c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

11 Juli 2025

18:30 WIB

Anthony Fokker Dan Revolusi Perang Udara

Anthony Fokker, insinyur kelahiran Hindia Belanda, mengubah arah sejarah perang udara dunia

Penulis: Mohammad Widyar Rahman

Editor: Rikando Somba

<p>Anthony Fokker Dan Revolusi Perang Udara</p>
<p>Anthony Fokker Dan Revolusi Perang Udara</p>

Pesawat Tempur buatan Fokker. Wiki Public/Fokker Dr.I driedekker.  

Sobat Valid, tahukah kamu bahwa ada pemuda yang lahir di pulau Jawa dan menjadi tokoh kunci yang mengubah arah sejarah perang udara dunia? 

Ya, dialah Anthony Fokker, perjalanan luar biasanya telah membawanya menciptakan pesawat tempur pertama sebagai sebuah pencapaian yang menjadi fondasi bagi evolusi kekuatan udara modern.

Anthony Fokker lahir pada tahun 1890 di Kediri, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Sejak muda ia menunjukkan ketertarikan pada mekanika dan penerbangan. Dan, ketika berusia dua puluhan ia pindah ke Jerman untuk belajar teknik otomotif. Di sana, ia berhasil membangun dan menerbangkan pesawat pertamanya, menandai awal dari perjalanan panjang sebagai pionir dalam industri penerbangan.

Pada tahun 1912, Fokker mendirikan perusahaan pembuat pesawat di Berlin dan mulai memproduksi pesawat dengan struktur sayap tunggal (monoplane) ringan. Dengan meletusnya Perang Dunia I, perusahaannya memasok pesawat bagi militer Jerman. Dalam waktu singkat, Fokker menjadi terkenal karena kemampuannya menggabungkan desain aerodinamis dan kebutuhan militer secara efisien.

Pada tahun 1915, Fokker menciptakan sistem sinkronisasi senapan mesin, dikenal sebagai interrupter gear, yang memungkinkan senapan ditembakkan melalui baling-baling tanpa menghantam bilahnya. Inovasi ini menjawab tantangan teknis besar pada masa itu, dan langsung diterapkan dalam desain pesawat tempur satu tempat duduk.

Pesawat pertama yang menggunakan teknologi ini adalah Fokker Eindecker E.I, yang segera menjadi standar pesawat tempur Jerman. 

Senapan mesin dipasang lurus ke depan dan diintegrasikan dengan sistem mesin, memungkinkan pilot membidik hanya dengan mengarahkan pesawat ke musuh. Hal ini memberi keunggulan udara yang signifikan bagi Jerman selama masa yang dikenal sebagai Fokker Scourge (periode dominasi udara Jerman pada Perang Dunia I sekitar tahun 1915-1916).

Desain pesawat ini menggabungkan rangka pipa baja ringan, monoplane, dan mesin berpendingin udara yang cukup ringan untuk meningkatkan manuver. Fokker memanfaatkan pemahamannya tentang struktur sederhana untuk menciptakan pesawat yang cepat diproduksi, mudah dirawat, dan efektif dalam pertempuran udara. Dari temuan ini, produksi Eindecker meningkat pesat, dan variasi lanjutannya seperti E.II dan E.III diperkenalkan dengan kapasitas bahan bakar dan amunisi lebih besar. 

Pihak lawan dalam konflik saat itu, yaitu kekuatan Sekutu—yang terdiri antara lain dari Inggris, Prancis, dan Rusia—kemudian bereaksi dengan mengembangkan desain pesawat tandingan seperti Nieuport 11 dan Airco DH.2. 

Pesawat-pesawat ini mengadopsi pendekatan teknis berbeda, termasuk konfigurasi baling-baling pesawat yang berada di belakang pilot (pusher) sehingga senapan mesin dapat dipasang tanpa risiko mengenai baling-baling.

Pilot Jerman pertama yang mencetak kemenangan udara dengan sistem ini adalah Kurt Wintgens pada Juli 1915. Tidak lama kemudian, pilot-pilot terkenal seperti Oswald Boelcke dan Max Immelmann mengembangkan taktik tempur baru di udara yang dikenal sebagai dogfight sebagai taktik penting dalam strategi militer.

Selain menjadi pionir dalam pengembangan pesawat tempur, Fokker juga membangun reputasi sebagai produsen pesawat sipil. 

Menurut ICAO, perusahaan Fokker menjadi salah satu produsen pesawat tertua di dunia dan memproduksi lebih dari 40 tipe pesawat antara 1910 hingga akhir abad ke-20.

Inovasi interrupter gear dan desain pesawat tempur awal menjadi dasar pengembangan jet tempur modern. Pendekatan Fokker dalam menyatukan persenjataan dengan sistem propulsi (tenaga pendorong) dan aerodinamika terbukti membentuk paradigma baru dalam strategi militer dan desain teknologi udara.

Warisan teknis Fokker tercatat tidak hanya sebagai pencipta pesawat tempur pertama yang benar-benar efektif, tetapi juga sebagai tokoh yang memajukan dunia penerbangan militer dan sipil secara bersamaan. Dari sebuah bengkel kecil di Berlin, ia mengubah arah sejarah udara dunia dengan menggabungkan kreativitas teknik dan kebutuhan medan perang secara visioner.


Referensi:
1. Britannica. (n.d.). Anthony Herman Gerard Fokker. Diakses dari https://www.britannica.com/biography/Anthony-Herman-Gerard-Fokker
2. FlightGlobal. (1996, March 27). A brief history of Fokker. Diakses dari https://www.flightglobal.com/a-brief-history-of-fokker/9972.article
3. Fokker-History.com. (n.d.). Fokker in de Eerste Wereldoorlog. Diakses dari https://www.fokker-history.com/en-gb/eerste-wereldoorlog
4. ICAO. (n.d.). Aviation History – Fokker, the Oldest Aircraft Manufacturer. Diakses dari https://applications.icao.int/postalhistory/aviation_history_fokker_the_oldest_manufacterer.html
5. Wang, G.-L., & Zheng, S. (2016). The development of fighter planes and the contribution of aerodynamics. Physics, 45(10), 645–650.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar