- Megapolitan
BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA
Sejumlah Pasar Di Jakarta Pusat Direncanakan Ditutup
10 Juni 2020 , 16:16

JAKARTA – Sejumlah pasar tradisional di Jakarta Pusat akan ditutup. Penutupan dilakukan karena pedagangnya ditemukan positif covid-19 Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Pasar Jaya terkait rencana penutupan sejumlah pasar tradisional tersebut.
Beberapa pasar yang akan ditutup sementara di antaranya Pasar Sabeni karena ditemukan 12 pedagang reaktif covid-19, usai tes cepat massal dan Pasar Rawa Kerbau karena ditemukan dua pedagang positif juga.
Dia juga akan meminta kepada masyarakat, tidak hanya pembeli, tetapi para penjual pun harus menjaga protokol kesehatan secara ketat agar pencegahan penularan covid-19 bisa dilakukan.
"Kita akan koordinasi dengan pengelola pasar. Karena pertama, setidaknya harus ada pembersihan, lalu disemprot disinfektan. Kedua, agar virus corona baru tidak menyebar (di pasar)," kata Bayu menanggapi kasus pedagang positif terpapar di beberapa kelurahan di Jakarta Pusat, saat ditemui, di Jakarta, Rabu (10/6).
Bayu pun menegaskan koordinasi dengan Pasar Jaya menjadi penting karena jika penutupan pasar dilakukan maka dapat berdampak kepada kegiatan ekonomi rakyat. "Kita koordinasi dulu lah (terkait penutupan pasar). Minimal hari ini kita (tutup) lakukan pembersihan sehingga masyarakat bisa mengerti, ini untuk kepentingan bersama," kata Bayu.
Diberitakan Antara sebelumnya, Bayu Meghantara pernah menyebutkan akan mengencarkan pemeriksaan warga untuk melakukan pelacakan (tracing) serta pencarian (screening) untuk mengetahui penyebaran virus asal Wuhan itu. Pemkot Jakarta Pusat juga berencana lebih gencar melakukan tes cepat di fasilitas-fasilitas umum yang dekat dengan zona WPK, termasuk pasar.
Beberapa pasar yang telah mengikuti pemeriksaan tes cepat dan tes usap di antaranya Pasar Serdang Kemayoran, Pasar Rawa Kerbau Cempaka Putih Timur dan Pasar Sabeni Tanah Abang. Di Pasar Serdang, ditemukan sembilan pedagang positif terpapar. Dan, dua pedagang positif covid-19 di Pasar Rawa Kerbau dan 12 orang dengan hasil reaktif usai menjalani tes cepat di Pasar Sabeni dan masih menunggu hasilnya tes.
Tes Cepat
Di Wilayah Pemantauan Khusus (WPK) Kecamatan Johar Baru, tes cepat digelar di RW 02 Kelurahan Kampung Rawa, Rabu siang. Dari 200 kuota pengetesan, hingga siang tadi ada tiga orang hasilnya reaktif. Mereka akan dibawa ke GOR (Gelanggang Olahraga) Johar Baru.
Camat Johar Baru, Nur Helmi Savitri saat dihubungi, di Jakarta, Rabu mengatakan, meski pengetesan dilakukan di wilayah RW 03, pemeriksaan diprioritaskan untuk warga di RW 02 atau wilayah berstatus zona merah. "Iya jadi yang dites itu warga RT 010, 011, 012, 013, itu semua di RW 002. Kampung Tempe itu," beber Helmi.
Dia menguraikan jika didapatkan hasil positif covid-19, maka orang-orang yang berinteraksi dengan pasien terkait harus menjalani tes usab agar membantu proses pelacakan kasus (tracing). Tes cepat di fasilitas-fasilitas umum seperti pasar-pasar di wilayah Johar Baru, juga diagendakan. Hingga Rabu (10/6), total kasus covid-19 di Kecamatan Johar Baru ada 86 kasus dan 21 kasus ada di wilayah WPK.
Sementara, di Jakarta Timur, Wali Kota M Anwar mengingatkan kepada seluruh kepala pasar tradisional di wilayah setempat tentang pelonggaran protokol kesehatan memiliki risiko penularan virus corona baru. "Jangan pernah melonggarkan, setiap pelonggaran protokol kesehatan punya risiko penularan yang terlalu besar," katanya di Jakarta, Rabu.
Anwar mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah mengarahkan agar seluruh pasar tradisional memberlakukan 50% kapasitas untuk pengunjung. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur juga telah meminta agar pengelola pasar mematuhi aturan pemerintah dengan menyediakan protokol kesehatan dalam pemutusan mata rantai penularan covid-19.
"Saya minta kepala pasar peduli dengan pasar dan pedagangnya. Sebab, yang dekat dengan warga sekitar pasar, ya kepala pasar. Minimal ada tempat cuci tangan, masker, disinfektan dan lainnya," katanya.
Anwar mencontohkan salah satu pasar yang tidak taat pada ketentuan tersebut adalah Pasar Perumnas Klender. Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit mengatakan, jumlah pedagang di lokasi itu yang dinyatakan positif covid-19 mencapai 20 orang usai menjalani swab akhir Mei 2020.
Sayangnya, pihak pengelola pasar, kata Anwar, belum menerapkan protokol kesehatan secara optimal.(Rikando Somba)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN