• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Kultura

Serial Original Indonesia Diprediksi Ikut Jadi Tren

Besarnya cerita dan tokoh yang sudah melekat di suatau film, diyakini menimbulkan rasa ingin tahu penggemar untuk mengenal lebih dalam tokoh dan latar belakangnya lewat serangkaian episode
14 Januari 2021 , 08:53
Jessica Milla dan Reza Rahadian pada salah satu adegan dalam film
Jessica Milla dan Reza Rahadian pada salah satu adegan dalam film

JAKARTA – Pandemi yang terjadi diyakini ikut mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk dalam menikmati hiburan. Setidaknya, kondisi pandemi memaksa masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah dan mencari hiburan sendiri, salah satunya dengan menonton serial di platform streaming.

Menurut produser film Starvision Chand Parwez, kondisi saat ini menumbuhkan minat yang cukup tinggi ke konten lokal, termasuk film dan serial original Indonesia. Ia bahkan berani mengatakan, serial original Indonesia bisa menjadi tren konten yang digemari di masa mendatang.

"Saat ini, bukan hanya series Asia yang bersaing, tapi juga series lokal. Apakah akan jadi tren? Menurut saya, iya," kata Parwez dalam jumpa pers virtual Imperfect The Series, Rabu (13/1).

Lebih lanjut, menurut Parwez, saat ini serial original biasanya diambil dari sebuah karya film yang sebelumnya telah tayang dan berkesan bagi penonton Indonesia. Besarnya dampak cerita dan tokoh yang sudah melekat ke penontonnya, diyakini menimbulkan rasa ingin tahu penggemar untuk mengenal lebih dalam tokoh dan latar belakangnya lewat serangkaian episode.

"Original series ini berbeda. Kita biasanya bikin dari sebuah karya istimewa, seperti film 'Imperfect'. Ini adalah film besar dan dirindukan, karena isunya banyak untuk diulik mendalam, dan ini adalah nilai lebihnya," jelas Parwez.

Ketika disinggung soal pilihan untuk memperluas "dunia" dari sebuah film ke bentuk sekuel, menurut Parwez, serial original lebih efektif untuk bercerita. Ini karena ruangnya lebih luas untuk dieksplorasi.

"Kalau misalnya sekuel, ruangnya terbatas. Sementara, series memiliki ruang yang luas dan bisa eksplor cerita dan karakternya secara mendalam," kata dia.

Dengan begitu, lanjutnya, ketika menonton, penonton bisa mengeksplor cerita yang besar lebih utuh dan detail.

Tantangan Pandemi
Creative producer dan penulis naskah "Imperfect The Series" Ernest Prakasa mengungkapkan sejumlah tantangan ketika ia dan tim menggarap serial di masa pandemi covid-19.

"Syuting di tengah pandemi sangat merepotkan, banyak jeda juga, mulai dari persiapan, PSBB, dan lainnya. Untuk bisa produksi sebuah produk audio-visual di masa pandemi lumayan bikin puyeng," kata Ernest.

Hal yang cukup membuatnya pusing, salah satunya adalah bagaimana ia sebagai produser kreatif, bisa menciptakan atmosfer kerja yang aman dan nyaman. Baik bagi sutradara, kru, dan pemain selama syuting.

"Menciptakan atmosfer kerja yang aman dan nyaman. Ini berdampak ke banyak hal seperti kerja sama tim yang solid, sampai budget. Protokol (kesehatan) pun ketat, ada tes swab rutin," kata sineas yang juga komika tersebut.

Ia mengungkapkan, saat proses produksi serial, tes rapid antigen masih belum terlalu umum kala itu. Sehingga pilihan untuk memonitor kesehatan kru dan pemain adalah melalui tes cepat (rapid antibodi) atau tes usap PCR yang harganya terbilang cukup tinggi.

Ia mengakui, sempat ada salah satu kru produksi yang terjangkit virus. Namun, Ernest dan tim sekaligus rumah produksi Starvision, langsung tanggap melakukan tes usap PCR kepada semua kru dan pemain, guna mengantisipasi penyebaran dan menjaga kesehatan semua yang terlibat.

Dari sisi produksi dan cerita, sutradara Imperfect The Series, Naya Anindita mengungkapkan, tantangan tersulit adalah, bagaimana caranya mengisahkan secara adil untuk semua tokoh yang sebelumnya sudah diceritakan secara sempurna di film originalnya, "Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan" (2019).

"Saya berusaha untuk berlaku adil ke semua karakter. Imperfect sudah membangun karakternya dengan baik. Saya sempat merasa takut gabut karena karakternya sudah jadi dan sempurna," kata Naya.

Karena itulah, ia berusaha mencari cara agar tiap karakter bisa mewakilkan perempuan dari latar belakang dan value yang berbeda.

“Saya juga berusaha bagaimana caranya penonton relate dan merasa ada relevansi karakter dan penonton sehingga tidak berjarak," imbuhnya.

Sekadar informasi, Imperfect The Series mengambil latar setahun sebelum film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. Ketika itu Dika (Reza Rahadian) belum berjumpa dengan Rara (Jessica Mila) dan tengah mengerjakan proyek fotografi di luar kota.

Benang merah konflik ada di kisah cinta Neti (Kiky Saputri). Sepanjang musim, penonton juga akan menyuguhkan berbagai pernak-pernik seperti upaya Maria (ZsaZsa Utari) beradaptasi dengan Jakarta. Kemudian Endah (Neneng Wulandari) si tumpuan keluarga yang dilamar pejabat kampung dan Prita (Aci Resti) yang selalu bersitegang dengan adiknya yang selebgram "KW".

Serial ini akan tayang secara gratis dan eksklusif di WeTV mulai 27 Januari 2021.

Sementara itu, Country Manager WeTV dan Iflix Indonesia Lesley Simpson, sependapat dengan anggapan yang mengatakan masyarakat Indonesia kian berminat kepada serial Indonesia dan Asia, terutama di masa pandemi.

"Kami sebagai penyedia layanan, ingin menyuguhkan tayangan yang bisa membuat masyarakat betah di rumah dengan fitur yang menghibur," kata Lesley dalam kesempatan yang sama.

Selain series Indonesia, ada pula series dari China dengan genre silat, action, hingga romcom (komedi romantis). “Series Korea juga lengkap dan diminati, pun dengan anime Jepang dan series dari Thailand," pungkasnya. (Faisal Rachman) 

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Total Penyebaran Covid-19 di Indonesia Hampir Sejuta

  • 23 Januari 2021 , 18:00
Kultura

Kembalikan Julukan Venesia Dari Timur di Pulau Kemaro

  • 22 Januari 2021 , 15:16
Ekonomi

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 3,75%

  • 21 Januari 2021 , 16:16

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

KKP Dorong Penetapan Tiga Kawasan Konservasi Di Kalimantan
23 Januari 2021 , 18:00

BPSPL Pontianak akan melakukan penilaian evaluasi efektivitas pengelolaan di delapan kawasan konservasi yang sudah ditetapkan dan melakukan pendataan jenis ikan terancam punah

Total Penyebaran Covid-19 di Indonesia Hampir Sejuta
23 Januari 2021 , 18:00

Angka kesembuhan capai 791.059. Angka kematian mendekati 28 ribu jiwa

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.