• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Sekolah di Pedalaman Kaltim Kesulitan Terapkan PJJ

Selama ini pendidikan di daerah pedalaman Kaltim selalu tertinggal
14 Juli 2020 , 14:48
Ilustrasi guru di daerah. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Ilustrasi guru di daerah. ANTARA FOTO/Syaiful Arif

JAKARTA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur (Kaltim), Anwar Sanusi mengatakan, banyak daerah pedalaman di Kaltim tak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Masalah utamanya adalah tidak ada akses internet, paket data, dan sebagian lain tidak memiliki gawai.

"Kemarin Mendikbud memberi kebebasan mengalihkan anggaran BOS untuk memberi bantuan pulsa dan paket. Kita sudah lakukan itu. Pulsanya ada, paketnya ada, sinyalnya lagi yang enggak ada. Mau bagaimana lagi kita," kata Anwar dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa (14/7).

Dia meminta kepada Komisi X DPR agar memberi perhatian khusus kepada Kaltim di sektor pendidikan. Misalnya, dengan mengalokasikan anggaran penambahan bandwidth di daerah-daerah pedalaman, serta memberi gawai bagi siswa dan guru.

Lebih jauh, Anwar mengungkapkan selama ini pendidikan di daerah pedalaman Kaltim selalu tertinggal. Ketika dulu banyak daerah sudah bisa belajar dengan buku, Kaltim tertinggal. Lalu sekarang, lanjutnya, Kaltim kembali tertinggal ketika banyak daerah sudah bisa belajar daring.

"Bisa menangis saya kalau cerita ini, serius saya. Anak dari pedalaman dari dulu begitu-begitu saja. Sekarang juga masih begitu. Sulit mereka itu, mau diapakan kalau tidak ada support dari Komisi X. Dari dulukan perlu penanganan khusus, kenapa harus baru diomongkan sekarang," ucapnya dengan intonasi cukup keras.

Menurut dia, banyak orang menganggap Kaltim sebagai provinsi yang kaya karena memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah. Padahal sebagian besar pembangunan baru terlihat di beberapa wilayah saja, seperti Samarinda, Balikpapan, dan Bontang.

Di wilayah seperti Kabupaten Mahakam Ulu, Anwar menceritakan, akses transportasi saja susah sehingga harus ditempuh hingga lima hari lima malam. Kemudian banyak sekolah yang sampai saat ini bangunannya masih menggunakan kayu atau papan.

"Dulu sempat saya olok siswa kalau mau dapat sinyal, naik pohon. Itu ketemu sinyal, saya bilang dulu waktu saya di pedalaman. Sekarang kan tidak bisa begitu. Artinya, mohonlah anak-anak di pedalaman itu sistemnya seperti apa," cerita dia.

Meskipun banyak aktivitas penambangan SDA di Kaltim, namun keuntungan dari hasil bumi itu tak seberapa untuk pemasukan daerah. Sebagian besar hanya menjadi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan tambangnya.

"Batu bara diambil, kayu diambil, tambang emas diambil, buat Kaltim apa? Gigit jari anak-anak di sana. Dulu saya berangan-angan ketika perusahaan-perusahaan sudah habis (kontraknya), merekalah yang akan mengelola berikutnya," ungkapnya.

Anwar menyatakan pemerintah dan DPR seharusnya malu ketika berbicara tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Sementara banyak daerah di provinsi itu yang infrastrukturnya masih tertinggal, salah satunya untuk sektor pendidikan.

Menerapkan pembelajaran secara luring dengan sistem guru kunjung pun terbilang sulit. Sebab jarak rumah siswa banyak yang berjauhan, terlebih akses jalan yang harus dilalui kerap tidak mudah.

"Saya dari yang namanya Long Bangun mau ke Long Apari itu kalau ditempuh bisa dua hari dua malam, bisa lima hari. Mau luring yang seperti apa, terus gurunya dari mana. Karena sekolah saya itu satu sekolah guru negerinya satu, dia juga kepala sekolah, yang lainnya honor," kisahnya. (Wandha Nur Hidayat)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Teknologi Kecerdasan Buatan Diyakini Ringankan Tugas Polisi

  • 25 Januari 2021 , 10:51
Nasional

Proses Perbaikan Rutan Mamuju Terus Dilakukan

  • 23 Januari 2021 , 14:46
Ekonomi

Data Perdagangan Bursa Sepekan Catatkan Perubahan

  • 23 Januari 2021 , 11:30

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Tak Kandas Berteman Kanvas


  • Terbaru

Gabungan Bank Syariah Himbara Kantongi Izin OJK
27 Januari 2021 , 21:00

Jika seluruh proses akhir berjalan sesuai rencana, merger tiga bank syariah milik Himbara akan efektif pada Senin, 1 Februari 2021

Uji Klinis Tahap 1 Vaksin Merah-Putih Medio 2021
27 Januari 2021 , 20:58

Indonesia tidak boleh bergantung 100% pada vaksin impor

Netflix Akan Luncurkan Film Tentang Formula 1
27 Januari 2021 , 20:47

Dibintangi Robert De Niro dan John Boyega

Awas Aksi Tipu-tipu Bermodus Seksualitas
26 Januari 2021 , 21:00

Minimnya edukasi penggunaan internet yang aman menjadi masalah fundamental

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

  • Fokus
  • Paradigma

Ragam Petaka Dan Citra Aviasi Indonesia
26 Januari 2021 , 13:00

Di Indonesia, tercatat ada 104 kecelakaan pesawat sipil dengan lebih dari 2.000 korban jiwa sejak 1945 .

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.