07 Juli 2020
20:16 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ditutup menguat 2,3% atau 70 poin menjadi Rp3.120, setelah bergerak di rentang Rp3.050 - Rp3.120. Ini berarti, saham TLKM ditutup di level tertinggi pada perdagangan hari ini.
Total transaksi saham Telkom mencapai Rp523,07 miliar, dengan frekuensi 16.849 kali dan kapitalisasi pasar sebesar Rp309,07 triliun.
Kenaikan harga saham ditopang pernyataan manajemen soal pembukaan akses Netflix di IndiHome, Telkomsel dan wifi.id. Analis Pasar Modal Maximilianus Nico Demus mengatakan pembukaan akses dinilai mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik, apalagi provider lainnya telah membuka akses sedari dulu. Pembukaan akses tersebut bisa berkontribusi menambah pendapatan perusahaan.
"Sisi baiknya, tentu saja hal ini akan mendorong kinerja TLKM menjadi lebih baik lagi tahun ini di tengah wabah virus corona. Apalagi work from home juga memberikan peningkatan terhadap jumlah pelanggan baru," kata dia saat dihubungi Validnews, Jakarta, Selasa (7/7).
Seperti diketahui, tayangan hiburan Netflix mulai hari ini dapat diakses di jaringan TelkomGroup. Pembukaan akses ini akan memungkinkan pelanggan IndiHome, Telkomsel, dan wifi.id mengakses konten-konten Netflix.
“Telkom mengapresiasi perubahan pendekatan yang dilakukan Netflix untuk pasar Indonesia dan karenanya memberi kesempatan pada pelanggan TelkomGroup untuk dapat mengakses beragam konten hiburan,” jelas Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, Jakarta, Selasa (7/7).
Arif mengatakan pendekatan yang dimaksud adalah Netflix telah menunjukkan komitmen mengambil langkah perbaikan agar dapat diterima masyarakat Indonesia.
Seperti memastikan ketersediaan tools dalam sistem untuk pembatasan akses atas tayangan sensitif dan ketidaksesuaian umur bagi pelanggan berupa parental control. Juga dalam menyediakan mekanisme untuk penanganan keluhan pelanggan.
"Termasuk sesegera mungkin mendengar masukan dan bersedia menyelesaikan keluhan dari Pemerintah atau regulator dalam waktu 24 jam atau sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan oleh pihak yang berwenang," kata Arif.
Di samping itu juga, Arif menjelaskan, Netflix menyepakati komitmen kepatuhan pada Self Regulatory Code for Subscription Video on Demand Industry in Asean di mana salah satu kesepakatannya adalah untuk tidak menayangkan prohibited content. Yakni, konten yang melanggar hak cipta, mengandung pornografi anak, terorisme, dan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI, serta yang mendiskreditkan kelompok masyarakat tertentu.
Telkom menyambut itikad baik berupa implementasi content code tersebut sebagai peluang meningkatkan kualitas layanan melalui ragam konten hiburan, termasuk konten lokal dengan tetap berkomitmen mengedepankan kenyamanan dan perlindungan terhadap pelanggan.
Kemitraan ini, sambung Arif, merupakan upaya menumbuhkembangkan bisnis digital serta untuk terus menjaga excellent customer experience TelkomGroup dengan menyediakan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses konten-konten berkualitas.
"Ke depannya Telkom berharap agar Netflix dapat lebih berperan pada kemajuan perfilman nasional dengan memperbanyak tayangan produk konten lokal,” ujar dia.
Penyedia layanan media streaming Netflix membenarkan bahwa layanan mereka kini sudah bisa diakses lewat jaringan Telkom.
"Kami sangat senang karena saat ini Netflix telah dapat diakses melalui jaringan Telkom, artinya sekarang masyarakat Indonesia dapat menikmati tayangan Netflix yang beragam, mulai dari serial TV, dokumenter, serta film lokal dan internasional berkualitas di semua jaringan," kata Business Development Manager Netflix, Tizar Patria, dikutip dari Antara, Selasa (7/7).
Baca Juga:
Moncer
Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam laporannya beberapa waktu lalu menyatakan di antara tiga operator telekomunikasi, Mirae merekomendasikan saham TLKM karena pendapatan yang stabil, infrastruktur yang kuat, basis pelanggan yang besar, dan pemimpin pasar yang tak tertandingi.
Menurutnya, pendapatan TLKM tahun ini dapat menyentuh Rp141,64 triliun. Naik dari capaian tahun lalu hanya sebesar Rp135,83 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, harga saham TLKM diperkirakan bisa menyentuh Rp4.960 per lembar atau naik 34,88% dari posisi Rp3.230 per lembar.
Mirae mengatakan saham-saham para operator telekomunikasi di Indonesia telah diperdagangkan pada EV/EBITDA dari 3 hingga 7 kali selama 5 tahun terakhir. Ia menambahkan valuasi harga itu diperdagangkan di sekitar 15% diskon rata-rata internasional.
“Untuk referensi, kami mengharapkan ROE atau return on equity stabil, kecuali untuk ISAT, pada tahun 2020 dan 2021 di tingkat 8% hingga 19% karena tidak adanya perang harga dan percepatan pertumbuhan lalu lintas data. Tanpa tekanan dari bisnis legacy, kami mengharapkan total pendapatan dari tiga operator yakni TLKM, ISAT, EXCL tumbuh pada CAGR 2 tahun sebesar 6%,” tulis Mirae.
Sementara itu, harga saham XL Axiata diprediksi menembus level Rp3.720 per lembar dengan pendapatan Rp27,58 triliun, tumbuh dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp25,13 triliun.
“Secara keseluruhan, kami pikir EXCL memiliki prospek bisnis yang baik dengan bantuan strategi merek ganda dan neraca yang sehat. Ekspansi ke luar Jawa akan memberikan peluang untuk terus tumbuh, sementara meningkatkan kualitas jaringan akan membawa keunggulan kompetitif bagi EXCL,” tulis Mirae. (Rheza Alfian)