22 Maret 2024
17:00 WIB
Penulis: Mohammad Widyar Rahman
Editor: Rikando Somba
Laut merupakan rumah bagi beragam hewan air. Mulai dari plankton yang terkecil hingga paus biru yang terbesar dan beraneka jenis hewan berbentuk oral, ada. Diantara beragam jenis hewan air tersebut, nama lumba-lumba kondang dikenal sebagai hewan air yang cerdas. Hanya saja, lumba-lumba termasuk mamalia laut.
Namun, apabila berbicara terkait ikan, maka ikan yang paling cerdas adalah ikan pari manta. Wah, kenapa ikan pari manta?
Menurut para peneliti sebagai indikasi awal ukuran kecerdasan hewan, secara fisik dapat dilihat dari rasio otak dan berat tubuh terbesar dibandingkan dengan hewan lainnya.
Sebagai salah satu hewan laut raksasa, dari 2 spesies ikan pari manta yang ada di alam, spesies Mobula alfredi dapat tumbuh dengan lebar sayap rata-rata hingga 4,5 meter dan berat 1,4 ton. Sedangkan, spesies Mobula birostris dapat tumbuh dengan lebar sayap rata-rata hingga 7 meter dan berat 2 ton.
Ukuran otak pari manta ini 10 kali lebih besar dibandingkan dengan hiu paus sehingga rasio otak dan berat tubuhnya relatif lebih besar dibandingkan hewan air lainnya. Dalam hal rasio otak dan berat tubuh ini pari manta setara dengan mamalia seperti gajah dan lumba-lumba.
Untuk mengetahui kecerdasan ikan pari manta, para peneliti menguji respon perilaku hewan ini pada saat berhadapan dengan cermin. Hal ini sebagai bagian dari cara untuk mengetahui self-awareness dari hewan tersebut. Pengujian tersebut terinspirasi dari Tes Mirror Self Recognition (MSR) yang pernah dilakukan pada lumba-lumba.
Hasilnya, ikan ini menyadari keberadaannya dan dapat mengenali dirinya dari cermin tersebut. Sebagai perbandingan, memang hanya sedikit spesies yang dapat mengenali dirinya sendiri melalui cermin. Kebanyakan hewan akan menyerang atau mengabaikan pada saat dihadapkan pada sebuah cermin.
Selain itu, keunikan dari hewan ini memiliki perhentian reguler di terumbu karang sebagai “cleaning station”. Hewan ini akan menunggu dengan sabar selama waktu tertentu pada saat ikan-ikan wrasse kecil sebagai “petugas pembersih” yang membersihkan kulit mati dan parasit dari tubuhnya. Ikan pari manta sering kali kembali ke lokasi yang sama berkali-kali.
Kemudian, ikan pari manta juga secara berkelompok dapat membentuk rantai panjang dan berenang berputar-putar untuk menciptakan efek spiral sambil memakan krill (udang geragau) dan zooplankton sebagai makanannya.
Sayangnya, ikan pari manta sangat rentan terhadap penangkapan yang berlebihan dan jeratan jaring ikan. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan pelat insang dari hewan tersebut sehingga berdampak signifikan terhadap penurunan populasi pari manta liar.
Organisasi internasional yang bergerak di bidang konservasi alam, International Union for Conservation of Nature (IUCN), telah mengumumkan bahwa ikan pari manta kini berada dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah untuk spesies Mobula birostris dan status rentan untuk spesies Mobula alfredi.
Oleh karena itu, banyak negara termasuk Indonesia telah menerapkan perlindungan terhadap hewan ini, salahsatunya melalui ekowisata. Indonesia sebagai habitat ikan pari manta terbesar di dunia merupakan pionir dalam memperkenalkan ekowisata ini. Lokasinya di Raja Ampat, Nusa Penida, dan Pulau Komodo yang masing-masing lokasi tersebut memang memiliki keanekaragaman hayati laut luar biasa.
Kegiatan ekowisata ini melibatkan para wisatawan untuk menyelam bersama hewan tersebut. Bahkan, pada periode tertentu para wisatawan berpeluang dapat berinteraksi langsung dengan hewan ikonik ini. Dari sisi ekonomi, sejumlah penelitian memaparkan bahwa biaya perlindungan hewan ini melalui ekowisata diperkirakan mencapai jutaan dolar per tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ikan pari manta jauh lebih berharga hidup daripada mati.
Referensi:
Ari C & D P D’ Agostino. 2016. Contingency Checking and Self-Directed Behaviors in Giant Manta Rays: Do Elasmobranchs Have Self-Awareness? J Ethol DOI 10.1007/s10164-016-0462-z
Sari Hani, M. (2021). Manta Ray Tourism. IntechOpen. doi: 10.5772/intechopen.93924
Powered by Froala Editor