c

Selamat

Senin, 17 November 2025

CATATAN VALID

12 Agustus 2025

14:00 WIB

Mengenal Upcycling : Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai Tanpa Ribet!

Upcycling hadir sebagai solusi kreatif untuk mengolah sampah dan limbah menjadi barang yang punya nilai guna dan estetika. Apa itu upcycling dan bagaimana melakukannya?

Penulis: Nabila Ayu Ramadhani

Editor: Rikando Somba

<p>Mengenal<em>&nbsp;Upcycling</em> : Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai Tanpa Ribet!</p>
<p>Mengenal<em>&nbsp;Upcycling</em> : Ubah Sampah Jadi Karya Bernilai Tanpa Ribet!</p>

Sebuah Tampilan Kreatif Keberlanjutan. Tampilan seni dari teknik upcycling yang menawan. Botol plastik berubah menjadi bentuk yang bersemangat, silinder, menunjukkan kreativitas dan kesadaran lingkungan. Shutterstock/LNTC.ID

Pernahkah Sobat Valid membayangkan hidup di lingkungan yang bersih? Dapatkah kita mengolah barang bekas menjadi sebuah dekorasi menarik? Upcycling hadir sebagai solusi kreatif untuk mengolah sampah dan limbah menjadi barang yang punya nilai guna dan estetika. 

Menariknya, kegiatan ini bisa dilakukan dari rumah dengan mudah, loh! Untuk lebih jelasnya, yuk kita cari tahu tentang apa itu upcycling? Scroll dan temukan jawabannya!

Secara sederhana, upcycling adalah metode untuk mengurangi jumlah limbah berskala besar. 

Limbah-limbah tersebut diubah menjadi produk baru melalui penggabungan ide-ide kreatif. Metode upcycling juga turut berkontribusi dalam berbagai hal, misalnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan, pengelolaan limbah, serta kelestarian ekosistem sekitar. 

Melansir dari situs Global Fashion Agenda, emisi gas rumah kaca (GRK) telah menyebabkan permasalahan fatal pada bagian atmosfer bumi sejak masa revolusi industri. Sebagai akibatnya, terjadi kenaikan suhu temperatur bumi sebesar 1,1 oC pada sejumlah kawasan. Bencana alam, seperti kebakaran hutan, terjadi karena permasalahan ini. 

Melihat dampak yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, penting bagi kita untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan, seperti upcycling. Namun, apa sebenarnya upcycling itu? Benarkah ia bermanfaat bagi lingkungan, sosial, hingga ekonomi?

Teknik upcycle merupakan transformasi barang bekas menjadi produk baru dengan proses kreatif tanpa mengubah bentuk aslinya. Melalui penerapan upcycling yang dilakukan secara serius, diharapkan jumlah pasokan sampah di seluruh dunia perlahan berkurang.

Upcycling terdiri dari rentetan sejumlah kegiatan, seperti penyampaian materi, pengawasan dalam penggunaan teknologi selama kegiatan produksi, hingga praktik terjun langsung dalam proses pengolahan limbah. Tak hanya menghasilkan produk baru, ternyata ada manfaat lain yang dirasakan bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Kira-kira, apa saja sih keunggulan dari upcycling? Yuk, kita bahas!

- Lingkungan
Upcycling  turut memberikan dampak positif secara signifikan bagi alam sekitar. Beberapa contohnya, seperti mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan penebangan hutan, serta pemberdayaan sumber daya alam yang secara tidak langsung dapat mengatasi pencemaran udara dan meminimalisasi limbah. Karena memerlukan tingkat daya energi yang tak tinggi, upcycling dapat mengurangi emisi GRK, yang merupakan salah satu faktor utama pemanasan global. 

- Sosial
Upcycling tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, namun juga dapat memproduksi produk baru melalui kreativitas. Konsep ini dapat menjadi hobi baru yang menyenangkan, serta membangun sebuah komunitas yang peduli lingkungan keberlanjutan. 

Di samping itu, koneksi sosial juga didapatkan dari adanya kegiatan ini sebagai pendorong perubahan positif.

- Ekonomi
Upcycling mampu mengurangi biaya produksi karena limbah dari kegiatan operasionalnya dapat dimodifikasi menjadi produk baru. Bagi pelaku usaha dengan modal terbatas, penekanan pada biaya produksi akan memberi dampak baik. Makanya, jika disosialisasikan dengan baik, skema ini bisa meningkatkan pertumbuhan industri lokal. Kalau sudah begitu, harapannya angka kemiskinan juga bisa berkurang.

Lalu, apa perbedaan daur ulang sampah recycle dan upcycle?

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa tumpukan sampah di seluruh wilayah Indonesia mencapai lebih dari 30 juta ton sepanjang tahun 2021. Akan tetapi, sampah tersebut  tak sepenuhnya dapat diproses. Hanya sekitar 65% yang berhasil melalui tahap pengolahan. Pemerintah memanfaatkan prinsip 3R, yakni reduce, reuse, dan recycle untuk membantu berjalannya program tersebut.  

Terdapat sejumlah solusi yang bisa direalisasikan untuk mengurangi pasokan limbah di tempat pembuangan akhir. Salah satunya dengan cara mendaur ulang sampah, recycle dan upcycle misalnya. Dua istilah ini mungkin terdengar mirip, namun apakah yang membedakan dua hal tersebut? Yuk, kita bedah satu per satu!

- RecycleMengubah Bentuk Awal Produk
Recycle adalah proses daur ulang sampah dengan mengubah bentuk awal barang. Biasanya, kegiatan recycle menggunakan bahan baku yang tersedia di rumah. 

Sebagai contohnya, tas, logam, dan kaca, yang disulap menjadi tampilan yang berbeda. Botol plastik adalah contoh lain yang dapat di-recycle dengan melewati tahap sterilisasi. 

Bila tahap awal telah selesai, botol dipotong menjadi bagian-bagian kecil hingga akhirnya dilelehkan. Semua proses tersebut menghasilkan berbagai produk baru, seperti ember, gelas, serta gantungan kunci.

- Upcycle, Mempertahankan Wujud Asli Produk
Meskipun memiliki tujuan yang sama, upcycle menekankan pada pengolahan limbah tanpa mengubah bentuk aslinya. Namun, dalam menciptakan produk upcycle, diperlukan unsur kreativitas. Manfaat metode ini, selain mengurangi jumlah limbah, juga mendorong inovasi untuk menciptakan produk unik yang ramah lingkungan.

Salah satu limbah industri fashion yang dapat diolah dengan konsep upcycle adalah kain perca. Dari bahan ini tercipta berbagai motif produk fashion, seperti aksesoris bunga yang terdapat pada pakaian kebaya, masker, dan hiasan rambut, seperti bando. 

Tak hanya itu, berbagai produk kreatif juga dihasilkan dari sejumlah kalangan masyarakat. Contohnya, pakaian bayi, baju anak-anak, dan koleksi busana dewasa. 

Apakah Upcycling Mendukung Sustainability?
Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap pertumbuhan berkelanjutan, upcycling merupakan solusi yang kerap diperbincangkan untuk jangka panjang. Akan tetapi, apa benar upcycling mendukung sustainability (keberlanjutan)? 

Jawabannya adalah ya, upcycling sangat mendukung program keberlanjutan.

Prinsip dari upcycling adalah menciptakan produk ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi jumlah pasokan limbah akibat pemanfaatan barang bekas. Adapun fungsi lainnya, antara lain membantu menurunkan emisi karbon dan pencemaran udara. 

Memang banyak manfaat yang ditawarkan konsep ini, namun apa saja sih alasan yang membuat upcycling dianggap mampu mendukung prinsip sustainability

Mengurangi Volume Limbah
International Finance Corporation mencatat bahwa wilayah perkotaan telah menghasilkan lebih dari 2 miliar ton limbah selama setahun. Pada tahun 2050, jumlahnya bahkan diprediksi akan mengalami peningkatan hingga 70% bila masih tak diatasi. Upcycling hadir sebagai solusi dalam mengurangi jumlah pasokan limbah di seluruh dunia. 

Menghemat Sumber Daya Alam
Pengolahan barang bekas dapat mengatasi ketergantungan terhadap penggunaan bahan mentah baru. Tindakan ini merupakan langkah yang tepat untuk menghindari eksploitasi terhadap sumber daya alam. Bukan hal yang buruk bila mengolah limbah menjadi barang baru. Langkah ini justru menjadi upaya inovatif dalam menjaga keberlangsungan sumber daya alam.

Meningkatkan Kesadaran Konsumen
Selain keunggulannya dalam melestarikan lingkungan, upcycling turut berkontribusi dalam mengubah pola konsumsi masyarakat. Konsep ini menekankan pada pola pikir masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan barang bekas dengan cara yang efektif. Alhasil, benda yang sebelumnya dianggap tak bernilai, kini tampil dengan gaya yang beda.

Cara Melakukan Upcycling 

Secara tak sadar, kita telah menyumbang limbah berskala besar setiap harinya, mulai dari pakaian usang, kaleng bekas hingga plastik kemasan. Sayangnya, limbah ini kebanyakan langsung dibuang tanpa dipertimbangkan nilai gunanya. Padahal, jika diolah dengan tepat, limbah tersebut dapat berubah jadi produk yang lebih bermanfaat. 

Ketika membeli suatu barang, pernahkah terlintas di benak Sobat Valid mengenai pengolahan produk tersebut? Bisa jadi, dompet yang kita gunakan terbuat dari ban bekas. Uniknya, ban itu dikreasikan melalui teknik upcycling sehingga berbeda tampilan dari sebelumnya. 

Akan tetapi, bisakah kita juga terlibat untuk menciptakan barang baru dari barang bekas? Jelas bisa dong! Ini dia beberapa jenis bahan bekas yang bisa kamu gunakan untuk upcycling di rumah.

Sisa Bahan Pakaian
Kini, kain lama dapat dimanfaatkan menjadi produk baru secara praktis. Kain yang semula dianggap tak berguna bisa kembali memiliki nilai guna, dengan menghasilkan berbagai kreasi produk, seperti tas belanja, bandana, hingga pakaian. Hasil produk tersebut bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari, misalnya shopping, hang out, ataupun acara santai.

Sampah Kemasan
Bungkus kopi, deterjen, sehingga sabun cuci dapat disulap menjadi produk baru berupa tas dan dompet menarik. Selain itu, totebag stylish juga merupakan hasil karya tangan-tangan kreatif yang mengubah barang tak terpakai jadi sesuatu yang menarik. Produk itu merupakan contoh nyata bagaimana upcycling mampu mengubah limbah menjadi produk lebih bernilai dan ramah lingkungan.

Wadah Bekas
Ketika berkunjung ke rumah teman atau saudara, kita pasti sering melihat benda-benda unik yang terletak di beberapa ruangannya. Salah satunya adalah kerajinan tangan berupa pot mungil yang biasa terpajang di ruang tamu, yang terbuat dari kaleng ataupun botol bekas. Meski berasal dari bahan daur ulang, tetapi dapat menghasilkan produk dengan tampilan yang estetik sebagai dekorasi ruangan.

Jadi, barang bekas apa saja yang bisa menjadi produk baru? Jawabannya cukup banyak, mulai dari kain perca, kaleng bekas, hingga botol kaca. Akan tetapi, mungkinkah kita bisa berhenti menggunakan produk siap pakai dan mulai ciptakan barang sendiri dengan limbah di sekitar kita? 

Yuk, praktikkan dan tunjukkan kreativitasmu, Sobat Valid!


*Penulis merupakan mahasiswa aktif, tengah magang mandiri di Validnews.id.    



Referensi:

  1. Eiger Adventure. (2023, Agustus 08). .eigeradventure.com. Retrieved from Berkenalan dengan Konsep Upcycling dan 3 Manfaatnya
  2. Future Learn. (n.d.). futurelearn.com. Retrieved from The Benefits of Upcycling.
  3. Juhardi, V. B. (2023). Desain Sarana Duduk Yang Dapat Berayun Dari Upcycle Pakaian Bebas Berbahan Denim. Yogyakarta: Viona Beryl Juhardi.
  4. Lama, N. (2024, April 26). ifc.org. Retrieved from The World has a Waste Problem. Here’s How to Fix It.
  5. Waste 4 Change. (2022, November 26). waste4change. Retrieved from Berkenalan dengan Konsep Upcycling dan 3 Manfaatnya.
  6. Waste Management World. (2023, November 08). waste-management-world.com. Retrieved from Global Waste Index: Ranking the biggest waste polluters worldwide.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar