- Nasional
Prabowo Subianto Merasa Dikhianati
05 Desember 2020 , 08:07

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, merasa dikhianati mantan ajudannya, Edhy Prabowo, yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati. Dan terus terang saja, dia bilang ke saya, secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu dan ini balasannya ke saya," kata Hashim dalam konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Jumat (4/12), seperti dilansir Antara.
Pernyataan Prabowo Subianto itu dibuat dalam bahasa Inggris, kata Hashim, karena sudah 60 tahunan lebih dalam keseharian mereka menggunakan bahasa Inggris. Hashim mengatakan penyampaian Prabowo dalam bahasa Inggris itu sebagai berikut: "I pick him up from the gutter, and this is what he does to me."
Hashim tak menampik dirinya sangat kenal baik dengan Edhy Prabowo. Dia kenal Edhy, 25 tahun lalu. Waktu itu, menurut dia, Edhy Prabowo adalah seorang pengangguran yang berperilaku baik.
Namun, perilaku Edhy yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Hashim. Sebab, pada waktu Menteri KP nonaktif itu tertangkap KPK pada Rabu (25/11), Partai Gerindra justru mendapat penghargaan partai politik yang paling informatif menurut Komisi Informasi (KI) dan mendapat penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin. "Kami dapat penghargaan. Tapi penghargaan itu tidak disebut-sebut (lagi) oleh media karena skandal itu," kata Hashim.
Oleh karena itu, karena kejadian yang menimpa Edhy Prabowo ini, Hashim bertekad untuk mengawasi seluruh kader Partai Gerindra di Indonesia. "Kalian semua, saya pribadi, Hashim akan mengawasi semua kader-kader di Indonesia," tandas Hashim.
Edhy Prabowo ditangkap terkait ekspor benih lobster. Pada kasus itu, KPK menetapkan tujuh orang tersangka, dengan rincian 6 sebagai penerima suap dan 1 sebagai pemberi. Untuk penerima, selain Edhy Prabowo, ada stafsus Menteri KP, Safri dan Andreau Pribadi Misata; Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK), Siswadi; staf istri Menteri KP, Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin (swasta). Lalu, sebagai pemberi suap, Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (PT DPPP), Suharjito. (Nofanolo Zagoto)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN