• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Yudisial

Polisi Hentikan Penyelidikan Dugaan Nikah Siri Syekh Puji

Syekh Puji dilaporkan atas dugaan pernikahan siri dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur
16 Juli 2020 , 16:30
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak. Shutterstock/dok
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak. Shutterstock/dok

SEMARANG – Polda Jawa Tengah menghentikan penyelidikan terkait dugaan pernikahan siri dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dengan terlapor Pujiono Cahyo Widiyanto alias Syekh Puji. Polisi menyatakan laporan yang dilayangkan oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah, Endar Susilo itu tidak disertai bukti kuat.

"Penyelidikan terhadap dugaan pernikahan siri dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur dengan terlapor PCW alias SP dihentikan," kata Kasubdit IV/ Remaja Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Sunarno di Semarang, Kamis (16/7) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, laporan dugaan pernikahan siri Syekh Puji terhadap DTA pada 2016 yang masih berusia 7 tahun itu dilayangkan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah Endar Susilo ke Polda Jawa Tengah dan Bareskrim Polri.

Dalam penanganan laporan itu, lanjutnya, penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah telah memeriksa 18 saksi, termasuk ahli pidana dan dokter yang melakukan visum terhadap korban.

Menurut dia, terlapor juga menyampaikan bukti berupa keterangan saksi yang merupakan kerabat Syekh Puji serta dua flashdisk berisi rekaman.

Polisi sendiri telah meminta keterangan Apri Cahyo Widianto, keponakan Syekh Puji yang mengaku mengetahui peristiwa nikah siri tersebut. Namun, keterangan saksi Apri itu berbeda dengan para saksi lain yang juga telah diperiksa.

"Tidak ada keterangan saksi lain yang mendukung kasaksian saksi Apri tersebut," katanya.

Ia menuturkan penyidik juga telah melakukan visum terhadap DTA yang oleh dokter dinyatakan selaput dara korban masih utuh.

"Berarti tidak ada kekerasan seksual. Dugaan telah terjadi persetubuhan berarti gugur," katanya.

Sementara alat bukti rekaman yang disampaikan terlapor, lanjutnya, ternyata berisi suara pelapor sendiri tentang testimoni yang menyatakan telah mendapat pengakuan dari ibu korban perihal pelaksanaan nikah siri tersebut.

"Ada juga rekaman percakapan antara pelapor dengan ibu korban, tetapi dalam isinya tidak pengakuan telah terjadi pernikahan siri," tambahnya.

Ia menyebutkan laporan tersebut hanya diperkuat oleh satu alat bukti keterangan saksi Apri Cahyo Widianto, sedangkan rekaman suara yang diberikan oleh pelapor tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti.

Atas penghentian penyelidikan itu, ia mempersilakan terlapor akan melapor balik ke polisi jika merasa dirugikan atas laporan tersebut. (Jenda Munthe)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Emas Tergelincir, Hentikan Kenaikan Empat Hari Beruntun

  • 08 April 2021 , 09:14
Ekonomi

OJK Beberkan Tantangan Keuangan Syariah di Indonesia

  • 06 April 2021 , 18:35
Nasional

Polri Tingkatkan Kesiagaan Jelang Paskah

  • 01 April 2021 , 10:03

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Napas Panjang Ahli Pemberdayaan


  • Terbaru

Legislator Harap IE-CEPA Perkuat Kinerja Ekspor Nasional
10 April 2021 , 18:00

Legislator juga berharap kerja sama dengan negara-negara EFTA ini bisa segera membantu persoalan ekspor kelapa sawit Indonesia

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

Tips Dekorasi Ruangan Agar Lebih Meriah Sambut Ramadan
10 April 2021 , 17:58

Sebelum pandemi, tema nuansa Timur Tengah seperti 1001 malam hingga Arabian Nights mewarnai setiap rumah dan proyek

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

PELUANG USAHA

Masih Ada Sinar Jadi Tukang Gambar
09 April 2021 , 21:00

Profesi ‘Tukang Gambar’ handmade pada era download dan repost masih punya peluang besar. Banyak orang yang mulai kembali melirik manual illustration, sejak 2017 hingga saat ini

Pencegahan Menyusut, Teror Berlanjut
08 April 2021 , 21:00

Program deradikalisasi mantan napi terorisme di luar lapas, tak sebaik yang dilakukan di dalam lapas. Padahal, BNPT sendiri kewalahan untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui internet

Menjaga Yang Pernah Tersesat Dengan Pundi Kuat
06 April 2021 , 21:00

Kesulitan ekonomi kerap menggiring mantan narapidana teroris (napiter) untuk kembali ke jalan yang salah

Tugas Berat Di Tanah Pusara
05 April 2021 , 21:00

Penggali kubur sering kali menjadi pelampiasan emosi keluarga jenazah covid-19

Wajah Kekinian Film Kita
03 April 2021 , 18:00

Kejayaan film Indonesia diyakini bisa berulang

Film Nasional Di Titik Nadir
01 April 2021 , 21:00

Pandemi covid-19 membuat masalah yang selama ini terjadi di industri perfilman nasional menjadi lebih parah

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.