c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

28 Maret 2019

12:10 WIB

Habiskan Rp183 Miliar, Penataan Kota Lama Semarang Rampung April 2019

Proyek yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya ini, diharapkan bisa meningkatkan aktivitas pertumbuhan ekonomi yang ada di Semarang melalui industri wisata

Editor: Agung Muhammad Fatwa

Habiskan Rp183 Miliar, Penataan Kota Lama Semarang Rampung April 2019
Habiskan Rp183 Miliar, Penataan Kota Lama Semarang Rampung April 2019
Revitalisasi Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah rampung pada bulan April 2019. Diharapkan rampungnya penataan segera membuat Kota Lama Semarang tujuan wisata.

“Progresnya saya kira bagus, sudah 80% lebih dan akan selesai pada akhir April 2019. Penataan dilakukan agar kawasan lebih tertata, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kami (28/3).

Basuki mengatakan, seiring dengan dilakukannya penataan kawasan kota lama Semarang, penataan sarana dan prsarana, seperti utilitas saluran PDAM, kabel telefon dan listrik yang tidak tertata, akan dibuat lebih rapi.

“Kita tata dan kembangkan kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya akan menjadi kawasan wisata yang bisa mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti car free day, festival kuliner, maupun event berbasis budaya,” tuturnya.

Basuki berpesan dalam penyelesaian pengerjaan tetap memperhatikan kebersihan kota dan berhati-hati agar tidak merusak situs budaya yang ada di Kota Lama.

“Ini merupakan pekerjaan seni, sehingga perlu diperhatikan detail dan kerapiannya. Kebersihan juga diperhatikan, nanti disemprot air lagi seluruhnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, penataan Kota Lama Semarang dilakukan sejak tahun 2017 dan ditargetkan rampung akhir April 2019 dengan total anggaran Rp183 miliar. Proyek yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya ini, diharapkan bisa meningkatkan aktivitas pertumbuhan ekonomi yang ada di Semarang melalui industri wisata.

Kawasan Kota Lama Semarang sendiri dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa. Pada masa Hindia Belanda, kawasan ini pernah menjadi pusat kegiatan perekonomian.

Pada dasarnya, area Kota Lama Semarang atau yang sering disebut Outstadt atau Little Netherland mencakup setiap daerah di mana gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Namun seiring berjalannya waktu istilah kota lama sendiri terpusat untuk daerah dari sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo.

Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah.

Dari segi tata kota, wilayah ini dibuat memusat dengan gereja Blenduk dan kantor-kantor pemerintahan sebagai pusatnya. Mengapa gereja? Karena pada saat itu pusat pemerintahan di Eropa adalah gereja dan gubernurnya. Gereja terlibat dalam pemerintahan dan demikian pula sebaliknya.

Selain Kota Lama Semarang, Kementerian PUPR juga tengah melakukan revitalisasi Pasar Johar yang juga merupakan bangunan bersejarah Kota Semarang. Revitalisasi dilakukan pasca kebakaran tahun 2015 lalu yang menghanguskan dua pertiga bangunan pasar. Pembangunan kembali akan dimulai tahun 2019, dengan biaya diperkirakan sebesar Rp174,12 miliar.

“Revitalisasi bangunan yang di depan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan bagian bangunan bersejarah dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” kata Basuki. (Faisal Rachman)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar