• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Kultura

Tak Ada Insentif Untuk Mobil Listrik Mewah

Korea mencatat kenaikan permintaan ekspor terhadap mobil listrik
05 Januari 2021 , 09:09
Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik BMW i3s di kawasan Meruya, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik BMW i3s di kawasan Meruya, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

JAKARTA – Persaingan mobil ramah lingkungan berbahan bakar listrik dan gas, kian keras. Pabrikan besar kini menyasar pasar ini lebih serius. Meski dunia masih didera pandemi, persaingan di pangsa pasar ini kian tajam. Beberapa negara juga mendukung mobil listrik dengan memberikan subsidi atau insentif. Namun, tak sembarang subsidi diberikan. 

Terhadap mobil-mobil listrik berharga jual tinggi, semacam mobil-mobil listrik asal Amerika dan Eropa, tak ada subsidi diberikan. Kebijakan ini diterapkan pemerintah Korea Selatan, bukan di Indonesia.

Di dalam negeri, Korea Selatan memastikan adanya subsidi senilai seribu triliun Won untuk menggalakkan mobil ramah lingkungan, utamanya berbahan bakar atau bertenaga listrik. Subsidi berupa pengisian listrik tersebut diberikan proporsional terhadap berbagai merek dari banyak pabrikan mobil dunia, termasuk produksi dalam negeri.

Mobil-mobil yang harga jualnya di bawah 60 juta Won, diberikan subsidi penuh. Sementara yang berada di antara 60-90 juta Won, diberikan setengahnya. Di pasar Korea Selatan, kini ada beberapa merek mobil kelas ini yang mengaspal. Ada Porsche Taycan yang berharga 145.6 juta Won, Tesla Model X  dengan nilai jual 115.99 juta Won, Audi e-Tron yang dibandrol 114.92 juta Won, Jaguar I Face dengan nilai 110.4 jut Won, dan Mercedes Benz EQC  yang dijual di harga 95.5 juta Won.

Di antara mobil-mobil CBU ini, Tesla Model 3 menurut Business Korea, Selasa (5/1) adalah mobil listrik yang paling laris di sana. Harganya agak ambigu. Dengan model standar, Tesla Model 3 dijual di harga 53.69 juta Won. Namun jika model ini dilengkapi dengan sistem full self-driving (FSD), harganya jelas di atas 60 juta Won. 

Di sisi lain, ada pandangan bahwa kebijakan ini merupakan upaya proteksi terhadap mobil buatan Korea Selatan sendiri. Namun, menurut banyak pengamat, pengaruhnya tak besar. Pasar di Korea Selatan sangat bervariasi. Mobil-mobil impor mahal, termasuk yang berbahan bakar listrik, punya pasar tersendiri.

Permintaan Melonjak
Sementara, Kementerian Perdagangan Korea menyatakan, ada lonjakan keuntungan 40% pada tahun 2020 dalam ekspor mobil ramah lingkungan. Permintaan di luar negeri, bertumbuh terhadap kendaraan buatan Korea. Pabrikan mobil asal Korea Selatan (Korsel), yakni Hyundai Motor Group mencatat kenaikan keuntungan dalam ceruk pasar tersebut.  

Kantor Berita Yonhap, Senin (4/1), memberitakan bahwa pada tahun 2019 pendapatan ekspor dari hasil penjualan kendaraan listrik murni maupun hidrogen hanya mencapai US$ 3,3 miliar. Namun, pada 2020 angka itu meningkat hingga US$4,6 miliar.

"Kendaraan ramah lingkungan menyumbang 12% dari keseluruhan pengiriman kendaraan negara tahun lalu, naik dari 7,7% di  tahun sebelumnya," menurut rilis kementerian itu.

Ada beberapa model besutan Hyundai Motor Group yang kini laris di pasar internasional. Di antaranya adalah Kona EV dan Ioniq Electric, dan mobil hidrogen Nexo.

Secara global, Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp dari group yang sama memperkirakan bahwa penjualan kendaraan gabungan mereka akan melonjak hingga 11,5% pada 2021 setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut. Di dua tahun belakangan, target 7,08 juta kendaraan laku, tak tercapai. Dua pabrikan satu atap ini hanya berhasil menjual 6,35 juta kendaraan. Salah satu harapan mereka, juga adalah Kona Electric dari Hyundai. (Rikando Somba)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Tips Untuk Mulai Membaca Buku

  • 19 Januari 2021 , 08:12
Nasional

Menelisik Tren Mobil Listrik

  • 18 Januari 2021 , 13:00
Feature

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu

  • 15 Januari 2021 , 21:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Angkat Direksi Milenial, BRI Dinilai Jalankan Regenerasi
22 Januari 2021 , 21:00

Ada sejumlah direksi baru dalam struktur kepengurusan BRI yang tergolong sebagai angkatan muda karena usianya belum mencapai 45 tahun

James Bond "No Time To Die" Ditunda Lagi Hingga Oktober 2021
22 Januari 2021 , 20:55

Akan dirilis di hari yang sama di seluruh dunia

Anemia Pada Remaja Tingkatkan Risiko Stunting
22 Januari 2021 , 20:51

Angka stunting pada tahun 2019 masih berada di angka 27,67%

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.