- Ekonomi
Promosi Indonesia Lewat Genggaman Tangan
11 September 2017 , 16:44

MILAN – Teknologi Augmented Reality (AR) yang tengah trending di belahan Eropa mendorong Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan menggunakan teknologi itu dalam mempromosikan produk Indonesia. Lewat aplikasi Europe In Your Hand (EIYH) yang menggunakan teknologi AR, pebisnis Italia dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi terkait produk-produk Indonesia yang terpajang di trem jalur 16 kota Milan.
Kepala ITPC Milan, Agung Pramudya FR, pada acara peluncuran teknologi AR tersebut di Piazza Castello Milano, akhir pekan kemarin mengatakan pebisnis hanya perlu mengunduh aplikasi EIYH yang akan memberikan informasi menyeluruh mengenai produk Indonesia hanya dengan melakukan pemindaian (scanning) pada produk yang terdapat pada interior desain trem.
“Saat ini kami sedang menghimpun sebanyak-banyaknya informasi mengenai perusahaan dan produk Indonesia untuk dimasukkan ke dalam data base kami, kepada perusahaan Indonesia yang ingin profile dan produknya masuk dalam sistem ini dapat menghubungi kantor kami,” tuturnya melalui siaran pers yang diterima Validnews.
Ia menambahkan, agar keberadaan aplikasi ini dapat diketahui oleh pelaku bisnis di Italia, maka ITPC Milan memasang promosi secara khusus pada beberapa trem yaitu jalur 27 dan 16 di Milan, yang melintas di jalur strategis dan melewati lokasi bersejarah. Jalur trem tersebut melewati Duomo, katedral terkenal yang berada di jantung kota Milan, lalu menuju Kawasan Bisnis Via Torino dan Kantor Kamar Dagang Milan di Via Meravigli.
Jalur tersebut juga melewati tempat terkenal lainnya seperti Corso Magenta, lokasi Gereja Santa Maria Della Grazie. Gereja ini termasyur lantaran menjadi tuan rumah lukisan mural karya Leonardo da Vinci, “The Last Supper”.
Agung menyebutkan, masyarakat Italia sudah mulai familiar dan mulai aktif menggali informasi mengenai potensi dan peluang bisnis di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia perlu merangkul minat mereka dengan menyediakan informasi terkini melalui berbagai media, termasuk lewat teknologi virtual ini.
Adapun desain promosi dalam badan trem, ia memaparkan, konsep kali ini ditekankan pada produk kelapa sawit berkelanjutan untuk biodiesel sebagai sumber energi yang ramah lingkungan di masa depan (La sostenibilità per il tuo futuro), produk etnik asal Indonesia yaitu ukiran Jepara dan batik tulis. Konsep iklan adalah perpaduan antara budaya dan gaya yang direalisasikan melalui frase “Quando la cultura incontra lo stile” (ketika budaya bertemu dengan gaya).
Upaya promosi melalui trem 27 yang dimulai tahun lalu dan keikutsertaan beberapa pameran produk Indonesia di Italia, menurut Agung telah memberikan hasil nyata. Antara lain, adanya keberhasilan perusahaan Indonesia HADE Corporation Indonesia yang menerima pesanan CPO ke Italia sebesar 6.000 MT/ 2 bulan, serta permintaan ekspor limbah kelapa sawit / POME (Palm Oil Mills Effluent) ke Spanyol sebanyak 2.000 MT/ bulan dengan kontrak minimal satu tahun. Kedua permintaan tersebut untuk digunakan sebagai biodiesel dari bahan bakar nabati (BBN) minyak sawit.
Chief Commercial Officer HADE Corporation Indonesia, Agie Priakbar mengatakan order ini didapat dari keikutsertaannya dalam pameran bersama ITPC.
Adapun media promosi di trem 16 yang baru diluncurkan ini, didesain oleh designer grafis asal Italia, Elisa Crippa. Untuk konten promosi batik, ITPC Milan disupport oleh desainer asal Indonesia Monthi Rosselini.
Menurut Monthi, saat ini batik telah berkembang dengan pesat di dunia fashion. Karena itu, ia pun ingin mendorong agar batik semakin dikenal secara global sebagai hasil budaya asli Indonesia.
Salah satu upaya Monthi sebagai desainer dalam memperkenalkan Batik Indonesia adalah melalui kegiatan workshop cara membatik dengan menggunakan canting yang dilaksanakan di kantor ITPC pada bulan Juni 2017. Kegiatan ini dihadiri oleh CEO dan designer dari perusahaan kertas Italia Calambour, Silvia Mangano, dan mahasiswi-mahasiswi dari beberapa Universitas di Milan.
Dengan aplikasi AR, ITPC Milan juga mempromosikan acara Trade Expo Indonesia (TEI) edisi ke- 32 melalui teknologi tersebut, yang dapat langsung terhubung dengan video promosi TEI berbahasa Inggris. Acara TEI 2017 tersebut akan dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Banten pada tanggal 11 hingga 15 Oktober 2017.
Tumbuh Pesat
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Italia, Cyprus, Malta, San Marino dan organisasi PBB, Esti Andayani mengatakan optimis terhadap situasi perdagangan Italia yang memperlihatkan tren yang baik.
“Saya optimis kondisi perdagangan Italia dan Indonesia akan naik sekitar 15-25%, karena periode Januari-Juni 2017 saja sudah naik 21,6% dan diharapkan pada semester selanjutnya akan membaik,” ujarnya.
Pertumbuhan perdagangan Indonesia Italia ini didorong oleh aktivitas promosi yang dilakukan oleh ITCP Milan dan KBRI Roma. Tahun ini, perwakilan Indonesia melakukan promosi media luar ruang di tiga kota Italia, yakni Milan, Roma dan Napoli. Promosi tak hanya meliputi 3 produk unggulan 3F yakni food, fashion dan furniture. Fauna unik milik Indonesia, Komodo, pun dijadikan bahan promosi demi menarik wisatawan melancong ke Indonesia.
“Promosi di bidang pariwisata, terutama Komodo dengan membawa tema I Draghi non vivono soltanto nelle favole, para naga tidak hanya hidup dalam dunia dongeng,” tambahnya.
Pengusaha Minati Kelapa Sawit
Sementara itu, Atase Perdagangan di KBRI Roma, Sumber Sinabutar menyampaikan bahwa peran promosi yang dilakukan perwakilan secara terus menerus termasuk melalui badan tram telah memberikan peran yang sangat signifikan terhadap pengenalan dan peningkatan ekspor produk Indonesia ke Italia.
Ia menambahkan pada bulan Juni 2017, PT. Great Giant Food telah berhasil memasukkan nanas segar asal Lampung ke pasar Italia sebanyak 18 ton dengan importir Italia bernama SAMA SpA. Produk lain yang juga berhasil mendapat perhatian importir Italia adalah produk ikan tuna.
Sementara itu, menurut Kepala ITPC Milan saat ini produk unggulan asal Indonesia yang paling diminati oleh para Importir Italia adalah kelapa sawit serta turunannya. Berdasarkan data per Desember 2016, Italia mengimpor Kelapa Sawit serta turunannya dari Indonesia dengan nilai sebesar US$642,03 Juta atau sekitar 34,97% dari total nilai impor Indonesia ke Italia yang sebesar US$1.835,91 juta.
Produk Indonesia unggulan lainnya yang diminati importir Italia adalah alas kaki (nilai impor sebesar US$88,21 Juta), batu bara (nilai impor sebesar US$79,79 Juta), kopi (nilai impor sebesar US$70,83 juta) serta karet (nilai impor sebesar US$41,60 Juta).
Meski diminati, Agung mengakui ekspor Indonesia ke Italia kerap tersendat karena menghadapi kendala antara lain produk Indonesia tidak seluruhnya memenuhi standar Uni Eropa. Sebagai contoh, pada proses pencarian seller CPO asal Indonesia oleh VEOS Spa, pihak importir mengharuskan CPO asal Indonesia bersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC). Sementara standar tersebut belum diterapkan di seluruh produk CPO asal Indonesia.
Kendala kedua adalah konsistensi standar kualitas produk yang diekspor ke Italia masih belum maksimal. Sebagai contoh, salah satu importir Kopi yaitu Perusahaan Illy Coffe merasa kualitas biji kopi pasca panen yang dikirimkan dari Indonesia saat ini masih belum sesuai dengan standar kualitas yang dipersyaratkan.
Oleh karena itu Agung menghimbau agar pengusaha di Indonesia dapat memenuhi standar kualitas serta keberlangsungan hasil produk sehingga Indonesia dapat dipercaya oleh pebisnis internasional.
Menurut Agung, Milan sendiri memiliki peran sangat penting. Sebagai kota pusat perdagangan dan ekonomi, setidaknya terdapat 300.000 bisnis yang beroperasi di kota ini. Sementara, jumlah populasi di dalam kota yang mencapai 1,3 juta jiwa dan 4,3 juta jiwa di sekelilingnya menjadikan Milan sebagai pasar potensial. Dari seluruh populasi, hampir sepertiga jumlah penduduk bekerja di bidang manufaktur dan sebagian lain di bidang pertanian.
Milan juga menjadi salah satu kota terkaya di Italia. Bahkan, posisinya berada di urutan keempat kota terkaya di Uni Eropa, dengan Produk Domestik Bruto mencapai sebanyak US$312 miliar. (Fin Harini)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN