- Nasional
Setahun Pandemi di Indonesia, Covid-19 Varian Inggris Ditemukan
02 Maret 2021 , 13:53

JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menyatakan, mutasi virus SARS-CoV-2 varian B117 dari Inggris telah ditemukan di Indonesia. Penemuan mutasi virus ini bertepatan satu tahun ditemukannya kasus pertama covid-19 di Indonesia.
"Kalau satu tahun yang lalu kita menemukan kasus 01 dan 02 covid-19, tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 Inggris di Indonesia," ungkap Dante di acara '1 Tahun Covid-19 Indonesia', Selasa (2/3).
Dia menjelaskan berdasarkan informasi yang baru diterimanya tadi malam, ada dua kasus dari mutasi B117 di Indonesia. Kedua kasus ditemukan dari hasil pengurutan 462 genom atau Whole Genome Sequencing (WGS) beberapa bulan terakhir.
Dengan adanya mutasi itu, Dante menegaskan upaya Indonesia menyudahi pandemi covid-19 akan kian berat ke depannya. Pengembangan berbagai riset perlu semakin cepat dan model-model penanganan serta studi-studi epidemiologis perlu semakin lebih baik.
"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus. Artinya, kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," ujar Dante.
Dia meminta kolaborasi masyarakat dengan pemerintah maupun antarinstansi pemerintah semakin diperkuat dalam menangani pandemi covid-19. Akselerasi berbagai inovasi dan riset menjadi tumpuan dalam upaya mengurangi laju penyebaran virus penyebab covid-19 ini.
Bukan hanya di sisi hulu yakni dalam hal untuk proses pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing). Melainkan juga inovasi dan riset di hilir yang menyangkut pengobatan (treatment), seperti obat-obatan dan terapi yang optimal untuk para penderita covid-19.
"Kita berulang tahun hari ini satu tahun covid-19, tetapi kita tidak ingin berulang tahun lagi untuk tahun depan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi stimulasi bagi kita untuk saling berkolaborasi," ucap dia.
Duka Cita
Dante menuturkan momen satu tahun covid-19 di Indonesia menjadi refleksi berduka cita yang sangat dalam. Pasalnya, saat ini jumlah korban meninggal dunia akibat covid-19 sudah mencapai 36.325, dan sudah 1,3 juta penduduk yang terinfeksi covid-19.
Lebih lanjut, dia menyebut pandemi sebagai pengalaman tragis yang tidak bisa dihindari manusia saat ini di seluruh dunia. Pandemi ini bahkan diibaratkan dengan perang dunia ketiga, setelah perang dunia pertama dan kedua terjadi di paruh pertama abad ke-20.
"Perang dunia pertama kontak fisik, perang dunia kedua kontak fisik, perang dunia ketiga yang kita hadapi sekarang di seluruh belahan dunia adalah kontak dengan musuhnya yang tidak kasat mata," ungkap Dante.
Perang dengan musuh tak kasat mata dengan covid-19 ini, lanjut Dante, memberi implikasi banyak hal yang tidak terbatas soal kesehatan saja. Namun juga berdampak ke faktor ekonomi, di mana ekonomi banyak negara menjadi tidak berkembang dan bahkan terjadi kontraksi.
"Banyak negara yang mengalami resesi. Ini juga terjadi pada skala mikro. Misalnya, yang terjadi di proses pendidikan. Anak-anak kita tidak bisa bersekolah, mereka kehilangan momentum sosial, dan mereka kehilangan momentum untuk bermain," kata dia. (Wandha Nur Hidayat)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN