24 Maret 2025
14:00 WIB
Lebaran Ketupat, Tradisi Wali Songo Yang Menjalar Ke Luar Jawa
Lebaran alias Idulfitri memang dirayakan tepat setelah sebulan berpuasa Ramadan. Tapi, ternyata ada tradisi Lebaran lainnya yang dirayakan sepekan setelah itu, loh. Namanya Lebaran Ketupat.
Penulis: Novelia
Editor: Rikando Somba
Ketupat merupakan hidangan khas Lebaran ataupun Lebaran Ketupat yang biasa disandingkan dengan opor ayam. Envanto/dok
Pada tanggalan merah, Indonesia hanya mencatat Lebaran jatuh pada hari pertama setelah sebulan berpuasa Ramadan. Namun, nyatanya di berbagai pelosok Indonesia masyarakat masih melakukan perayaan yang disebut Lebaran Ketupat. Perayaan ini dilaksanakan sepekan setelah perayaan Lebaran atau Idulfitri.
Awalnya, tradisi ini dijalankan oleh Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Wali Songo atau penyebar agama Islam di Indonesia, utamanya Jawa. Sunan Kalijaga meperkenalkan dua istilah perayaan di bulan Syawal, yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran dirayakan dengan menjalankan salat Idulfitri dan kunjungan silaturahmi dengan kerabat dan saudara. Sementara itu, Bakda Kupat yang kita ketahui sebagai Lebaran Ketupat atau Riroyo Kupat dilakukan setelah muslim menjalankan puasa pada tujuh hari pertama di bulan Syawal.
Akan tetapi, meski warisan adat ini berasal dari tanah Jawa, beberapa daerah Nusantara di luar pulau tersebut pun turut melaksanakannya loh, Sobat Valid. Daerah mana saja yang merayakan Lebaran Ketupat dan seperti apa perayaannya?
Lebaran Ketupat di Kudus
Perayaan Lebaran Ketupat di Kudus dilaksanakan melalui prosesi Kirab Gunungan Seribu Ketupat. Sebanyak seribu ketupat dan ratusan lepet disusun dan diarak dari rumah kepala desa menuju ke Masjid Sunan Muria.
Festival di Magelang
Berpusat di Dusun Kauman, Desa Payaman, perayaan Lebaran Ketupat di Magelang digelar melalui Festival Balon Syawalan. Setidaknya, 150 balon udara diterbangkan dari halaman Masjid Agung Kauman dan sejumlah lapangan dusun setempat.
Berselancar di Pasuruan
Berselancar di pantai? Sudah biasa! Bagaimana kalau adu cepat berselancar di atas lumpur?
Percaya tak percaya, inilah yang dilakukan masyarakat Pasuruan saat merayakan Lebaran Ketupat. Tradisi tersebut disebut “skilot” yang berasal dari perpaduan dua kata, yakni “ski” yang dalam bahasa Inggris berarti selancar, dan “cellot” yang dalam bahasa Madura berarti lumpur.
Terater di Madura
Di Madura, tradisi ini dilakukan lebih unik lagi. Lebaran di Madura lebih dikenal dengan sebutan Terater. Dilaksanakan setiap tanggal 7 Syawal, masyarakat akan membuat hidangan ketupat dan opor ayam ataupun ayam goreng. Bedanya dengan Lebaran biasa, pada Terater, hidangan tak langsung disantap, namun terlebih dahulu diserahkan pada imam masjid.
Pesta Toleransi di Manado
Tahukah kamu bahwa ada seorang ulama kharismatik yang menjadi penasihat dan panglima perang Pangeran Diponegoro? Namanya adalah Kyai Mojo. Nah, warga Jawa keturunan Kyai Modjo inilah yang kemudian membawa tradisi Lebaran Ketupat ke Tondano, Sulawesi Utara. Akhirnya, Lebaran Ketupat pun jadi tradisi turun temurun di provinsi tersebut.
Tak hanya di berbagai Tondano, namun juga di Desa Lea dan Manado. Lebaran Ketupat dilakukan dengan membuka pintu bagi para tamu yang berkunjung, tanpa memandang suku dan agamanya.
Lebaran Ketupat di Gorontalo
Lebaran Ketupat di Gorontalo awalnya hanya dijalankan oleh orang Jaton, yakni etnis Jawa Tondano. Perayaan berpusat di “kampung Jawa”, misalnya di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat. Sama seperti di Manado, pada hari tersebut, banyak masyarakat yang membuka pintu rumahnya dan menyajikan berbagai hidangan, alias open house, agar warga setempat dan kerabat dapat datang berkunjung. Sama seperti hari Lebaran, menu utamanya adalah ketupat dan opor ayam.
Arak-arakan di Lombok
Sementara, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, perayaan ini disebut Lebaran Topat. Agenda ini dilakukan dengan tradisi Suku Sasak yang disebut “nyangkar”, sebagaimana digelar arak-arakan cidomo hias yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan, yakni di kawasan pemakaman Loang Baloq. Kawasan pemakaman tersebut dianggap istimewa karena menjadi tempat bersemayamnya ulama Maulana Syeikh Gauz Aburrazak, Datuk Laut, serta makam anak yatim.
Ternyata ada macam-macam tradisi Lebaran Ketupat ya, Sobat Valid? Apakah kamu pernah ikutan salah satu perayaannya?
Referensi: