- Ekonomi
Tren Pencarian dan Ketersediaan Properti Berangsur Naik
17 Juli 2020 , 08:06

JAKARTA – Hasil riset Tim Analis 99 Group menunjukkan tren pencarian dan ketersediaan properti sejak Mei 2020 berangsur naik di sejumlah daerah.
Tren positif ini pun dianggap memberi harapan baru bagi sektor properti yang sempat ikut terkena dampak buruk pandemi covid-19. Ditandai dengan roda bisnis pengembangan dan agen properti yang berjalan melambat pada kuartal I/2020.
“Berdasarkan riset pasar yang dilakukan Tim Analis 99 Group di masa new normal, tercatat bahwa tren suplai dan pencarian mengalami peningkatan konstan pada Mei ke Juni 2020. Hal ini menunjukkan bahwa asa terhadap sektor properti kian membaik,” ujar Country Manager 99 Group Indonesia Maria Herawati Manik dalam Media Gathering Kondisi Tren Pencarian Properti di Masa New Normal yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (16/7).
Maria menyebutkan bahwa Juni 2020 menjadi momentum kenaikan permintaan dan suplai properti pada mesin pencari portal 99.co maupun rumah 123.com. Kenaikan pencarian ini didominasi oleh masyarakat yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Depok, Makassar, dan Bekasi.
Dibandingkan dengan kuartal I/2020, jumlah pencari properti di Jakarta dan Depok naik pada kuartal II/2020. Sebelumnya, ada 36,6% pencari properti di Jakarta dan naik menjadi 40,18%. Pencari properti Depok juga bertambah, dari 2,92% menjadi 6,14%.
Sementara itu, pencari properti di Tangerang ikut masuk ke 7 besar area pencari properti pada kuartal II/2020.
Sebelumnya, demand seluruh tipe properti pada Maret–April 2020, mereka catat, menukik turun sebesar 30%. Sedangkan, ketersediaan properti masih aman dan tumbuh tipis kurang dari 5%.
“Banyak masyarakat yang memilih menahan diri untuk membeli properti,” ujarnya
Maria mengemukakan perubahan tren pencarian terjadi sejak Mei 2020, di mana ada kenaikan sebesar 65%. Sementara dari Mei ke Juni tercatat terjadi peningkatan jumlah pencarian dan suplai properti sebesar 50%.
Dari segi pembelian atau daftar properti terjual, menurut hasil riset 99 Group, terjadi penurunan listing terjual sekitar 56% pada Maret 2020 ke April 2020. Kondisi ini kemudian berubah positif berkat naiknya sold listing sebesar 70% pada Juni 2020 dibandingkan April 2020.
Malahan, bila dibandingkan secara tahunan atau YoY, sold listing pada Juni 2020 lebih besar daripada Juni 2019.
Lebih spesifik, 99 Group mencatat adanya penurunan pencarian rumah sebesar 30% pada periode Maret–April 2020. Sementara, ketersediaan kategori properti satu ini tercatat masih cukup stabil.
“Rumah tapak selalu menjadi primadona pencarian di antara tipe properti lainnya. Walau demikian, hal ini tak bisa menutupi fakta bahwa pencarian rumah pun mengalami koreksi pada akhir Kuartal I/2020,” sambung Maria.
Perubahan positif mulai terjadi dari April ke Mei 2020. Pencarian rumah naik sebesar 60%. Dilanjutkan pada Juni 2020 yang naik sebesar 50%.
“Di sisi lain, suplai apartemen dan ruko turun 50% pada Maret. Pencarian turun namun tak lebih dari 10% untuk apartemen dan 25% untuk ruko,” imbuh Maria.
Sementara timnya mencatat, tren suplai apartemen kembali naik pada akhir PSBB Juni 2020 sebesar 30% dan ketersediaan ruko naik 70%.
Di sisi lain, 99 Group justru mencatat suplai tanah pada portal penjualannya terjun bebas hampir 90% pada periode Januari–Februari 2020. Penurunan berlanjut hingga Maret 2020 sebesar 28%
Sementara, pencarian tanah pada kedua portal penjualan properti mereka disebut-sebut naik 60% sepanjang Mei–Juni 2020.
“Serangkaian data bisa dijadikan pertimbangan bagi para agen properti dalam mengambil keputusan terkait suplai properti baik di bidang rumah tapak, apartemen, ataupun segmen properti lainnya,” pungkas Maria. (Zsazya Senorita)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN