c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

23 November 2021

16:07 WIB

Mesin Cetak, Inovasi Tanpa Henti

Pada abad ke-14, orang-orang China menemukan teknik percetakan untuk pertama kalinya.

Mesin Cetak, Inovasi Tanpa Henti
Mesin Cetak, Inovasi Tanpa Henti
Printer membuat tulisan di layar komputer dapat tercetak di atas kertas (Freepik).

Benda apa yang biasanya selalu ada di setiap kantor? Selain komputer, mesin pencetak atau printer mungkin jadi salah satunya. 

Dengan mesin ini, kita tidak hanya bisa membaca suatu dokumen di layar komputer, tetapi juga memindahkannya di atas kertas dan mendokumentasikannya sebagai arsip. 

Dulu, saat printer lahir, mungkin tidak pernah disangka bahwa perkembangannya sepesat seperti saat ini. 

Pada abad ke-14, orang-orang China menemukan teknik percetakan untuk pertama kalinya. Berkat inovasi mereka, tinta dan block printing tercipta, hingga berperan dalam tradisi tulisan. 

Namun, alfabet China mempunyai ribuan ideogram yang spesifik sehingga sangat sulit diterapkan pada mesin ketik manual. Alhasil, efisiensi produksi di China tidak mengalami perubahan yang berarti. 

Di Eropa, perkembangan teknik percetakan, terjadi lebih dahsyat lagi dari China. Seiring dengan perkembangan budaya yang terjadi, proses produksi dokumen tulisan yang cepat juga murah menjadi kebutuhan di sana. 

Teknologi mesin cetak pun dikembangkan oleh seorang pengusaha dan tukang emas dari Jerman bernama Johannes Gutenberg. 

Seiring waktu, printer modern yang digerakkan dengan tenaga listrik terus berkembang, menggantikan mesin cetak mekanik. Printer dot-matrix yang muncul sekitar 1970-an merupakan pencetak yang resolusi cetaknya masih rendah. 

Hasil cetakannya dibentuk dari hentakan jarum pada pita sehingga gambar yang tercetak akan tampak seperti titik-titik yang berhubungan. Prinsipnya, tak jauh berbeda dengan mesin tik yang juga menggunakan pita sebagai bantalan cetak dari pelat yang ditekan. 

Suara printer jenis ini juga cenderung keras. Pada 1994, printer ini masih merajai pasar Indonesia, sampai akhirnya mulai kehilangan pamor pada 1995-1997 karena tingginya kebutuhan akan mesin cetak yang berkualitas lebih baik. 

Meski demikian, printer dot-matrix ternyata tidak benar-benar ditinggalkan. Ini lantaran printer jenis ini dapat mencetak rangkap dengan karbon atau di atas passbook. Kemampuan ini tidak dapat dipenuhi oleh inkjet dan laser, dua teknologi pencetak lainnya. 

Padahal, kemampuan yang dimiliki dot-matrix cukup dibutuhkan untuk originalitas dokumen seperti nota transaksi. Umumnya, dokumen yang dicetak dengan printer dot-matrix sulit untuk digandakan, karena tidak akan menyerupai aslinya jika digandakan dengan mesin fotokopi. 

Beberapa tahun lalu, masih ada guru atau dosen yang masih meminta tugas yang dicetak dengan printer dot-matrix, agar tak bisa digandakan dengan mesin fotokopi. 

Sementara itu, printer inkjet pertama kali dikembangkan oleh Ichiro Endo saat ia bekerja di Canon Jepang pada 1950-an. Printer ini menggunakan tinta dan dapat mencetak di atas kertas berukuran besar, dengan kualitas cetakan yang sangat bagus. 

Dibandingkan teknologi printer jenis lainnya, teknologi inkjet cenderung lebih sering diluncurkan karena orang kerap membutuhkan hasil cetakan dengan kualitas maksimal. 

Sementara itu, printer LaserJet yang mulai dikembangkan sekitar 1969 mencetak dengan bubuk/serbuk tinta (toner). Printer ini juga memiliki kecepatan mencetak yang lebih tinggi dibandingkan printer inkjet. Kerjanya serupa dengan mesin fotokopi, dengan hasil cetakan yang tajam. 

Beberapa tahun belakangan, soal cetak mencetak pun tak hanya bisa dilakukan di lembaran kertas atau benda datar lainnya dalam bentuk 2D, tapi sudah merambah ke bentuk 3 dimensi. 

Dengan printer jenis ini, kita bisa mencetak benda padat apapun sesuai bentuk aslinya (3D). Makin besar printer tersebut, makin besar pula benda yang bisa kita cetak. Mencetak rumah? Bukan masalah. 

Googling saja, sudah ada, kok, mesin printer otomatis yang bisa mencetak bangunan-bangunan rumah dengan bahan bangunan asli. 

Entah, ke depan seperti apa lagi inovasi yang akan hadir? 

Referensi:
Forrester, Rochelle. (2020). History of Printing: From Gutenberg to the Laser Printer. Second Edition. Diakses 1 November 2021.
Ibrahim. (2021). Sejarah Perkembangan Printer. Diakses 1 November 2021.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar