- Ekonomi
Rupiah Menguat, IHSG Diprediksi Rawan Melemah
16 Juli 2020 , 11:38

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/7) pagi, bergerak menguat jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur atau RDG Bank Indonesia.
Mengutip RTI, rupiah dibuka di posisi Rp14.580 per dolar AS. Pada pukul 09.43 WIB, rupiah menguat 28 poin atau 0,19% menjadi Rp14.560 per dolar AS. Kemudian, pada pukul 10.40 WIB, rupiah kembali menguat 38 poin atau 0,26% menjadi Rp14.542 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dari dalam negeri, pasar menantikan hasil RDG BI yang masih membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
"Dengan kondisi inflasi yang masih terjaga di bawah 2%, pemangkasan ini bisa terjadi. Pasar mungkin sudah mengantisipasi hasil ini kemarin. Situasi sell on fact buy on rumor mungkin bisa mendorong penguatan rupiah pasca pengumuman BI," ujar Ariston di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis.
Sementara itu, dari eksternal pagi ini terdapat tekanan ke aset-aset berisiko karena kekhawatiran peningkatan penularan virus dan hubungan AS dan China yang kian memburuk.
Padahal, lanjut Ariston, pasar AS dan Eropa semalam ditutup positif karena berita kemajuan penelitian vaksin covid-19.
Hari ini, pasar juga memperhatikan data PDB kuartal II 2020 dan produksi industri Juni China, yang diperkirakan akan lebih bagus dari data sebelumnya.
"Bila demikian hasilnya, bisa memberikan sentimen positif ke aset-aset berisiko hari ini termasuk rupiah," kata Ariston.
Dilansir dari Reuters, PDB China tumbuh 3,2% pada kuartal II dibandingkan tahun sebelumnya. Jauh melampaui prediksi analisis dalam survei Reuters yang menyebutkan ekonomi China akan tumbuh 2,5%.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat tipis ke arah Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.700 per dolar AS.
IHSG Rawan Melemah
Sementara itu, Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis menyebutkan nilai tukar rupiah rawan melemah terhadap dolar AS. Terbawa faktor ekonomi Singapura yang diklaim mengalami resesi, hingga data ekonomi di Eropa dan AS yang lesu.
"Jika terjadi pelemahan atas rupiah sekaligus dapat mengeliminasi sentimen dari rilis data di mana BI diperkirakan menurunkan suku bunga 7-DRRR menjadi 4% dari 4,25%," ujar Alfiansyah dalam laporan harian dilansir dari laman Valbury.
Pelemahan rupiah, menjadi sentimen negatif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia hari ini.
"IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan saham hari ini yang dipengaruhi faktor-faktor salah satunya indeks berjangka global yang cenderung melemah. Ini dapat menjadi sinyalemen negatif bagi pasar regional Asia kendati sebelumnya saham AS pada perdagangan Rabu kemarin," katanya.
IHSG menguat pada awal perdagangan. Mengutip RTI, IHSG pada Kamis pagi, dibuka di posisi 5.075,79. Kemudian, IHSG menguat 14,99 poin atau 0,3% ke posisi 5.090,79. Begitu pula dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang bergerak naik 2,87 poin atau 0,36% menjadi 796,82.
Pada pukul 10.40 WIB, IHSG kembali menguat 26,23 poin atau 0,52% menjadi Rp5.102,03. Sama halnya dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang turut bergerak naik 5,85 poin atau 0,74% menjadi 799,80.
Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump menandatangani surat keputusan presiden yang akan mengakhiri perlakuan ekonomi khusus bagi Hong Kong dengan alasan karena keputusan China untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong. Pernyataan itu memantik reaksi dari China yang langsung menjanjikan sanksi balasan bagi AS.
Pernyataan AS menambah bara bagi hubungan Beijing-Washington. Trump juga telah menandatangani RUU yang disetujui oleh Kongres AS untuk menghukum perbankan yang melakukan bisnis dengan pejabat China yang menerapkan UU keamanan baru.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 62,47 poin atau 0,27% ke 22.883,03; Hang Seng naik 2,86 poin atau 0,01% ke 25.484,44; dan indeks Straits Times menguat 0,94 atau 0,04 ke 2.649,84. (Fitriana Monica Sari)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN