- Megapolitan
Taman Safari Peringati Hari Badak
23 September 2020 , 08:11

CISARUA – Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, mengampanyekan cinta badak di Hari Badak Se-Dunia yang jatuh pada 22 September. Kegiatan ini digelar guna menyikapi keberadaan satwa tersebut yang hampir punah.
"Walau situasi di tengah pandemi covid-19, Taman Safari Bogor tetap memperingati Hari Badak Se-Dunia 22 September, dengan mengampanyekan cinta badak, walau dikemas dengan sederhana," urai Public Relations Taman Safari Indonesia, Yulius H Suprihardo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Yulius menyebutkan, pada kampanye cinta badak kali ini Taman Safari Bogor mengedepankan program edukasi mengenai informasi seputar satwa berkulit tebal itu kepada pengunjung.
"Di dunia sendiri, terdapat lima jenis badak, yaitu badak putih Afrika, badak hitam Afrika, badak India, dan dua jenis badak lainnya merupakan badak endemik Indonesia, yaitu badak Jawa dan badak Sumatra yang tergolong langka," terang Yulius.
Menurut dia, program edukasi yang berlangsung pada pukul 11.30 WIB dan pukul 15.00 WIB itu, Taman Safari juga mengajak pengunjung mengikuti tanya jawab seputar pesan konservasi, terlebih mengenai wawasan seputar badak.
"Para pengunjung yang dapat menjawab pertanyaan seputar badak, mendapat hadiah berupa bingkisan," tulis Yulius.
Ia berharap, dengan Taman Safari Bogor mengampanyekan cinta badak, masyarakat dapat mengenal lebih dalam mengenai seputar informasi satwa badak.
Dikutip dari worldrhinoday.org, Hari Badak Sedunia pertama kali diperingati secara lokal oleh World Wild Fund (WWF)-Afrika Selatan pada 2010. Tahun berikutnya, Hari Badak Sedunia meluas, tak hanya sebagai gerakan untuk melindungi badak Afrika saja, tetapi juga untuk badak di benua Asia.
Gerakan ini digagas oleh dua aktivis perempuan. Semuanya dimulai dengan e-mail.
Pada pertengahan 2011, Lisa Jane Campbell dari Peternakan Chishakwe di Zimbabwe menggagas membuat Hari Badak Sedunia. Kemudian dia riset mencari ide mewujudkan kepedulian untuk menyelamatkan hewan ini.
Saat dia riset, dia juga mencari mitra untuk wujudkan kepedulian sama. Pencarian itu, dia menemukan blog yang ditulis Rhishja.
Lisa Jane mengirimi Rhishja email, dan keduanya menemukan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan Hari Badak Sedunia sebagai hari perayaan untuk kelima spesies badak. Pada bulan-bulan berikutnya, mereka bekerja sama untuk menyukseskan Hari Badak Sedunia 2011 secara internasional, baik online maupun offline.
Hari Badak Sedunia telah berkembang menjadi fenomena global, menyatukan LSM, kebun binatang, organisasi terkait gerakan, bisnis, dan individu yang peduli dari hampir setiap sudut dunia. (Leo Wisnu Susapto)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN