• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Vaksin Datang, Kemilau Emas Berkurang

Emas tertekan data aktivitas bisnis AS yang lebih baik dari perkiraan dan hasil uji coba vaksin covid-19 yang menjanjikan, mendorong harapan akan pemulihan ekonomi lebih cepat
24 November 2020 , 12:27
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (12/10/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (12/10/2020) berada di angka Rp.1.017.000 per gram. Angka tersebut turun Rp.2.000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Sabtu (10/10/2020) kemarin. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (12/10/2020). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (12/10/2020) berada di angka Rp.1.017.000 per gram. Angka tersebut turun Rp.2.000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Sabtu (10/10/2020) kemarin. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

JAKARTA – Emas Antam pada Selasa (24/11), anjlok sebesar Rp16.000 menjadi Rp961.000/gram. Begitu pula dengan buyback atau pembelian kembali emas Antam yang turut turun Rp17.000 ke Rp839.000/gram.

Sebelumnya, emas Antam pada Sabtu (21/11), menguat Rp4.000 menjadi Rp977.000/gram. Lalu, harga tak beranjak pada Senin (23/11) dan stabil di Rp977.000/gram.

Adapun titik tertinggi sepanjang masa emas Antam adalah di level Rp1.058.000/gram pada Rabu (19/8).

Harga emas Antam di Pegadaian hari ini masih belum ditampilkan. Sementara, harga emas cetakan UBS juga turun ke Rp931.000/gram.

Emas Antam yang anjlok berbanding lurus dengan emas global. Di pasar global, emas turun tajam hampir 2% pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB.

Emas tertekan data aktivitas bisnis AS yang lebih baik dari perkiraan. Juga, hasil uji coba vaksin covid-19 yang menjanjikan dan mendorong harapan akan pemulihan ekonomi lebih cepat.

Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, anjlok US$34,6 atau 1,85% menjadi US$1.837,80 per ounce. Akhir pekan lalu (20/11), emas berjangka terangkat US$10,9 atau 0,59% menjadi US$1.872,40.

Emas berjangka tergelincir US$12,4 atau 0,66% menjadi US$1.861,50 pada Kamis (19/11), setelah jatuh US$11,2 atau 0,59% menjadi US$1.873,90 pada Rabu (18/11), dan turun US$2,7 atau 0,14% menjadi US$1.885,10 pada Selasa (17/11).

"Emas terpuruk di bawah level penting US$1.850 setelah rilis PMI AS yang luar biasa kuat. Tidak ada yang memperkirakan angka yang kuat, baik di sektor jasa maupun manufaktur," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dilansir Xinhua.

Data pada Senin (23/11) menunjukkan, aktivitas bisnis AS pada November berkembang pada tingkat tercepat dalam lebih dari lima tahun terakhir. Meningkatkan optimisme tentang kesehatan ekonomi AS di kalangan investor.

Data positif juga datang setelah AstraZeneca, produsen farmasi Inggris, yang menyatakan vaksinnya sekitar 90% efektif dan tanpa efek samping yang serius.

"Investor beralih kembali ke saham-saham karena fakta ketidakpastian berkurang sekarang daripada sebelumnya," ujar Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Ia menambahkan, berdasarkan data yang keluar hari ini, membuat optimisme akan pemulihan yang lebih cepat daripada yang diperkirakan semula. Hal ini merusak daya tarik logam mulia emas, dan dolar naik terhadap saingannya.

Emas sendiri telah melonjak lebih dari 21% tahun ini, diuntungkan dari daya tariknya sebagai tempat berlindung yang aman terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Sementara kami memperkirakan emas akan bertahan ketika ekonomi global mulai menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan, penarik di belakang pasar belum sepenuhnya hilang," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 73 sen atau 3%, menjadi US$23,633 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$25,5 atau 2,66% dan menetap pada US$931,7 per ounce.

Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa kemungkinan emas akan berat kembali menuju US$2.000. Apalagi, kalau stimulus benar dikeluarkan.

"Kemungkinan emas berat menuju US$2.000 karena di tahun 2021 nanti emas diperkirakan bakal ke US$1.700," tutur Ibrahim kepada Validnews di Jakarta, Selasa. (Fitriana Monica Sari)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Rekomendasi Wisata di Pulau Madura

  • 16 Januari 2021 , 11:30
Nasional

Guru Divaksin, Prokes di Sekolah Tak Berhenti

  • 15 Januari 2021 , 14:49
Kultura

Alasan Orang Suka Berbohong

  • 15 Januari 2021 , 12:40

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Mencari Kedelai Pengganti Tempe
16 Januari 2021 , 21:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Menparekraf Poles Daya Tarik Desa Wisata Bilebante
16 Januari 2021 , 18:00

Healthy Tourism cocok diterapkan pada Desa Wisata Bilebante

Ada Batu Rusia di Natuna
16 Januari 2021 , 18:00

Batu itu dimaknai sebagai hubungan Indonesia dan Rusia kala itu

Mencari Kedelai Pengganti Tempe
16 Januari 2021 , 21:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

Cuan Yang Terselip di Bisnis Jastip
08 Januari 2021 , 21:00

Jastip bisa jadi usaha sampingan sekaligus upaya untuk membangun jaringan bisnis selanjutnya

  • Fokus
  • Paradigma

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

KESRA

Bantuan Tunai Dan Pilihan Yang Membuai
11 Januari 2021 , 09:17

Pada dasarnya, apapun pilihan bantuannya, selalu ada risiko hasil tak sesuai dengan tujuan.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.