28 September 2018
17:17 WIB
Editor: Agung Muhammad Fatwa
MANADO – PT Bank Negara Indonesia Tbk. Wilayah Manado terus meningkatkan kinerja keuangan di daerah terluar Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
"Sebagai agen pembangunan, BNI secara aktif memberikan dukungan dan kontribusi terhadap program-program pemerintah, hingga menyalurkan kredit untuk pengembangan usaha," kata CEO BNI Manado Haris Agus Handoko di Manado, Jumat (28/9) seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan dalam 4 tahun terakhir perseroan telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Maluku Utara sebesar Rp115,4 miliar kepada 442 debitur.
Haris menjelaskan, melalui Program Agen46, BNI menyediakan berbagai layanan perbankan seperti, pembukaan rekening, tarik dan setor tunai, transfer, pembelian dan pembayaran daring. Adapun, Jumlah Agen46 BNI secara nasional mencapai 105.781, sementara untuk wilayah Manado sendiri berjumlah 3.282.
"Agen46 di Kabupaten Pulau Morotai sampai dengan bulan Agustus 2018 berjumlah 23 agen, dan akan terus ditingkatkan," ujarnya.
Tercatat, BNI menjadi bank BUMN dengan jaringan internasional terbesar dengan 8 gerai luar negeri. Sedangkan untuk jumlah gerai di dalam negeri berjumlah 2.164 gerai. Di Wilayah Manado sendiri, BNI memiliki 65 gerai dengan rincian 11 kantor cabang, 43 kantor cabang pembantu dan 11 kantor kas.
Dari sisi kinerja keuangan, bank dengan kode emiten BBNI tersebut secara konsolidasi sukses meraup laba bersih Rp7,44 triliun selama periode semester I/2018. Capaian itu tumbuh 16% dibandingkan dengan semester I/2017 dengan Rp6,41 triliun.
Hasil positif salah satu bank plat merah tersebut tidak lepas dari tumbuhnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NIM) sebesar 13,3% menjadi Rp17,45 triliun dari sebelumnya Rp15,4 triliun.
Sementara untuk sektor pembiayaan, BBNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp432,68 triliun atau naik 3,58% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp417,71 triliun. Sebagian besar, pembiayaan tersebut terserap oleh sektor korporasi.
Hasil moncer tersebut juga terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BNI yang membaik secara gross dengan 2,1%, lebih sehat dibandingkan dengan rasio NPL periode yang sama 2017 sebesar 2,83%. (Andry Winanto)