- Yudisial
Tutup PETI, Polisi Amankan Emas 2 Kilogram
19 Juni 2020 , 14:03

JAMBI – Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jambi Komisaris Besar (Kombes) Edi Faryadi menyatakan berhasil mengamankan barang bukti emas sekitar dua kilogram saat menangani penambangan emas tanpa izin (PETI). Turut diamankan pula alat berat jenis ekskavator yang digunakan pelaku PETI.
Selain itu, Polda juga menangkap 28 orang penambang ilegal yang terdiri dari 5 orang pelaku di Kabupaten Merangin, kemudian Bungo 8 orang dan Tebo 15 orang, katanya di Jambi, Jumat (19/6) seperti dikutip dari Antara.
"Kita tidak segan-segan untuk menindak tegas tambang ilegal khususnya di Jambi dan kami juga tidak pandang bulu dalam menangkap para penambang emas ilegal tersebut," katanya.
Edi Faryadi juga mengatakan, Polda Jambi dan jajaran sudah menerima sebanyak 110 laporan polisi terkait aktivitas penambangan liar. Untuk penindakan terhadap tersangka tersebut sudah dilakukan sejak Januari 2020 hingga saat ini.
Kepolisian daerah Jambi meminta agar aktivitas penambangan liar segera dihentikan. Selain merusak lingkungan aktivitas penambangan liar juga sudah banyak menimbulkan korban jiwa.
"Penambangan emas ilegal ini sudah banyak memakan korban jiwa, baik yang ada dapat jenazahnya dan ada juga yang tidak dapat jenazahnya. Untuk itu, kita minta untuk segera dihentikan. karena juga telah merusak lingkungan," kata Kombes Edi Faryadi.
Sebelumnya, pada Minggu (10/5) sejumlah polisi melakukan razia terhadap aktivitas PETI di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo Jambi. Tindakan polisi diwarnai penusukan dan penyekapan oleh warga.
Aksi penyekapan dan penusukan pada polisi itu terjadi pada Minggu (10/5) malam. Saat itu, setelah merazia lokasi tambang emas ilegal, polisi kemudian dihadang oleh sebanyak ratusan warga laki-laki dan perempuan. Penghadangan itu terjadi di Desa Belukar Panjang, oleh masyarakat desa setempat hingga terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa.
Saat terjadinya keributan, warga kemudian melakukan tindakan anarkis hingga menyebabkan kendaraan tim dari polres rusak hingga menyebabkan Kapolsek atas nama AKP Suhendri mengalami luka tusuk. Tak hanya itu, warga juga sempat menyekap tujuh personel polisi hingga akhirnya berhasil dapat dibebaskan petugas kembali. (Leo Wisnu Susapto)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN