02 Juli 2025
17:00 WIB
Klakat Dimsum Dari Bambu, Fungsional Dan Ramah Lingkungan
Dalam penyajian di berbagai restoran, klakat dimsum dari bambu kerap digunakan untuk mewadahi hidangan khas China ini. Memang apa kelebihannya dibanding piring atau mangkuk?
Penulis: Novelia
Editor: Rikando Somba
Klakat Dimsum. Shutterstock/AhsannCreative
Sobat Valid tentu akrab dengan dimsum, kan? Hidangan asal China yang kerap dianggap saudara jauh dari siomai ini tak hanya nikmat disantap dengan saus khasnya. Dimsum juga punya citra lebih sehat karena pakai metode kukus untuk pembuatannya.
Nah, kalau kamu pergi ke restoran khas yang menawarkan hidangan China, atau beberapa outlet serupa dan memesan dimsum, kamu pasti sering melihat pesananmu itu dihidangkan dalam sebuah wadah bundar yang terbuat dari bambu. Namanya klakat!
Pernahkah kamu penasaran, mengapa mayoritas penyajian dimsum menggunakan wadah ini? Kenapa bukan di piring, mangkok, atau wadah lain seperti hidangan umumnya?
Alasan Fungsional Penggunaan Klakat Dimsum
Ternyata ada beberapa alasan yang bikin klakat jadi pilihan tepat saat menghidangkan dimsum, Sobat Valid!
Pertama, wadah bundar ini punya kemampuan menyerap uap air dalam jumlah yang lebih banyak. Kapabilitas ini sangat penting dalam pembuatan dimsum, yang menghasilkan banyak uap air lewat proses pengukusan. Dengan kemampuan menyerap uap air, dimsum akan tercegah dari potensi terlalu basah dan lembek. Teksturnya pun akan tetap kenyal dan unik.
Kedua, penggunaan klakat untuk menyajikan dimsum bisa memberikan aroma alami yang khas. Karena terbuat dari bambu yang merupakan bahan organik, penggunaan klakat akan bikin cita rasa dimsum makin oke dan harumnya pun akan lebih menggugah selera.
Lalu, yang ketiga, klakat yang digunakan sedari proses pengukusan hingga penyajian akan menjaga lebih lama suhu dimsum setelah matang. Siapa sih yang tak suka menyantap makanan saat masih hangat-hangatnya? Dimsum pun akan tetap nikmat meski tidak langsung kamu makan setelah dikukus.
Melestarikan Budaya dan Lingkungan Lewat Klakat Dimsum
Nyatanya, tak semua alasan penggunaan klakat dimsum terkait dengan hal fungsional seperti yang disebutkan sebelumnya. Penggunaan jenis kukusan ini juga menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pelanggan penikmat dimsum. Bukannya apa-apa, kentalnya sentuhan tradisional pada klakat bisa menambah kesan otentik dan cantik.
Tak hanya pada saat penyajian, tumpukan klakat juga bisa jadi keunikan tersendiri pada restoran dimsum. Meski hanya dimaksudkan sebagai stok wadah untuk menyajikan hidangan, deretan tumpukan klakat bambu justru jadi dekorasi tersendiri yang menjadikan restoran unik.
Selain itu, klakat dimsum yang terbuat dari bambu tentu saja jadi pilihan ramah lingkungan untuk digunakan. Bambu yang merupakan bahan alami memungkinkan untuk didaur ulang ketika sudah tidak terpakai. Wadah ini jadi pilihan yang lebih ‘hijau’ dibandingkan alat pengukus dengan bahan lain, misalnya yang terbuat dari logam.
Tapi sayang, meski kerap digunakan untuk menyajikan makanan yang dihidangkan di restoran alias dine in, klakat jarang sekali digunakan sebagai wadah makanan yang dibawa pulang pengunjung. Untuk pemesanan take away, masih lebih banyak restoran yang menggunakan wadah plastik dalam pengemasannya.
Nah, buat Sobat Valid yang suka dimsum dan ingin ikut melestarikan lingkungan sambil mengonsumsinya, ada dua opsi. Pertama, kamu bisa makan di tempat dan memesan dimsum yang akan disajikan dengan klakat. Dan kedua, kalau memang berniat membawa pulang, bawa tempat makan sendiri untuk membelinya ya!
Referensi: