• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

Taman Safari Peringati Hari Badak

Badak semakin langka. Dua dari lima spesies badak dunia ada di Indonesia
23 September 2020 , 08:11
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) hasil pemantauan tahun 2017 Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Provinsi Banten. (FOTO ANTARA/HO-https://www.menlhk.go.id)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) hasil pemantauan tahun 2017 Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Provinsi Banten. (FOTO ANTARA/HO-https://www.menlhk.go.id)

CISARUA – Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, mengampanyekan cinta badak di Hari Badak Se-Dunia yang jatuh pada 22 September. Kegiatan ini digelar guna menyikapi keberadaan satwa tersebut yang hampir punah.

"Walau situasi di tengah pandemi covid-19, Taman Safari Bogor tetap memperingati Hari Badak Se-Dunia 22 September, dengan mengampanyekan cinta badak, walau dikemas dengan sederhana," urai Public Relations Taman Safari Indonesia, Yulius H Suprihardo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).

Yulius menyebutkan, pada kampanye cinta badak kali ini Taman Safari Bogor mengedepankan program edukasi mengenai informasi seputar satwa berkulit tebal itu kepada pengunjung.

"Di dunia sendiri, terdapat lima jenis badak, yaitu badak putih Afrika, badak hitam Afrika, badak India, dan dua jenis badak lainnya merupakan badak endemik Indonesia, yaitu badak Jawa dan badak Sumatra yang tergolong langka," terang Yulius.

Menurut dia, program edukasi yang berlangsung pada pukul 11.30 WIB dan pukul 15.00 WIB itu, Taman Safari juga mengajak pengunjung mengikuti tanya jawab seputar pesan konservasi, terlebih mengenai wawasan seputar badak.

"Para pengunjung yang dapat menjawab pertanyaan seputar badak, mendapat hadiah berupa bingkisan," tulis Yulius.

Ia berharap, dengan Taman Safari Bogor mengampanyekan cinta badak, masyarakat dapat mengenal lebih dalam mengenai seputar informasi satwa badak.

Dikutip dari worldrhinoday.org, Hari Badak Sedunia pertama kali diperingati secara lokal oleh World Wild Fund (WWF)-Afrika Selatan pada 2010. Tahun berikutnya, Hari Badak Sedunia meluas, tak hanya sebagai gerakan untuk melindungi badak Afrika saja, tetapi juga untuk badak di benua Asia.

Gerakan ini digagas oleh dua aktivis perempuan. Semuanya dimulai dengan e-mail.

Pada pertengahan 2011, Lisa Jane Campbell dari Peternakan Chishakwe di Zimbabwe menggagas membuat Hari Badak Sedunia. Kemudian dia riset mencari ide mewujudkan kepedulian untuk menyelamatkan hewan ini.

Saat dia riset, dia juga mencari mitra untuk wujudkan kepedulian sama. Pencarian itu, dia menemukan blog yang ditulis Rhishja.

Lisa Jane mengirimi Rhishja email, dan keduanya menemukan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan Hari Badak Sedunia sebagai hari perayaan untuk kelima spesies badak. Pada bulan-bulan berikutnya, mereka bekerja sama untuk menyukseskan Hari Badak Sedunia 2011 secara internasional, baik online maupun offline.

Hari Badak Sedunia telah berkembang menjadi fenomena global, menyatukan LSM, kebun binatang, organisasi terkait gerakan, bisnis, dan individu yang peduli dari hampir setiap sudut dunia. (Leo Wisnu Susapto)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Tips Mencari Pasangan di Aplikasi Kencan

  • 23 Januari 2021 , 15:39
Nasional

Penunjukan Kabareskrim Tunggu Pelantikan Kapolri Baru

  • 22 Januari 2021 , 18:26
Ekonomi

KPPU Harapkan Pemerintah Segera Antisipasi Harga Bawang Putih

  • 22 Januari 2021 , 14:10

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

KKP Dorong Penetapan Tiga Kawasan Konservasi Di Kalimantan
23 Januari 2021 , 18:00

BPSPL Pontianak akan melakukan penilaian evaluasi efektivitas pengelolaan di delapan kawasan konservasi yang sudah ditetapkan dan melakukan pendataan jenis ikan terancam punah

Total Penyebaran Covid-19 di Indonesia Hampir Sejuta
23 Januari 2021 , 18:00

Angka kesembuhan capai 791.059. Angka kematian mendekati 28 ribu jiwa

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.