• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pupuk Kaltim Salurkan 581,20 Ton Pupuk Bersubsidi Ke Papua Barat

Jumlah ini lebih dari setengah alokasi yang ditetapkan untuk tahun ini.
22 Juli 2020 , 13:14
Ilustrasi. Pekerja menata pupuk urea di gudang distributor pupuk Indonesia di Lopang, Serang, Banten, Jumat (8/5/2020). PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga ke tingkat pengecer sebanyak 1,27 juta ton meliputi pupuk urea, NPK, SP, ZA dan pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan menjelang puncak musim tanam periode kedua bulan Mei-Juni. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi. Pekerja menata pupuk urea di gudang distributor pupuk Indonesia di Lopang, Serang, Banten, Jumat (8/5/2020). PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga ke tingkat pengecer sebanyak 1,27 juta ton meliputi pupuk urea, NPK, SP, ZA dan pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan menjelang puncak musim tanam periode kedua bulan Mei-Juni. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman

MANOKWARI – Hingga Juli, PT Pupuk Kaltim Indonesia telah menyalurkan sebanyak 581,20 ton pupuk urea bersubsidi untuk mencukupi kebutuhan petani di Provinsi Papua Barat. Jumlah ini lebih dari setengah alokasi yang ditetapkan untuk tahun ini.

Superintenden PT Pupuk Kaltim wilayah Maluku, Papua dan Papua Barat, Didik Triono, Rabu (22/7), menyebutkan guna memaksimalkan penyaluran dan pemenuhan kebutuhan urea petani, pihaknya mengalokasi pupuk Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (ERDKK) sebanyak 2.194,15 ton dan SK alokasi provinsi 900 ton.

"Ini untuk berbagai kabupaten Papua Barat. Sudah sekitar 64,57% dari alokasi 900 ton urea subsidi yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Kami sudah salurkan pada periode Januari hingga Juli 2020," ucap Didik, dilansir dari Antara.

Jumlah petani di Papua Barat tercatat sebanyak 7.134 orang. Sementara, ketersediaan lahan mencapai 15.192,60 hektare.

Ia menjelaskan penyaluran pupuk subsidi di wilayah Papua dan Papua Barat sudah mulai dilakukan sejak terbitnya Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2020.

Didik merinci, di Kabupaten Manokwari urea subsidi yang telah disalurkan sebanyak 345,10 ton atau 84,17% dari alokasi 410 ton. Sedangkan, untuk Kabupaten Sorong penyaluran telah mencapai 141, 30 ton atau 83,11% dari alokasi 170 ton.

"Di kabupaten lainnya juga sudah dan penyaluran pupuknya juga banyak yang melebihi dari target alokasi yang ditetapkan pemerintah," ujarnya lagi.

Menurut dia, Pupuk Kaltim menyalurkan pupuk subsidi agar dapat memenuhi kebutuhan petani sesuai alokasi yang diatur Kementerian Pertanian, sehingga tidak terjadi kekurangan selama musim tanam. Perusahaan berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang menjadi dasar dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

“Penyaluran tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi dalam musim tanam mendatang,” katanya.

Didik juga menjelaskan bahwa sesuai Permentan Nomor 1 Tahun 2020, penyaluran pupuk bersubsidi ke petani harus menggunakan E-RDKK. Hal ini merupakan inovasi yang dikembangkan Kementan di mana sebelumnya hanya menggunakan RDKK manual.

“Kami ditugaskan untuk memproduksi dan menyalurkan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi. Penyaluran pupuk, khususnya subsidi, harus berdasarkan ketentuan yang berlaku, tidak hanya E-RDKK tapi SK Alokasi di setiap kabupaten juga harus ada,” kata Didik Triono menjelaskan.

Baca Juga:

  • Penjualan Pupuk Indonesia Tumbuh 12,5% di Semester I 2020
  • Pupuk Indonesia Catat Rekor Produksi
  • Pupuk Indonesia Jamin Stok Pupuk Musim Tanam Gadu

Dia menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi secara nasional di tahun 2020 mengalami penurunan dari 8,8 juta ton di tahun 2019 menjadi 7,1 juta ton untuk tahun 2020 dengan cadangan 794.930 ton.

Terkait penurunan alokasi subsidi tersebut, petani diimbau tidak khawatir untuk memenuhi kebutuhan pupuk, karena Pupuk Kaltim juga menyiapkan pupuk non-subsidi di kios-kios.

“Pupuk non-subsidi ini sebagai solusi bagi petani yang belum masuk E-RDKK, maupun mengantisipasi turunnya alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2020,” katanya. (Fin Harini)

 

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Komisi IV DPR Nilai Permasalahan Pupuk Bersubsidi Masih Sama

  • 05 April 2021 , 20:38
Ekonomi

Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Telah Capai Batas Aman

  • 29 Maret 2021 , 08:39
Ekonomi

Belum Teraliri Listrik, PLN Salurkan Baterai ke 11 Kampung di Papua

  • 25 Maret 2021 , 18:01

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Napas Panjang Ahli Pemberdayaan


  • Terbaru

Legislator Harap IE-CEPA Perkuat Kinerja Ekspor Nasional
10 April 2021 , 18:00

Legislator juga berharap kerja sama dengan negara-negara EFTA ini bisa segera membantu persoalan ekspor kelapa sawit Indonesia

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

Tips Dekorasi Ruangan Agar Lebih Meriah Sambut Ramadan
10 April 2021 , 17:58

Sebelum pandemi, tema nuansa Timur Tengah seperti 1001 malam hingga Arabian Nights mewarnai setiap rumah dan proyek

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

PELUANG USAHA

Masih Ada Sinar Jadi Tukang Gambar
09 April 2021 , 21:00

Profesi ‘Tukang Gambar’ handmade pada era download dan repost masih punya peluang besar. Banyak orang yang mulai kembali melirik manual illustration, sejak 2017 hingga saat ini

Pencegahan Menyusut, Teror Berlanjut
08 April 2021 , 21:00

Program deradikalisasi mantan napi terorisme di luar lapas, tak sebaik yang dilakukan di dalam lapas. Padahal, BNPT sendiri kewalahan untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui internet

Menjaga Yang Pernah Tersesat Dengan Pundi Kuat
06 April 2021 , 21:00

Kesulitan ekonomi kerap menggiring mantan narapidana teroris (napiter) untuk kembali ke jalan yang salah

Tugas Berat Di Tanah Pusara
05 April 2021 , 21:00

Penggali kubur sering kali menjadi pelampiasan emosi keluarga jenazah covid-19

Wajah Kekinian Film Kita
03 April 2021 , 18:00

Kejayaan film Indonesia diyakini bisa berulang

Film Nasional Di Titik Nadir
01 April 2021 , 21:00

Pandemi covid-19 membuat masalah yang selama ini terjadi di industri perfilman nasional menjadi lebih parah

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.