c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

01 Juli 2024

15:00 WIB

Dulu, Urine Sempat Dipakai Sebagai Obat Kumur

Tak hanya sebagai obat kumur, Bangsa Romawi Kuno juga kerap menggunakan urine sebagai sabun untuk menghilamngkan noda pakaian kotor. Saking populernya, seorang kaisar bahkan memberlakukan pajak urine

Penulis: Novelia

<p>Dulu, Urine Sempat Dipakai Sebagai Obat Kumur</p>
<p>Dulu, Urine Sempat Dipakai Sebagai Obat Kumur</p>
Ilustrasi obat kumur. Sumber: envato/eddows_arunothai

Larutan kumur dewasa ini sangat identik dengan sifat steril, karena fungsinya untuk membersihkan mulut. Namun, tahukah Sobat Valid pada zaman dahulu, ada kelompok masyarakat yang menggunakan urine manusia dan hewan sebagai obat kumur. Mereka adalah Bangsa Romawi Kuno.

Berbeda dengan kontribusi mereka terhadap peradaban dan ilmu pengetahuan yang sebagianmasih lestari hingga kini, jejak tradisi Bangsa Romawai yang menjadikan urine sebagai obat kumur memang terbilamng tak biasa, bahkan terkesan menjijikan. Tak heran, kebiasaan ini pun perlahan menghilang sampai saat ini. 

Asal tahu saja, kebiasaan orang Romawi kuno menggunakan urine sebagai obat kumur dilakukan dengan tujuan memutihkan gigi mereka. Aneh tapi nyata, aktivitas ini cukup manjur. Hal tersebut dikarenakan urine memiliki kandungan amonia, senyawa nitrogen dan hydrogen yang punya kapabilitas untuk membersihkan.

Tak Sekadar Pembersih Mulut
Sebagai senyawa basa, amonia dapat menjadi pembersih yang andal karena mampu menetralkan kotoran dan lemak yang punya sifat asam. Kemampuan membersihkan amonia ini pula yang membuat senyawa ini kerap digunakan sebagai bahan dalam produk pembersih alat rumah tangga. Misalnya untuk membersihkan kotoran-kotoran di kaca, baja tahan karat, porselen, noda keras pada kain, hingga perkakas rumah tangga lainnya.

Kembali pada penggunaan urine di era Romawi kuno, nyatanya selain sebagai obat kumur, urine juga digunakan sebagai larutan atau sabun untuk mencuci pakaian kotor. Bahkan mereka membuat tempat tersendiri untuk mengolahnya.

Di tempat-tempat umum, masyarakat Romawi kuno menyediakan guci untuk buang air kecil. Urine tersebut ditunggu hingga steril dan larut menjadi amonia. Lalu ketika guci telah penuh, urine yang terkumpul akan dibawa ke binatu untuk diencerkan dengan air untuk kemudian dituangkan pada pakaian kotor yang ditaruh dalam bak air. Mereka lalu akan menginjak-injak pakaian tersebut untuk membantu mengeluarkan noda dan kotoran.

Kegiatan ini kemudian menjadi komersial. Banyak masyarakat kala itu yang menjadi kolektor urine karena memiliki berbagai manfaat. Kaisar Nero dari Vespasian, bahkan memberlakukan aturan pajak urine karena melihat prospek yang baik dari komoditas ini. Sesuatu yang dianggap sampah dan menjijikkan buat kebanyakan orang, justru sempat menjadi harta bagi sekelompok orang tertentu.

Uniknya, penggunaan urine sebagai bahan pencuci, nyatanya berlanjut hingga era masyarakat Eropa awal. Meski kala itu sudah ditemukan sabun, banyak pencuci yang lebih suka menggunakan urine karena kemampuannya yang lebih baik dalam menghilangkan noda. Urine diyakini tak hanya membuat pakaian lebih bersih, tapi juga lebih cerah.

Bahkan ketika popularitas sabun mulai menanjak, urine masih digunakan sebagai larutan alkali dalam pispot. Gunanya, sebagai perawatan untuk noda yang membandel. 

Saat ini, di era modern dan digital, nyatanya urine juga tetap dimanfaatkan. Bedanya, mungkin sudah tak banyak lagi yang menggunakannya sebagai bahan pembersih, tapi sebagai instrumen sumber tenaga listrik. Bakteri pemakan urine, terbukti secara ilmiah, punya kemampuan menciptakan arus yang kuat untuk menyalakan ponsel.

Nah, bagaimana menurut pendapatmu?


Referensi

Fadhilah, H. N. (2022, Januari 23). Bangsa Romawi Gunakan Urine untuk Obat Kumur, Ternyata Ini Khasiatnya. Retrieved from National Geographic Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/read/133104784/bangsa-romawi-gunakan-urine-untuk-obat-kumur-ternyata-ini-khasiatnya

Tanhati, S. (2022, September 6). Kunci Sukses Tukang Cuci Romawi: Gunakan Urine sebagai Pemutih Alami. Retrieved from National Geographic Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/read/133463977/kunci-sukses-tukang-cuci-romawi-gunakan-urine-sebagai-pemutih-alami?page=all

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar