c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

12 Agustus 2019

17:01 WIB

IC-CEPA Diyakini Meningkatkan Ekspor TPT

Menurut catatan Kemendag, pada tahun 2018, Chile telah mengimpor TPT senilai US$3,9 miliar, sementara ekspor TPT Indonesia ke Chile pada periode yang sama hanya sebesar US$24,3 juta

IC-CEPA Diyakini Meningkatkan Ekspor TPT
IC-CEPA Diyakini Meningkatkan Ekspor TPT
Aktivitas pekerja dalam proses produksi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Humas Kemenperin/dok

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) ke Chile akan meningkat dengan adanya perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Chile (IC-CEPA). Peluang meningkatnya ekspor TPT ke salah satu negara di Amerika Latin itu terlihat dari banyaknya Chile mengimpor tekstil dari negara lain di dunia. Sementara Indonesia masih belum banyak mengeskpor produk TPT nya ke Chile.

Menurut catatan Kemendag, pada tahun 2018, Chile telah mengimpor TPT senilai US$3,9 miliar, sementara ekspor TPT Indonesia ke Chile pada periode yang sama hanya sebesar US$24,3 juta.

“Secara global, Indonesia memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan TPT pasar Chile mengingat Indonesia mengekspor TPT ke dunia sebesar US$13 miliar,” jelas Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini kepada Validnews, Senin (12/8).

Berdasarkan kajian Kemendag, produk eskpor TPT Indonesia yang nilai perdagangannya berpotensi meningkat adalah pakaian rajutan dan aksesorisnya, pakaian bukan rajutan, serta bahan tekstil.

Kelompok produk pakaian rajutan dan aksesorisnya diperkirakan meningkat menjadi US$22,7 juta pada tahun kelima penerapan IC-CEPA. Pada tahun 2018, ekspor pakaian rajutan dan aksesoris Indonesia ke Chile baru mencapai US$10 juta, sementara nilai impor produk yang sama dari negara-negara lain di dunia ke Chile telah mencapai US$1,5 miliar.

Kompetitor Indonesia pada perdagangan produk tersebut adalah China, Bangladesh, Vietnam, dan Kamboja.

Sementara produk ekspor pakaian bukan rajutan ditargetkan meningkat hingga US$9,3 juta pascaimplementasi IC-CEPA tahun kelima. Artinya, ekspor pakaian bukan rajutan dari Indonesia akan mencapai US$17,3 juta pada tahun 2024. Sebelum IC-CEPA berjalan, pada tahun 2018 ekspor produk ini ke Chile baru senilai US$8 juta.

“Chile impor dari dunia sebesar US$1,6 miliar. Kompetitornya China, Bangladesh, India dan Vietnam,” tulis fact sheet IC-CEPA yang diolah Kemendag.

Untuk produk bahan tekstil, Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan ekspor menjadi US$8,5 juta pada tahun kelima penerapan IC-CEPA, sementara tahun 2018 ekspor produk ini baru mencatatkan angka US$3 juta. Pada tahun 2018, Chile mengimpor bahan tekstil senilai US$238 juta dari negara-negara lain di dunia. Kompetitor Indonesia pada perdagangan produk ini adalah China, India, Amerika, Korea, dan Pakistan.

Made menambahkan, masih ada produk TPT Indonesia yang memiliki potensi besar untuk diekspor ke Chile namun hingga saat ini belum dieskpor. Produk tersebur adalah pakaian bayi (baby garment). Produk ini diyakini berpotensi mencatatkan nilai eskpor sebesar US$148,6 ribu.

Kemendag mencatat, sebanyak 277 pos tarif produk tekstil akan langsung mendapat tarif masuk 0% di Chile sejak perjanjian dagang mulai berlaku, yakni pada 10 Agustus kemarin. Kemudian 678 pos tarif tekstil lainnya baru akan mendapat tarif 0% dalam kurun waktu tujuh tahun implementasi IC-CEPA.

Chile merupakan mitra perdagangan terbesar ketiga bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan, setelah Brasil dan Argentia. Pada 2018, total perdagangan Indonesia-Chile sebesar US$274,1 juta. Sementara, pada periode Januari-Mei 2019, total perdagangan kedua negara mencatatkan angka US$123,8 juta.

Chile adalah negara tujuan ekspor Indonesia ke-55 dengan total ekspor US$158,9 juta di tahun 2018, naik sebesar 0,3% dari US$158,5 juta di tahun sebelumnya. Sedangkan sebagai mitra impor, Chile menempati urutan ke-63 sebagai asal impor dengan nilai US$115,1 juta tahun 2018, turun sebesar 4% dari US$119,9 juta di tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018, nilai perdagangan luar negeri Chile tercatat sebesar US$134,29 miliar, dari jumlah tersebut nilai ekspor mencapai US$69,23 miliar dan nilai impor sebesar US$$65,06 miliar. Dengan demikian, menjadikan Chile sebagai negara eksportir terbesar ke-41 dunia.

Sedangkan untuk Indonesia, di tahun 2018, total perdagangan Indonesia tercatat sebesar US$368,7 miliar, dari jumlah tersebut nilai ekspor mencapai US$180 miliar dan nilai impor sebesar US$188,7 miliar. Dengan demikian, menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir terbesar ke-29 dunia.

Selama lima tahun terakhir (2014-2018), kinerja perdagangan bilateral Indonesia dengan Chile menunjukkan tren negatif. Tren total perdagangan dalam kurun waktu tersebut turun 9,46%. Tren ekspor Indonesia ke Chile selama lima tahun turun 1,5%, dan tren impor Indonesia dari Chile turun 16,92%.

Dengan adanya IC-CEPA, ekspor Indonesia ke Chile diproyeksikan meningkat hingga 65% pada tahun kelima implementasi IC-CEPA, dari US$158,5 juta pada 2017 menjadi US$262,1 juta

Chile adalah negara pertama di kawasan Amerika Latin yang menjadi mitra kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia. Kerja sama dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang diharapkan dapat menguntungkan Indonesia.

Chile dinilai mampu menjadi hub produk Indonesia di Amerika Selatan yang strategis secara geografi dan geopolitik. (Zsazya Senorita)

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar