c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

21 Agustus 2019

11:16 WIB

AP I Tetap Bukukan Laba Meski Jumlah Penumpang Turun

Semester I/2019 pendapatan AP I terdongkrak pelanggan non-penerbangan

Editor: Agung Muhammad Fatwa

AP I Tetap Bukukan Laba Meski Jumlah Penumpang Turun
AP I Tetap Bukukan Laba Meski Jumlah Penumpang Turun
Sebuah pesawat lepas landas berlatar deretan lampu penerangan jalan umum berpanel surya di kawasan Bandara Baru Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (11/2). Penggunaan sebanyak 142 lampu penerangan led dengan panel surya berkapasitas 60 watt per unit tersebut sebagai komitmen PT Angkasa Pura I (persero) dalam membangun bandara berkonsep ramah lingkungan dan hemat energi atau Eco Airport. ANTARA FOTO/Aji Styawan

JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan laba pada Januari hingga Juli 2019 sebesar Rp870 miliar. Capaian itu diraih meskipun jumlah penumpang tercatat mengalami penurunan sebesar 19% pada periode tersebut.

“Dari sisi pendapatan kita naik 2,7% dibanding tahun lalu,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam temu media ACI Customer Experience Global Summit di Jakarta, melansir Antara, Selasa (20/8).

Faik menambahkan pendapatan yang berkaitan dengan penerbangan atau aero memang menurun, namun dari sisi non-aero naik. Ia menerangkan pendapatan non-aero meningkat signifikan dengan porsi non-aero dan aero yaitu 45:55 dari sebelumnya 40:60 dan 70:30.

“Non-aero tidak terpengaruh signifikan. Kita memperbanyak area komersial di bandara dan membuat program cukup menarik, seperti program eat, shop, and fly,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan usaha non-aero juga dilakukan dengan mendirikan hotel di Banjarmasin, Yogyakarta dan Balikpapan. Faik optimistis pihaknya bisa mengantongi laba bersih hingga akhir 2019 sebesar Rp2 triliun seperti tahun sebelumnya.

“Kita tahun lalu Rp2 triliun, berharap akan setidaknya sama atau melebihi angka itu,” katanya.

Untuk meraih target itu, selain pengembangan di dalam negeri, AP I juga mulai merambah pengoperasian luar negeri serta berbagai peluang kerja sama lainnya. Salah satunya dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC), Korea Selatan.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dan Presiden CEO IIAC Koo Bon Hwan, di Incheon, Korea Selatan, Rabu (14/8) lalu.

Menurut Faik, reputasi AP I akan menjadikan lebih baik lagi dengan adanya kerja sama itu. Jadi diharapkan perseroan bisa merambah ke kerja sama secara internasional. Namun, Faik mengatakan, belum mengetahui potensi pendapatan yang didapat dari kerja sama tersebut.

Selain itu, kata Faik PT Angkasa Pura I juga menjajaki pengelolaan bandara di Jeddah, Arab Saudi dan Kuwait. Dia mengatakan rencana kerja sama dengan Kuwait serta Jeddah juga melibatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) perseroan tersebut melalui sejumlah pelatihan di negara-negara Timur Tengah itu.

 “Kuwait dan Jeddah dalam MoU kemarin, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk tempat-tempat lain,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) itu.

Hal ini, menurut dia, sejalan dengan fokus pemerintah untuk menciptakan SDM unggul. Jadi, di samping bisa memperoleh pendapatan, kerja sama yang dijalin juga memberikan kesempatan kepada SDM internal untuk punya pengalaman di ajang internasional.

Ia menargetkan akan lebih membuka banyak kesempatan pengalaman kerja bagi pegawai di luar negeri.

“Kita memiliki reputasi semakin membaik, penghargaan bandara terbaik dunia seperti Balikpapan, Surabaya, reputasinya semakin lama semakin baik tertarik. Kita memiliki banyak keunggulan jarang satu operator mengelola 14 bandara sekaligus,” katanya.

Lebih lanjut kata dia, sebanyak 10 bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero) akan segera diakreditasi Dewan Bandara Internasional (ACI) untuk memastikan keberlanjutan pelayanan kepada penumpang. Ke-10 bandara tersebut adalah I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Sultan Hasanuddin Makassar, Sepinggan Balikpapan, Ahmad Yani Semarang, Adi Soemarmo Solo, Lombok Praya, Pattimura Ambon, Sam Ratulangie Manado, dan El Tari Kupang.

“10 bandara ini akan dilakukan akreditasi untuk perbaikan layanan yang konsisten Angkasa Pura agar bisa berstandar global dan bisa disandingkan dengan bandara lain di dunia,” katanya.

Untuk itu, Faik mengatakan pihaknya sejak beberapa tahun lalu mengembangkan bandara seperti revitalisasi secara bertahap untuk mendapatkan akreditasi. Terlebih mengingat terhitung sepanjang 2017, terdapat 79 juta penumpang di 14 Bandara AP I dan targetnya tahun 2023 kapasitasnya bisa menjadi 130 juta penumpang.

“Ini adalah upaya yang kita lakukan, kita tidak sibuk meningkatkan kapasitas tetapi juga diimbangi kualitas, kompetensi SDM untuk mengejar level of service tingkat dunia,” katanya.

Sementara itu, Direktur Komersial dan Pelayanan AP I Devi Suradji mengatakan akreditasi ini dinilai dengan melakukan survei kepada penumpang. Program akreditasi pengalaman pelanggan bandara (airport customer experience accreditation) merupakan program untuk mengukur kedewasaan bandara dalam hal manajemen pengalaman pelanggan dan kualitas layanan.

“Akreditasi ini berbeda dengan award, yang penting itu ketika mereka melangkahkan kaki serta pulang dari bandara meninggalkan pengalaman yang baik. Bukan hanya karena cantiknya bandara tapi customer experience,” katanya.

Program tersebut, kata dia, akan membantu bandara untuk membuat strategi guna memahami penumpang, pengukuran, peningkatan operasional, tata kelola, budaya bandara, inovasi dan rancangan layanan dan kolaborasi komunitas bandara.

Penilaiannya akan dilakukan oleh ACI, yang memiliki tugas dalam memastikan kualitas keselamatan, keamanan dan pelayanan kepada pelanggan dan membantu dalam memberikan kerja sama teknis kepada seluruh bandara anggota. (Bernadette Aderi)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar