Amin menjadi rujukan bahwa kita masih dapat memanfaatkan efek dari asam lemak omega-3 dari ikan goreng, penyetan, semur ikan, maupun ikan kaleng,” sambungnya.
Karenanya, Artati mengajak masyarakat untuk mulai menghadirkan ikan di meja makan, baik saat berbuka maupun sahur agar mendapatkan banyak manfaat ikan.
“Semoga puasa kita lancar dan kita bisa fokus ibadah,” imbuh dia. (Zsazya Senorita)