• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

MERAJUT ASA TEKSTIL NUSANTARA

Tenun Balai Panjang Payakumbuh Bidik Pasar Mode Dunia

Bekraf menargetkan peningkatan ekspor ekraf Indonesia dari 5,8% menjadi 10% pada 2019
30 Agustus 2018 , 16:36
Tenun balai panjang, Payakumbuh, Sumatra Barat. ist
Tenun balai panjang, Payakumbuh, Sumatra Barat. ist

PAYAKUMBUH – Keunikan proses pembuatan serta motif yang indah membuat tenun balai panjang khas Kabupaten Payakumbuh, Sumatra Barat, memiliki peluang besar menembus pasar internasional. Apalagi eksistensinya kini sudah dikenal semenjak ditampilkan dalam London Fashion Week Maret lalu.

"Saat membawa tenun balai panjang dalam pameran di London, banyak orang yang tertarik dengan produk ini. Dan setiba di Jakarta juga tidak sedikit media yang mewawancarai saya kenapa membawa produk tersebut ke sana," papar desainer nasional, Tuty Adib di Payakumbuh, Kamis (30/8).

Tuty sendiri tengah menghadiri pelatihan diversifikasi tenun dalam rangka meningkatkan daya saing produk tenun bali panjang di Payakumbuh.

Ia menilai, dari lima produk kain tradisional Indonesia yang berkesempatan tampil pada London Fashion Week 2018, tenun balai panjang mendapat porsi pemberitaan media yang cukup besar. Produk asli Payakumbuh itu menarik para pecinta mode.

Publik internasional, lanjutnya, menghargai karya yang dibuat dengan ketelitian dan hasil kerajinan yang dibuat secara manual. Bagi mereka, semakin rumit sebuah produk tercipta, maka semakin mahal harganya.

Ke depan, guna meraih pasar makin luas, Tuty berharap agar produsen tenun balai panjang lebih memperhatikan tren mode. Khususnya tren warna yang tengah diminati.

"Produk kita memang tradisional, tapi juga harus memiliki gaya yang bisa diterima Internasional," ujar desainer langganan Presiden Jokowi tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kota Payakumbuh, Dafrul Pasi mengatakan tenun balai panjang memiliki tantangan dalam menghasilkan produk kerajinan yang khas, unik dan sesuai selera pasar.

"Kita semua tahu, banyak daerah di Indonesia yang memiliki produk tenun khas daerahnya masing-masing, sehingga hal tersebut juga menjadi motivasi untuk lebih kreatif menciptakan produk," papar Dafrul.

Baginya, tenun balai panjang harus memberikan daya tawar yang istimewa. Termasuk menghadirkan motif sendiri yang berkarakter khas Kota Payakumbuh.

Demi pengembangan lebih luas, pihaknya terus berusaha untuk menambah sarana dan kapasitas produksi tenun balai panjang.

"Jika permintaan pasar terus meningkat, maka kami akan buat kelompok-kelompok pengrajin tenun lainnya di luar balai panjang tanpa mengenyampingkan ciri khas produk," pungkas Dafrul.

Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif mendorong agar produsen wastra nusantara melakukan inovasi sehingga mengembangkan corak-corak yang kekinian.

“Pelestarian budaya harus dilakukan tapi jangan sampai mengungkung kreatifitas sehingga terobosan harus terus dilakukan. Sekarang zamannya kolaborasi lintas bidang subsektor kreatif. Perajin bisa berkolaborasi dengan desainer sehingga menjadi produk fesyen,” ujar Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua Puji Mulia Simandjuntak  saat membuka pameran Adiwastra Nusantara 2018, April lalu.

Diharapkan, dengan inovasi tersebut, wastra nusantara dapat diterima lebih luas, termasuk ke generasi zaman now.

Pameran Adiwastra Nusantara sendiri bermaksud untuk semakin memperkenalkan aneka wastra, mulai dari batik, songket, tenun, gringsing, tapis hingga ulos, guna pengembangan pasar yang lebih luas. Menurut Joshua, kain-kain tradisional ini memiliki nilai jual tinggi karena dibuat melalui proses pembuatan yang sangat teliti dan panjang.

Selain sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekraf, pameran tersebut juga sebagai upaya untuk meraih target yang telah dibidik Bekraf. Yakni peningkatan ekspor ekraf Indonesia dari 5,8% menjadi 10% pada 2019. (Dimas Satrio)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Kanker Payudara Kini Sasar Yang Muda

  • 18 Januari 2021 , 08:00
Kultura

Tujuh Drakor yang Tayang di Januari

  • 13 Januari 2021 , 12:35
Kultura

Tips Hadapi Para Perundung di Game Online

  • 11 Januari 2021 , 08:23

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Menyusun Program Drone Agar Tidak Merugi
18 Januari 2021 , 19:37

Harga satu unit drone tidak murah maka perlu strategi khusus agar menghasilkan Return Of Investment (ROI)

Polri Antisipasi Penjarahan Logistik di Sulbar
18 Januari 2021 , 19:28

Bantuan logistik untuk korban bencana harus aman

IHSG Awal Pekan Ditutup Menguat, Rupiah Jatuh
18 Januari 2021 , 19:25

IHSG ditutup menguat 16,42 poin atau 0,26% ke posisi 6.389,83. Sementara, rupiah melemah 50 poin atau 0,36% ke posisi Rp14.070 per dolar AS

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

Cuan Yang Terselip di Bisnis Jastip
08 Januari 2021 , 21:00

Jastip bisa jadi usaha sampingan sekaligus upaya untuk membangun jaringan bisnis selanjutnya

  • Fokus
  • Paradigma

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.