c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Mei 2020

17:55 WIB

Bank Permata Bukukan Pendapatan Rp2,1 Triliun

Bank juga memberikan stimulus di sektor keuangan, termasuk kelonggaran dan restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terdampak

Bank Permata Bukukan Pendapatan Rp2,1 Triliun
Bank Permata Bukukan Pendapatan Rp2,1 Triliun
Teller menghitung setoran nasabah di kantor pusat PermataBank di Jakarta. Antara Foto/Fanny Octavianus

JAKARTA - PT Bank Permata Tbk membukukan kinerja stabil dengan pendapatan operasional pada kuartal I-2020 mencapai Rp2,1 triliun, atau tumbuh 15,5% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan kinerja tersebut dicapai di saat bank juga memberikan stimulus yang ditetapkan oleh pemerintah dan regulator di sektor keuangan. Termasuk kelonggaran dan restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terdampak di sektor ritel, UMKM, komersial, dan korporasi.

"Pada kuartal pertama, kami terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kerangka manajemen risiko yang kuat untuk mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," katanya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Sabtu (9/5).

Ia mengatakan, bank telah mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,6 triliun atau tumbuh sebesar 15,5%, yang sejalan dengan pertumbuhan kredit hingga 5,7%, yang sebagian besar berasal dari kontribusi segmen Wholesale Banking.

Pendapatan berbasis biaya juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 15,8%, terutama dari transaksi perdagangan valuta asing (valas) di tengah fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Juga, pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dari komisi, provisi dan administrasi terkait transaksi perbankan.

Sementara, beban operasional hanya mengalami peningkatan yang marjinal sebesar 3,8%, sehingga laba operasional sebelum cadangan kerugian penurunan nilai mengalami peningkatan yang sangat memuaskan. Yakni, tumbuh sebesar 37,4% menjadi Rp865 miliar.

Rasio efisiensi Cost to Income (CIR) membaik secara substansial menjadi sebesar 58,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 65,1%.

Peningkatan rasio BOPO menjadi 94% dari 88% di periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan karena peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan, sejalan dengan penerapan PSAK 71 yang efektif berlaku di 1 Januari 2020.

Selain itu, dengan adanya kebijakan untuk menurunkan tarif Pajak Penghasilan Badan dari 25% menjadi 22% efektif sejak 31 Maret 2020, maka bank melakukan penyesuaian penurunan aset pajak tangguhan yang berakibat pada peningkatan beban pajak tangguhan sebesar Rp216 miliar.

Dengan mengecualikan dampak covid-19 terhadap peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai dan dampak penurunan tarif pajak penghasilan badan terhadap penurunan nilai aset pajak tangguhan, laba bersih bank setelah normalisasi mengalami sedikit peningkatan dari Rp377 miliar menjadi Rp378 miliar.

Risiko Terjaga
Posisi likuiditas bank tetap kuat di tengah tantangan covid-19, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 11,4% yang terutama dikontribusikan dari dana murah (giro dan tabungan) sebesar 25,8%. Rasio dana murah juga mengalami perbaikan yang signifikan dari tahun lalu 47,4% menjadi 53,5%.

"Kemampuan dalam mencetak pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga terutama dana murah dan pendapatan operasional di tengah kondisi perekonomian yang sulit, menunjukkan bahwa kami terus memainkan peranan penting dalam mendukung nasabah untuk mengelola operasional bisnis serta kebutuhan likuiditasnya," ujarnya.

Secara umum, rasio likuiditas (LDR) bank tetap terjaga di kisaran 79,9% yang menunjukkan pengelolaan penerimaan dan penyaluran dana masyarakat secara optimum.

Struktur pendanaan yang baik juga berdampak positif pada marjin bunga (NIM) yang mengalami peningkatan menjadi 4,6%, dari sebelumnya 4% di periode yang sama tahun lalu, berlawanan dengan kondisi industri perbankan secara umum yang mengalami penurunan NIM.

Pengelolaan risiko kredit tetap berjalan dengan baik, terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang turun ke level 3,2% dibandingkan dengan Maret 2019 pada 3,8%. NPL coverage ratio terus terjaga baik sebesar 152% pada Maret 2020, meningkat dibandingkan Desember 2019 sebesar 133%.

Situasi ini sejalan dengan upaya perbaikan kualitas kredit yang dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit baru serta percepatan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi dan likuidasi.

Pandemi covid-19, lanjut Ridha, telah menyebabkan volatilitas beberapa indikator perekonomian makro, sehingga berdampak pada peningkatan rasio kemungkinan terjadi gagal bayar di masa yang akan datang dan peningkatan cadangan kerugian secara umum.

Untuk menjaga kelangsungan usaha, bank tetap menyalurkan kredit kepada nasabah secara selektif bagi sektor ekonomi yang kritikal untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan kerangka manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang kuat.

Baca Juga:

Selanjutnya, Common Equity Tier 1 (CET-1) dan rasio kecukupan modal (CAR) terjaga kuat pada di Maret 2020 sebesar 18,4% dan 19,6%, dibanding 18,3% dan 19,9% pada periode yang sama tahun lalu, jauh lebih tinggi dari ketentuan regulasi mengenai modal minimum sebesar 12,5%.

Rasio permodalan bahkan tetap terjaga kuat setelah memperhitungkan dampak negatif dari penerapan pertama PSAK 71 mengenai penilaian cadangan kerugian instrumen keuangan pada 1 Januari 2020.

Dalam kondisi seperti ini, Ridha menawarkan layanan perbankan digital melalui PermataMobile X dan PermataNet yang dapat menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan ketika terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami juga mengutamakan pemanfaatan solusi digital sebagai solusi untuk tetap aktif bertransaksi dan tetap di rumah. Kami percaya dengan tetap menerapkan prinsip prudential banking, dapat menjaga stabilitas performa serta tingkat kesehatan bank secara berkelanjutan," ujarnya. (Fitriana Monica Sari)

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar