16 Maret 2022
15:49 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Istilah startup makin nge-tren beberapa tahun belakangan ini. Startup bisa dibilang adalah perusahaan yang baru dirintis atau belum lama beroperasi. Di level ini, sebuah perusahaan masih dalam tahap pengembangan dan terus berupaya meraih kejayaannya di pasarnya masing-masing.
Mengutip data Netshop, hingga 2020 lalu, terdapat 305 juta perusahaan startup di seluruh dunia. Menariknya, angka itu tercapai hanya dalam waktu satu tahun. Kemudian 1,35 juta di antaranya merupakan perusahaan yang berhubungan dengan teknologi.
Sejatinya, istilah startup sudah meraih kepopuleran sejak tahun 1990-an seiring semakin berkembangnya teknologi dan internet kala itu. Dalam dunia bisnis, era itu menjadi era dot.com boom, karena begitu banyak perusahaan berbasis internet bermunculan dan mengundang atensi investor-investor.
Nah, kian kemari, perusahaan startup pun diklasifikasikan berdasarkan kapitalisasi bisnis yang mereka miliki. Klasifikasi tersebut di antaranya adalah Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn.
Unicorn
Unicorn merupakan klasifikasi startup yang paling populer. Perusahaan unicorn memiliki nilai valuasi lebih dari US$1 miliar (US$14 triliun). Istilah ini dipopulerkan oleh pendiri Cowboy Ventures Aileen Lee pada tahun 2013 lalu.
Dalam tulisannya berjudul “Welome to the Unicorn Club: Learning from Billion Dollar Startups”, Aileen melihat begitu banyak perusahaan startup yang bergerak di bidang software didirikan di awal tahun 2000-an. Sayangnya dari sekian banyak startup, hanya 0,07% dari perusahaan-perusahaan itu yang berhasil mencapai valuasi US$1 miliar.
Di Indonesia, perusahaan-perusahaan yang masuk ke kelas unicorn antara lain, Gojek, Tokopedia, Bukalapak (US$7,5 miliar), Traveloka (US$3 miliar), Ovo (US$2,9 miliar), Tiket.com (US$2 miliar), Xendit (US$1 miliar), dan Blibli (US$1 miliar).
Untuk Gojek dan Tokopedia, ketika keduanya melakukan merger menjadi GoTo, valuasinya meningkat hingga lebih dari US$10 miliar, yakni US$30 miliar yang membuat mereka naik kelas ke decacorn.
Dalam skala global, perusahaan-perusahaan yang masuk ke kategori unicorn adalah Canva, Instacart, Telegram, OpenSea, Reddit, Oyo, Clubhouse, Niantic, dan masih banyak lagi.
Decacorn
Nah, seperti sediikit disinggung di atas, Decacorn mengacu pada perusahaan startup dengan nilai valuasi lebih dari US$10 miliar (Rp140 triliun). Singkat kata, decacorn adalah unicorn yang telah sukses mengembangkan valuasinya. Mengutip data CBInsights, kini ada 18 perusahaan decacorn di dunia dan 10 di antaranya berasal dari Amerika Serikat.
Beberapa perusahaan yang masuk ke klasifikasi decacorn di antaranya Uber, Airbnb, Dropbox, WeWork, Shopee, Xiaomi, Grab, dan Uber. Di Indonesia, ada dua perusahaan yang sudah menyentuh level decacorn, yakni GoTo dengan valuasi US$30 miliar dan J&T Express yang mencapai valuasi US$20 miliar.
Hectocorn
sementara Hectocorn merupakan klasifikasi tertinggi dalam perusahaan startup. perusahaan masuk kategor ini jika valuasinya lebih dari US$100 miliar (Rp1.400 triliun). Nama lain dari Hectocorn adalah Super Unicorn. Di Indonesia belum ada startup yang mencapai level ini.
Di level global, kita bisa melihat ada nama-nama seperti Google, Apple, Microsoft, Facebook, Oracle, dan Cisco berada di dalam daftar perusahaan hectocorn.
Selain nama-nama perusahaan raksasa tersebut, Laporan CBInsights memasukkan nama Bytedance, perusahaan internet asal China ke daftar perusahaan hectocorn dengan valuasi tertinggi, yakni mencapai US$140 miliar. Seperti diketahui, Bytedance merupakan induk perusahaan pemilik TikTok yang memiliki 1 miliar pengguna aktif bulanan berdasarkan data Hootsuite.
Di bawah Bytedance ada SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk dengan valuasi sebesar US$100,3 miliar. Sementara itu, perusahaan fintech asal Amerika Serikat bernama Stripe masih mengekor di bawah SpaceX dengan valuasi mencapai US$95 miliar atau masih berada di kelas decacorn menuju hectacorn.
Referensi:
CBInsights. (2022). The complete list of unicorn companies. Diakses dari: https://www.cbinsights.com/research-unicorn-companies
Iberdrola. (2021). Unicorn companies: definition, examples and characteristics. Diakses dari: https://www.iberdrola.com/innovation/unicorn-companies-technology-startups