• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Presiden: RI Tidak Bisa Berharap Dari Investasi

Presiden Jokowi meminta seluruh gubernur tidak mengerem atau menghentikan belanja pemerintah
16 Juli 2020 , 12:18
 Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (7/5/2020). Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 2,3 persen pada tahun ini akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. ANTARAFOTO/Nova Wahyudi
Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (7/5/2020). Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 2,3 persen pada tahun ini akibat pandemi virus Corona atau COVID-19. ANTARAFOTO/Nova Wahyudi

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menekankan pertumbuhan ekonomi Indonesia kini bertumpu pada belanja pemerintah. Kesuraman ekonomi dunia menyebabkan Indonesia tidak bisa lagi berharap pada investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam arahannya kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/7).

"Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya. Yang bisa diharapkan sekarang ini, semua negara hanya satu yang diharapkan yaitu belanja pemerintah, spending kita," ujarnya, dilansir dari Antara.

Sebagai informasi, Singapura sebagai penyumbang utama penanaman modal asing bagi Indonesia jatuh dalam resesi teknis pada kuartal II 2020, akibat circuit breaker atau pembatasan sosial untuk mengerem penularan covid-19.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (14/7), Departemen Perdagangan dan Industri Singapura melaporkan produksi domestik bruto atau PDB terkontraksi 41,2% pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pembatasan aktivitas berdampak pada konstruksi, ritel dan pariwisata Negeri Singa.

Kontraksi tersebut lebih dalam ketimbang perkiraan para ekonom. Dalam survei yang digelar oleh Reuters, para ekonom memperkirakan penyusutan sebesar 37,4%.

Ini adalah kali kedua Singapura mengalami kontraksi. Sebelumnya, dalam kuartal I 2020, ekonomi Singapura telah terkontraksi sebesar 3,3%.

Pemerintah Singapura memperkirakan PDB sepanjang tahun akan menyusut 4% sampai 7% karena covid-19.

BKPM mencatat, Singapura menjadi penyumbang terbesar penanaman modal asing di Nusantara pada kuartal I 2020 lalu. Nilai investasi negara tetangga ini mencapai US$2,72 miliar, mencakup 3.006 proyek.

Sementara, sepanjang 2019, Singapura menanamkan dana hingga US$6,5 miliar guna membiayai 7.020 proyek di Nusantara.

Jokowi mengingatkan kredit perbankan yang dulu bisa tumbuh 12% - 13%, dalam situasi covid-19 juga tidak bisa lagi diharapkan.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta seluruh gubernur tidak mengerem atau menghentikan belanja pemerintah. Menurut dia, jika ingin ekonomi provinsi cepat pulih maka belanja pemerintah harus dipercepat.

"Kuncinya hanya di situ. Enggak bisa lagi kita mengharapkan, sekali lagi, investasi, swasta, enggak. Karena ini munculnya memang harus dari belanja pemerintah," tegasnya.

Belanja pemerintah akan mendorong konsumsi rumah tangga. Pada kuartal II ini, konsumsi rumah tangga terpuruk lantaran covid-19 dan penerapan kebijakan untuk mencegah penularan meluas penyakit tersebut.

Selama ini, konsumsi rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi. Sepanjang 2019, komponen konsumsi rumah tangga mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia yakni 56,62%. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% tahun lalu.

Sumbangan komponen pembentukan modal tetap bruto atau investasi sebesar 32,33%; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 18,41%; Komponen pengeluaran pemerintah sebesar 8,75%; Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,43%; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga atau PK-LNPRT sebesar 1,30%.

Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 18,90%.

Di kuartal I 2020, ekonomi masih didominasi konsumsi rumah tangga yang juga mencakup lebih dari setengah PDB. Yakni 58,14%.

Pada perempat pertama 2020, investasi mencakup 31,91%; ekspor barang dan jasa 17,43%; belanja pemerintah 6,5%;  Komponen Perubahan Inventori sebesar 2,25%, dan PK-LNPRT sebesar 1,28%. Sementara impor barang dan jasa memiliki peran sebesar 17,57%.

"Sekali lagi, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, saya berharap, belanja-belanja yang ada ini, harus dipercepat. Karena itu akan menaikkan konsumsi domestik kita, konsumsi rumah tangga kita yang di kuartal kedua ini turun, anjlok," ujarnya.

Kepala Negara mengingatkan bahwa uang pemda yang ada di bank berjumlah Rp170 triliun atau masih sangat besar.

"Guede sekali ini. Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Kemarin saya ulang lagi, ini enggak ada peningkatan, saya baca semuanya sekarang. Kementerian ini berapa persen, belanja modalnya baru berapa persen. Harian pun sekarang ini saya pegang, provinsi, kabupaten, dan kota," kata Presiden.

Presiden pun membacakan realisasi APBD masing-masing provinsi mulai dari yang penyerapan anggarannya paling tinggi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyerapan paling tinggi yakni 45%. Disusul Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Barat 44% serta Gorontalo dan Kalimantan Selatan 43%.

Beberapa provinsi telah membelanjakan kurang dari 40% dari APBD. Yakni, Bali 39%; Kalimantan Tengah 38%; Banten 37%; Kepulauan Riau 35%; dan Sulawesi Selatan 34%. Lalu, Lampung dan Papua Barat sebesar 32%. Kalimantan Utara, Bangka Belitung dan Kalimantan Timur masing-masing 31% dan Jawa Timur 30%.

Sebanyak 18 provinsi baru merealisasikan belanja kurang dari 30%. Ada Sulawesi Utara sebesar 29% dan Jambi 28%. Bengkulu, Sulawesi Tengah, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Riau 27%. Disusul Sumatra Utara 25% serta  Jawa Barat dan Sulawesi Barat 24%. Aceh dan Kalimantan Barat masing-masing 23% dan 22%.

Lalu, Maluku, Nusa Tenggara Timur 21%; Maluku Utara dan Papua 17%; serta Sulawesi Tenggara dan Sumatra Selatan 16%.

"Ini secara total, itu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Tetapi kalau kita lihat, ini yang menggerakkan, yang paling menggerakkan dari belanja-belanja itu adalah belanja modal karena yang pegawai itu rutin," tambah Presiden. (Fin Harini)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Lusa, Presiden Lantik Kapolri Baru

  • 25 Januari 2021 , 18:47
Nasional

Perempuan Dan Anak Korban Bencana Dapat Layanan Psikologis

  • 22 Januari 2021 , 19:52
Ekonomi

Perkara OJK, Bukopin, dan Bosowa Berpengaruh Terhadap Investor

  • 20 Januari 2021 , 09:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.