- Nasional
Waspadai Terjadinya Klaster Baru di Sekolah Zona Hijau
16 Juli 2020 , 17:17

JAKARTA – Pemerintah daerah (Pemda) diminta untuk tetap waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya klaster baru di sekolah-sekolah yang telah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
"Meskipun belajar tatap muka di sekolah sudah berlaku untuk zona hijau, harus dipikirkan ulang bagaimana risikonya. Sepanjang masih ada kemunculan kasus di manapun itu, artinya risiko terbuka bagi penularan virus," ujar Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said dilansir dari Antara, Kamis (16/7).
Belum lagi, lanjutnya, adanya peringatan WHO adanya temuan penyebaran covid-19 melalui udara. Hal tersebut bisa saja terjadi di lingkungan pendidikan. Peringatan WHO tersebut juga dinilai sebagai bukti bahwa risiko penyebaran virus masih tinggi.
"Kita perlu bangkitkan kembali solidaritas warga untuk saling mengingatkan, saling menjaga. Ada rumusan outbreak anywhere is outbreak everywhere. Artinya, kalau ada penyebaran kasus di Bandung, Surabaya, Semarang, dan lain-lain. Itu artinya selalu ada risiko penyebaran di tempat-tempat lain," paparnya.
Dia memberi contoh bagaimana kasus positif covid-19 di Jakarta yang sempat menurun dan stabil, tetapi sekarang kembali naik. Hal itu disebabkan penyebaran lokal di DKI Jakarta, tetapi juga bisa disebabkan interaksi warga DKI dengan warga wilayah lain yang masih tinggi angka penularannya.
PMI, kata dia, punya langkah antisipasi untuk meminimalisasi risiko klaster baru covid-19 di sektor pendidikan. Sejak Februari 2020, PMI aktif melakukan promosi kesehatan tentang kampanye protokol kesehatan.
Mulai April, relawan PMI bersama elemen masyarakat dan TNI/Polri aktif melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, termasuk sekolah, madrasah dan pesantren. "Dengan usaha yang demikian, kami tetap berpandangan bahwa cara terbaik mengurangi risiko adalah menghindari kerumunan," katanya.
Ahli Epidemiologi Klinik dan Penyakit Dalam FKIK Unika Atma Jaya dan Rumah Sakit St Carolus, dr Laurentius Aswin Pramono MEpid SpPD mengatakan, meski berada di zona hijau, sekolah harus menjalankan protokol kesehatan standar menurut WHO dan Kemenkes.
"Kalau masyarakat dan semua pihak menjalankan protokol kesehatan secara baik, angka pertambahan kasus covid-19 bisa dikendalikan," kata Aswin.
Setiap sekolah harus menerapkan wajib masker kepada siapa saja, menyediakan fasilitas wastafel cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, serta mengatur kapasitas ruang kelas.
Aswin menambahkan baik anak-anak maupun orang dewasa tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan, mengingat angka penyebaran covid-19 sudah lebih dari 75.000 kasus sejak empat bulan lalu. "Mereka bisa menjalankannya dan harus mau diatur," ujar Aswin. (Satrio Wicaksono)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN